24. RayVano

12K 467 5
                                    

"Yang singkat itu biasanya terkesan bermakna,daripada lama tapi terkesan biasa."
-mahardita-

.....

Vano POV

Mungkin di hari itu gue merasa hancur-sehancurnya,ya jelas dong impian yang udah di tangan gue hilang sia-sia. Tapi beruntung Raya dan sahabat gue bisa nenangin walaupun kecewa sama diri sendiri gue belum ilang.

"Bunda suka sama dia Van,pertahanin ya!"

Ucapan bunda selalu terngiang membuat gue seneng. Kemarin gue  ajak Raya ketemuan sama bunda dan hasilnya bunda seneng malah merestui hubungan kita.

Apalagi saat terang-terangan bunda nyuruh Raya manggil bunda,padahal Salsa aja gak berani sama panggilan spesial itu. Dan karena itu hubungan gue sama Raya tambah lancar dan lebih harmonis lagi.

"Ini bener gak?" Tanya seseorang di samping gue.

"Shit,gue tadi melamun ternyata"

"Salah,rumus gradien bukan ini"

Salsabila Meyrani Hasan. Itu sahabat gue dari kecil. Rumah kita hadap- hadapan dan kita emang deket. Bukan karena cinta yang pasti,soalnya cinta gue cuma sama Raya.

"Terus yang mana?"

"Punya buku kan? Liat dong!"

Semenjak kejadian itu hubungan gue sama dia sedikit renggang. Gue gak benci sih cuma kesel aja karena alasan gue dipecat karena Salsa. Itu aja.

"Iya Van"

Gue kembali mengingat hari kemarin tapi tiba-tiba pandangan gue ke arah Salsa lagi. Salsa megang kepalanya sambil merintih kesakitan.

"Lo kenapa?" Tanya gue panik

"Kepala gue sakit,kayanya kambuh lagi deh"

"Udah minum obat?"

"Belum,obat gue abis"

"Lo kok gak bilang sih!"

Entah kenapa gue langsung gendong Salsa ke kamar tamu di rumah gue. Setelah itu gue langsung pergi ke apotek untuk beli obatnya Salsa. Selama ini gue udah apal apa nama obat Salsa,apalagi dokter nya waktu cek up.

Sampai di apotek ternyata ada lima orang antre. Akhirnya gue nunggu sambil buka hp,ada pesan dari Raya ternyata.

"Bisa anterin aku ke rumah sakit gak? Mama aku tiba-tiba pingsan"

Gue langsung pesen taksi online dan ngirim ke alamat Raya. Gue gak jadi beli obat disini,karena gue harus nemuin Raya sekarang.

Vano POV end

UGD. Pasti semua orang yang melihat ruangan ini udah ngeri sendirian. Begitupun Raya dan Vano. Mereka masih menunggu dokter dan Vano mencoba menenangkan kekasihnya ini.

"Udah gapapa Ray,mungkin cuma kecapekan aja"

"Tapi mama sering pingsan Van,dan baru kali ini aku berani bawa mama ke rumah sakit" Jawabnya.

RayVano (End)Where stories live. Discover now