7;-

5K 553 28
                                    

"Jung-ie," Taehyung dan Jimin menggebrak pintu kamar Jungkook. Langsung melompat ke ranjang pemuda manis itu tanpa menghiraukan ekspresi shock melihat pintunya diperlakukan begitu kasar.

Taehyung langsung memeluk pinggang Jungkook dari kanan, sedangkan Jimin melingkari lengannya di pundak Jungkook dari kiri. "Jalan-jalan, yuk!"

"Jalan-jalan?" Jungkook hanya melirik mereka sebentar sebelum kembali melanjutkan kegiatannya. Melipat pakaian yang baru kering.

"Iya," Jimin melepas rangkulannya, mengambil brosur dari dalam kantong celana, "Jalan-jalan ke sini yuk!"

Jungkook meraih kertas yang dipegang Jimin. Begitu membaca isi brosur itu, matanya melebar.

"Wah," Pemuda manis itu hanya bisa berbisik lirih. "Lotte World?"

Taehyung mengangguk semangat.

Jungkook menggigit bibir bawahnya ragu. "T-tapi aku gak ada u-uang sebanyak itu, Taehyung."

Taehyung dan Jimin langsung membeku. Lupa saat ini mereka tinggal dengan mahasiswa, bukan di kerajaan dimana mereka sudah biasa dimanjakan.

"M-maaf ya," Ekspresi Jungkook berubah sendu. Mengembalikan brosur itu ke tangan Jimin dan kembali melipat baju.

"A-aku punya uang." Taehyung mengangkat bicara. Matanya menunjukkan kesungguhan.

"Kau— punya?" Jungkook menoleh bingung.

Taehyung mengangguk serius. Tangan kanannya merogoh kantong celana jeans yang dikenakannya, mengeluarkan amplop putih yang terlihat lumayan tebal. Diserahkannya kepada Jungkook yang masih bingung.

Perlahan Jungkook membuka amplop itu. Mulutnya langsung menganga.

Isi amplop itu banyak sekali, kalau dihitung kira-kira 500,000 won.

"Taehyung," Jungkook berucap pelan-pelan. "Ini uangnya dari mana?"

Taehyung dan Jimin sekarang bergerak gelisah.

"K-kami merasa bersalah sudah membebanimu, Jung-ie," Jimin menjawab pelan, suaranya hampir berbisik. "Jadi kami menjual beberapa aksesoris yang kami kenakan."

Mata Jungkook yang dari sananya sudah bulat tambah melebar. Membuatnya seperti kelinci yang sedang terkejut. "Aduh, kalian ini! Harusnya gak usah!"

Taehyung menggeleng. Sang pangeran muda menggenggam tangan kanan Jungkook dan mengecupnya sekilas. "Gak apa-apa, cantik." Dia mengedipkan sebelah matanya. Tergelak dalam hati melihat rona manis di wajah Jungkook.

"Hari Minggu kita pergi ya?" Jimin menatapnya dengan mata berbinar penuh harapan. Sekilas mengingatkan Jungkook tentang Chimmy yang suka membuat ekspresi yang sama saat minta peluk.

Jungkook mengangguk kaku. Matanya masih belum lepas dari lembaran uang yang ada di tangannya sekarang.

Jimin dan Taehyung tersenyum lebar. "Terima kasih, Jung-ie!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tata boleh tolong bangunin Koya?" Jungkook berteriak, tidak melepaskan pandangannya dari masakannya. Samar-samar dapat didengarnya ocehan Tata yang menjauh, mungkin ke  kamarnya untuk membangunkan Koya.

Alien-alien kecil lainnya sedang makan sarapan dengan nikmat, walaupun hanya roti bakar dan telur orak-arik. Tata yang terlalu bersemangat untuk berjalan-jalan bangun terlalu pagi.

Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki kecil yang berlari. Jungkook menoleh dari kegiatannya membungkus makanan, dan langsung melihat Tata yang mengangkat Koya yang masih tidur.

Chasing Stars .・゜゜・Where stories live. Discover now