12;-

3.4K 416 69
                                    

"Yah! Pergi kalian dari sini!"

Jungkook tersenyum dari balik cangkirnya melihat Seokjin yang sedang mengamuk, mencoba mengusir Taehyung dan Namjoon dari dapur.

Mungkin mereka berdua berniat baik, tapi tak dapat dipungkiri mereka juga adalah juru masak yang paling buruk di antara tujuh pemuda itu.

Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal. Dirinya hanya ingin menjadi adik yang baik dengan membantu Seokjin memasak, tapi malah diusir dengan begitu kejam. "Kenapa??? Tae juga mau bantu."

Seokjin mendelik ke arahnya. "Kau baru saja mencoba memotong pasta yang belum dimasak menggunakan pisau daging, Tae. Alat dapur tidak aman di dekatmu."

Matanya pindah ke Namjoon yang tampak meringis bersalah. "Kau! Memegang cangkir saja bisa pecah sendiri. Sudah sudah, keluar sana!"

Sebelum membalikkan tubuhnya ke dalam dapur kembali, mata bulat Seokjin tidak sengaja menangkap tatapan Jungkook. "Jung-ie, sini kamu saja yang bantu aku."

Jungkook berdiri, menurut. Cangkir tehnya diletakkan di meja makan, kemudian dia mengekori Seokjin ke dalam dapur.

Seokjin mendengus mendengar rengekan Jimin yang tadinya sedang memeluk pinggang Jungkook dari samping. "Diam! Atau gak dapet makan malam hari ini?"

Lima pemuda lainnya langsung terdiam.

Sepertinya Seokjin sensi sekali hari ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Masak apa hyung?" Jungkook mengintip isi panci dari balik pundak lebar Seokjin, sedikit kesulitan karena perbedaan tinggi mereka.

"Sup kimchi," Seokjin menjawab singkat.

Jungkook mendeham, lama-lama merasa atmosfer di sekitar mereka menjadi canggung.

Tiba-tiba Seokjin menghela nafas.

"Jung-ie,"

Kepala Jungkook menoleh begitu cepat, "I-iya?"

"Apa aku kakak yang baik?"

"Huh?" Jungkook mengerjapkan matanya bingung. Heran darimana pertanyaan ini tiba-tiba muncul di pikiran Seokjin. "Tentu saja kau kakak yang baik, hyung."

Seokjin tidak menjawab.

"Hyung?" Tangan Jungkook hinggap di bahu Seokjin, memijat pelan pundak lebar sang tertua. "Ada apa?"

Seokjin menghela nafas lagi. "Jung-ie, kamu tau kan kami ke Bumi karena mencari sesuatu?"

"Iya...? Kenapa? Kalian sudah menemukannya?"

Seokjin mendengus. Kepalanya menggeleng, walaupun matanya belum lepas dari panci. "Itu masalahnya. Kami belum menemukannya."

Melihat masakannya sudah matang, Seokjin mematikan kompor, mengangkat panci ke meja makan. Diikuti Jungkook yang membawa 7 alat makan.

"Terus kenapa, hyung?"

Pemuda tertua itu mendengung. "Hm, singkatnya, yang harus kami temukan ini yang akan memutuskan masa depan kami."

Jungkook memiringkan kepalanya bingung.

Tersenyum tipis, Seokjin mengelus rambut halus Jungkook pelan. "Tidak apa-apa, aku hanya merasa bersalah melihat Namjoon terlihat begitu stres. Kamu tau kan dia calon raja?"

"Kalau Joon-hyung calon raja, kalian gimana hyung?"

"Kami tetap membantunya dalam memimpin, tentu saja. Seperti, menteri? Iya." Seokjin mengangguk.

Chasing Stars .・゜゜・Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang