7. RayVano

17.2K 690 42
                                    

*

Hari Senin pasti menjadi hari terkenal bagi para siswa. Dimana para siswa upacara panas-panasan dan mendengar amanat dari sang pembina berjam-jam. Tapi,kita sebagai penerus bangsa juga harus bisa disiplin dalam upacara ini,kita harus bisa menghargai para pejuang yang sudah memperjuangkan negara kita dari jaman penjajahan dulu.

"Ray,lo kenapa?"tanya Hani yang berdiri di samping Raya

"Gue gapapa"jawab Raya singkat. Jujur saja kepalanya sudah pusing dan perutnya juga lapar karena belum sarapan

"Lo belum sarapan ya?"tebak Hani

Belum sempat Raya menjawab, upacara sudah selesai. Para siswa langsung berjalan menuju kelasnya,ada juga siswa yang berjalan ke kantin atau ke toilet.

"Ray,ayo ke kantin. Lo belum makan kan?"ajak Hani

"Enggak Han,kita kan mau olahraga,sekalian nanti aja"jawab Raya pura-pura kuat

"Iya deh"

Memang jadwal di kelas Raya hari Senin adalah olahraga. Setelah olahraga nanti disusul matematika,
biologi,dan bahasa.

Raya beserta teman sekelasnya sudah berada di lapangan. Rencananya hari ini mereka akan bermain volly dan akan diambil nilainya.

"Nah,sebelum memulai mari kita pemanasan supaya tidak ada cidera nantinya"ujar Pak Cahya,selaku guru olahraga Raya

"Ayo Alfin kamu mau pimpin temen kamu pemanasan"perintah Pak Cahya pada ketua kelas Raya

"Oke,tangan di atas hitung sampai ke delapan,dimulai dari Adam"

Temannya langsung mengikuti arahan Alfin. Tapi tidak dengan Raya,dia masih memegang kepala nya yang pusing. Setelah pemanasan selesai,Pak Cahya menyuruh untuk lari keliling lapangan dua kali saja.

Baru putaran pertama kepala Raya tambah pusing dan tak kuat berlari. Dia mulai berjalan dan matanya tak kuat melihat lagi.

Bruk

"Raya!" Teriak semuanya.

"Ayo cepat bawa Raya ke UKS!" Perintah pak Cahya. Alfin yang di depan Raya segera mengendong Raya menuju ke UKS, juga tak lupa teman-teman yang lain juga menyusul di belakang.

"Sa,mending lo cek kelasnya si Vano deh. Kalo jamkos suruh dia kesini"pinta Hani kepada Elsa dengan suara pelan,karena takut murid lain dengar.

"Kan mereka backstreet,ya tetep aja Vano gagal kalo kesini"jawab Elsa tak yakin

"Iya juga ya,tapi gapapa. Lo bilang aja dulu"desak Hani

"Yaudah,gue kesana dulu"Elsa tak jadi berjalan ke UKS,tapi dia memutar jalan ke kelas Vano.

Saat di depan kelas Vano,pintu tertutup jadi Elsa tak bisa melihat dengan pasti keadaan kelas Vano. Beruntung ada salah satu siswa keluar dari kelas Vano.

"Nana,kelas lo jamkos ya?"tanya Elsa pada Nana. Nana adalah tetangga Elsa yang satu kelas dengan Vano.

"Iya dong Sa,kenapa?"

"Gapapa sih,gue ke dalem ya"jawab Elsa cepat dan masuk ke dalam kelas Vano.

Elsa melihat Vano sedang duduk di bangkunya tak lupa dia juga membaca sebuah buku.

"Vano!"teriak Elsa dari pintu kelas

Vano mendengar tapi dia hanya mengangkat kedua alisnya.

"Sini!"teriak Elsa lagi. Vano hanya mengangguk dan berjalan keluar kelas.

"Apa?"

"Raya pingsan waktu olahraga lagi dan sekarang dia lagi di UKS"

"Apa!"teriak Vano khawatir

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang