11;-

3.5K 429 46
                                    

Jungkook sendirian kali ini. Keenam pemuda lainnya tengah pergi, dan Jungkook sudah menghabiskan waktu tiga hari untuk mengajari mereka posisi tempat yang mereka ingin kunjungi. Mereka juga punya uang sendiri, jadi Jungkook tidak khawatir.

Tapi entah kenapa perasaan Jungkook tidak enak.

Benar saja, tiba-tiba Jungkook merasa ada getaran di kantong celananya. Meraih ponselnya, dahinya mengernyit melihat nomor tidak dikenal.

"... Halo?"

"Jung-ie!"

Jungkook meringis menjauh ketika suara teriakan Taehyung menyapa telinganya. "Taehyung? Ada apa?"

Walaupun tidak terlihat, Jungkook dapat merasakan Taehyung sedang tersenyum lebar. "Jung-ah, boleh jemput? Aku tersesat."

Belum selesai Taehyung berbicara, Jungkook langsung berdiri dan berlari mengenakan sepatu. Untung saja dia malas berganti pakaian sepulang kuliah, jadi pakaiannya masih layak dikenakan di luar. "Tersesat?! Di mana?!"

Samar-samar Jungkook dapat mendengar Taehyung tengah berbicara dengan seseorang sebelum telinganya menangkap suara asing dari ponselnya. "Jungkook-ssi? Teman Anda ada di dekat museum seni."

"Baik, terima kasih." Jungkook mematikan teleponnya, memanggil taksi menuju tujuan.

Museum seni terdekat hanya ada satu, dan kemungkinan besar Taehyung ada di sana.

Sepuluh menit perjalanan, Jungkook sampai juga. Berjalan cepat setengah berlari, Jungkook menuju ke arah Taehyung yang terlihat dari jauh. Dalam hati bersyukur, tubuh Taehyung yang tinggi membuatnya mudah ditemukan.

"Kamu ini! Kan aku sudah kasih tau arah pergi." Jungkook mengomel.

Taehyung hanya mengangguk-angguk saja, tidak begitu memperhatikan karena perhatiannya teralihkan ranum Jungkook yang mengerucut lucu saat pemuda manis itu masih bersuara kesal.

Jungkook menghela nafas, berbalik menghadap satpam. "Terima kasih ya pak. Maaf, teman saya baru di kota soalnya."

Satpam itu hanya tertawa. "Tidak apa-apa nak. Sudah biasa."

Memberi senyuman kembali, Jungkook menggenggam tangan Taehyung, mulai berjalan keluar. "Kamu mau kemana tadi? Sini aku antar saja daripada tersesat lagi."

"Gak jadi deh," Taehyung tersenyum lebar, memperlihatkan senyuman kotak khas miliknya. "Kita masuk saja yuk?"

Jungkook mendengung berpikir. Tidak ada ruginya juga, putusnya kemudian. Akhirnya dia hanya mengikuti jejak Taehyung yang mulai menariknya ke tempat pembelian tiket masuk.

Museum itu tidak begitu ramai, karena memang hari Kamis begini siapa yang mau ke museum.

Baru masuk, Taehyung langsung menarik Jungkook mendekat ke lukisan pertama.

Jungkook mengulum bibir bawahnya, mencoba meredam senyum. Melihat Taehyung dengan wajah berbinar membuat hatinya menghangat.

Kemarin Seokjin bercerita padanya. Rutinitas mereka sebagai keluarga kerajaan benar-benar membosankan, dan diam-diam pemuda tertua itu lega mereka dikirim ke bumi. Setidaknya mereka bisa merasakan sedikit apa itu kebebasan.

Jungkook sangat menyayangkan dia tidak membawa kameranya. Untuk kali ini, ponselnya saja yang digunakan.

"Tae," Taehyung menoleh mendengar namanya dipanggil.

Jungkook tersenyum. "Satu, dua—"

Refleks, tangan Taehyung terangkat, membuat gaya foto.

KLIK

Chasing Stars .・゜゜・Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang