46. RayVano

15.9K 602 69
                                    

"Seenggaknya kalo pertemuan kita cuma sampai lima tahun yang lalu,yang penting kita punya kenangan yang indah walaupun kadang menyakitkan buat kamu. Aku mencintaimu selamanya Rayana Angelina"

-Elvano Dirgantara-

Amerika

Kesuksesan seseorang itu sudah ada jalan nya, walaupun pengorbanan yang dilakukan cukup berat. Entah, mengorbankan uang, tenaga, waktu,bahkan berjauhan dengan keluarga. Tapi,semua itu akan ternilai jika seseorang mampu membawa nama baik keluarganya bahkan negeri nya sendiri.

Elvano Saka Dirgantara. Salah satu pilot muda yang cukup profesional. Mungkin,yang kita tahu pilot itu hanya mengendalikan pesawat,tapi tidak untuk Vano. Kadang,di waktu liburnya dia akan pergi ke Bakti Sosial dan menjadi guru ajar disana.

Tak hanya itu,dia juga seorang pemotret profesional yang melakoni sejak pendidikan nya dulu.

"Selamat ya capt atas pencapaiannya sebagai pilot termuda dan tersukses yang membawa nama baik maskapai! Saya ucapkan terima kasih dan selalu suskes kedepannya!"

"Terimakasih kembali capt!"

Hari ini adalah hari terakhir Vano menjadi pilot di salah satu maskapai di Amerika. Sekaligus, hari terakhirnya dia di Amerika.

"Vano,ayo sini!" Teriak seseorang dari jauh.

Vano tersenyum. Dia berjalan ke arah seseorang itu,mereka adalah keluarga Vano. Orangtuanya rela pergi kesini hanya untuk perpisahan Vano sekaligus membantu Vano untuk kepindahannya ke Indonesia.

"Foto yuk!"

"Ayo!"

Lima orang itu berfoto ria. Kenalkan,orang tua Vano sekaligus adik beserta suami dari bundanya yang menetap di Singapura.

"Doa Tante cuma pengen kamu cepat ketemu jodoh ya,kasian bunda kamu kalo di tinggal sama kamu atau ayah ku harus di rumah sendiri". Ucap Tante Nala.

"Iya Tan,doain ya"

"Yaudah ayo langsung cari informasi keberangkatan pesawat kita" Seru Om Sulton, suami Tante Nala.

"Ayo!"

Memang,selepas acara perpisahan Vano dia akan langsung pergi ke Singapura dulu untuk singgah sebentar,lalu pergi ke Indonesia. Barang-barang Vano lainnya pun sudah dibawa pulang dulu sejak dua bulan lalu oleh suruhan ayahnya.

Vano menjauh dari keluarga nya dan berjalan ke arah tempat duduk di pojok kanan. Vano mengingat beberapa jam lalu tentang pembicaraan yang bisa disangkut pautkan dengan masa depannya.

Flashback

Pagi ini beda dengan pagi biasanya. Seorang Vano yang biasanya bersiap untuk bekerja tapi hari ini dia mempersiapkan barang-barang nya untuk kepindahan ke Indonesia. Iya,tanah air tempat dimana dia lahir dan di besarkan.

Saat sedang asyik memasukkan baju ke dalam koper, tiba-tiba handphone nya berbunyi. Renaldi, sahabat jauhnya.

"Apa Di?"

"BRO?"

Shit,telinga nya sakit mendengar teriakan telepon dari seberang. Ternyata bukan hanya Aldi yang berbicara,tetapi ketiga sahabat lainnya.

"Sakit ck!"

"Hehe,sorry"
"Apa kabar?"

Vano bisa memastikan suara itu adalah suara Tyo.

"Baik,kenapa?"

RayVano (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora