9;-

4.3K 483 22
                                    

"Jung-ie,"

Jungkook mengalihkan matanya ke pintu kamar, dimana Yoongi sedang bersandar di pintu.

"Hyung?" Bergumam mengantuk, Jungkook mengucek matanya sebentar. Bergadang selama dua hari berturut-turut untuk menyelesaikan tugas kuliah yang harus dikumpul besok membuat matanya lelah.

"Tidur," Yoongi menyuruh dengan singkat dan padat. Tidak bertele-tele.

"Ung? Gak bisa hyungie." Jungkook menjawab bingung. "Tugasnya— belum selesai."

Yoongi mengernyitkan dahinya tidak suka. "Tugas apa?" Pemuda itu duduk di sebelah Jungkook, membaca tugas yang sedang dikerjakan oleh yang lebih muda.

"Sejarah seni lukis?" Wajah Yoongi bertambah masam. "Gak penting banget."

Jungkook hampir terisak. "Profesornya, hyung. Kalau bisa Jung-ie juga gak mau ngerjain."

"Bukannya kamu jurusan fotografi? Kok jadi sejarah seni? "

Kini Jungkook benar-benar terisak. Yoongi bahkan sampai terlonjak kaget ketika pemuda di sampingnya tiba-tiba menangis.

"Astaga," Dengan canggung, Yoongi melingkari lengannya pada punggung Jungkook, membiarkan yang lebih muda menangis melepas beban.

"Capek," Jungkook merengek manja dalam pelukan Yoongi. Tanpa rasa malu ataupun canggung, wajahnya dibenamkan pada dada bidang Yoongi, menghirup wangi maskulin dari pemuda yang lebih tua itu.

"Harusnya Jung gak pilih seni juga," Jungkook merengek dari posisinya di dada Yoongi. Meremas sweater putih yang tengah dikenakan pemuda beralter Shooky itu.

Yoongi hanya diam, mengelus pelan rambut Jungkook. Membiarkan yang lebih muda melepas beban pikirannya.

"Profesornya jahat. Jahaaattt," Jungkook merengek sedih, rasa kantuk dan lelah membuat dia lebih terbuka tanpa gengsi. Berani bermanja-manja pada sosok pemuda yang awalnya sangat ditakuti olehnya.

"Iya profesornya jahat," Yoongi bergumam menenangkan, masih mengelus pelan kepala Jungkook yang semakin menunduk.

"Jung-ie cuma mau tidur." Jungkook menjawab lemas, berekspresi begitu sedih membuat Yoongi bahkan merasa tidak tega. "Tapi kalau tugasnya gak selesai nanti Jung-ie gak bisa lulus."

Yoongi mendeham, tidak tau mau menjawab apa.

"Hy—" Taehyung yang baru datang langsung berhenti bergerak. Melongo melihat Yoongi dan Jungkook yang sedang berpelukan. Bahkan Jungkook sambil menangis.

"Jungkook-ah?" Berjongkok di depan Jungkook, Taehyung mengangkat dagu Jungkook. Mempertemukan mata sembab itu dengan mata tajamnya.

"Yoongi-hyung! Kau apakan Jung-ie?" Mata Taehyung mendelik lebar pada Yoongi yang setaunya tidak begitu menyukai Jungkook.

Yoongi memutar bola matanya. Tapi kemudian dia kepikiran sesuatu.

"Taehyung,"

Taehyung yang masih berusaha membuat Jungkook tersenyum menoleh begitu Yoongi memanggilnya. Dialihkan perhatiannya ke pemuda yang masih berkespresi datar itu.

"Kau suka seni, kan? Kerjakan tugas Jungkook, ya." Dengan santai, Yoongi mengangkat tubuh Jungkook walaupun sedikit kesusahan, membawa pemuda yang lebih muda ke kamarnya. Meninggalkan Taehyung yang melongo bingung disuruh mengerjakan tugas.

"Hah?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jung-ah,"

Jungkook baru saja meletakkan sepatunya di rak, sontak menoleh ke sofa dimana ada Yoongi yang menatapinya dengan mata tajam itu.

"H-hyung?"

Chasing Stars .・゜゜・Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang