5. RayVano

20.7K 938 47
                                    

*

Hari biasa untuk orang biasa. Haha,setelah jatuh dari cinta dan kekecewaan tapi sekarang Raya mampu kembali bersemangat,tanpa tangis yang setiap malam mengisi kamar tidurnya.

Sepulang sekolah,Raya tak langsung pulang. Tapi dia berganti pakaian basket dan menuju lapangan. Sebagai kapten,dia harus bisa mencontoh kan hal baik untuk anggotanya yang lain.

"Kak Raya"sapa Indah salah satu anggota basket dan adik kelas Raya

"Ada apa?"tanya Raya

"Dipanggil sama wali kelas kakak di perpus" beritahu Indah

"Okay deh,kamu sampein ke pak Cahya kalo aku dipanggil Bu Endang"pinta Raya

"Oke sip kak"

Raya segera pergi dan menyusul gurunya di depan pintu perpustakaan.
"Ada apa Bu?"tanya Raya sopan

"Maaf Raya ibu ganggu kamu, sebenarnya ibu mau minta tolong kasihkan tugas ke ini ke kelas sebelah. Ibu besok gak bisa ngajar soalnya"pinta Bu Endang

"Kelas sebelah yang mana ya Bu?"

"Kelasnya Vano"

"Duh,si Vano apa udah pulang ya?"guman Raya yang masih di dengar wali kelasnya

"Belum pulang Ray,katanya dia masih ada rapat osis. Ibu gak bisa nungguin, suami ibu udah jemput di depan"

"Yaudah bu,nanti saya serahin"
"Mana tugasnya Bu?"tanya Raya

"Ini Ray,bilangin besok suruh ngumpulin di meja ibu ya"pinta Bu Endang

"Iya bu,nanti saya sampaikan"

"Makasih ya Ray,maaf ibu buat kamu repot"ucap gurunya tak enak

"Iya bu gapapa,kalo gitu saya ke lapangan ya Bu"

"Iya Ray,ibu juga pamit"

Sepeninggalan gurunya,Raya hanya bisa mengelus dada. Kenapa bisa dia harus berurusan dengan Vano.
"Ngapain harus gue yang di suruh,Vano kemarin juga gak minta maaf lagi,sial."batin Raya mengumpati Vano. Tak sadar Raya menendang botol di depannya dan terkena punggung seseorang.

"Kurang ajar! Siapa ini!"ucap seseorang yang terkena tendangan dari Raya

"Mampus gue"

"Eh,Lo yang nendang Ray?" Tanya Nendo

"Hehe,iya Nen. Maaf ya"jawab Raya pelan

"Okay,tapi gue mau kita main basket bareng,gimana?"

"Sial, ngapain juga botol tadi kena ke Nendo. Tapi gapapa sih, itung-itung minta maaf"

"Okay,tapi mintain ijin sama Pak Cahya ya"pinta Raya

"Sip itu mah, ayo ke lapangan"

Raya dan Nendo segera berjalan ke lapangan menemui pembina ekskul mereka. Sebelumnya Raya sudah memasukkan soal-soal yang diberikan Bu Endang ke tasnya.

"Pak,saya ijin mau main bareng sama Raya"pinta Nendo Pak Cahya

"Main apa?"

"Basket lah pak"

"Halah,bilang aja kalo kamu mau modus sama Raya"goda Pak Cahya.

Tak menjadi rahasia lagi jika Nendo sering mendekati Raya. Bahkan beberapa guru sudah mengetahui,dan menggoda keduanya.

"Bapak gimana sih,ya enggak lah pak" tolak Nendo

"Halah,saya tau apa isi hati kamu Nendo!"

"Bapak mah paling ngerti deh, jangan-jangan bapak naksir saya ya"

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang