49. RayVano

17.3K 639 102
                                    

"Vano!!!"

Deg.

Raya tersadar dari mimpinya. Mimpi yang membuat perasan dan hatinya hancur. Mimpi dia menjadi tunangan dari seorang Dhimas. Beruntung Raya tak melanjutkan mimpi buruk itu.

"Kenapa sayang teriak-teriak?" Tanya Dita sambil membuka pintu kamar.

"Gapapa ma"

"Oh,yaudah. Sana siap-siap buat kerja, walaupun hati kamu kecewa tapi tanggung jawab kamu harus tetap ada!"

"Iya ma"

**

Di salah satu rumah sakit di Malaysia terdapat beberapa pasien luka keras akibat kejadian jatuh pesawat satu bulan yang lalu. Memang, pihak Malaysia menutup informasi tentang berita ini,karena para pasien masih dalam keadaan parah.

Jika di Indonesia, keadaan Raya sedang menangis pilu karena hilangnya orang tercinta tapi tidak dengan lelaki ini.

Tubuhnya tak bergerak sama sekali,bahkan matanya terpejam hebat. Hati memang tidak bisa berbohong,telepati terkhusus hingga dia bisa merasakan tangis kesedihan.

"Anak kita kenapa yah kok nangis?" Panik seseorang ibu yang duduk di samping suaminya.

"Gak tau bun"

Pak Faisal dan Ibu Lisa. Iya,orang tua Vano dinyatakan di temukan dan hidup. Walaupun sempat koma dua minggu tapi syukur kemarin mereka membuka matanya.

Sang anak, Vano,dia masih setia menutup matanya ini. Bahkan sekarang dia mengeluarkan reaksi tangisan ini.

Salah jika Vano meninggal,karena mereka baru di temukan dua minggu dengan keadaan koma. Beruntung,orang tua Vano sadar bersamaan dan memberi informasi keluarga di Indonesia.

"Kamu kuat nak,ayo bangun!"

Pintu terbuka cepat. Menampilkan rombongan orang dengan muka yang pucat khawatir. Keluarga besar Vano datang.

"Kalian gimana keadaan nya?" Panik Sulton, kakak kandung dari Faisal.

"Kita sudah mendingan kak,tapi anak ku masih aja koma,bahkan sekarang dia mengeluarkan air mata"

"Kata dokter gimana tante?" Tanya Helena, anak dari Sultan.

"Vano perang batin di dalam sana,tapi nyatanya dia gak kuat buat bangun."

"Keadaan kalian pastinya perlu istirahat,kalian tidur gih. Biar kami yang jaga Vano" Saran Dodit,saudara sepupu Vano.

"Iya betul. Jangan pikirkan kami,kami baik-baik aja kok"

Faisal dan Lisa menuruti,akhirnya mereka keluar dan kembali ke kamar inap nya.

Saat mereka mencoba istirahat di sofa kamar, tiba-tiba ponsel Dodit berbunyi.

"Siapa Dit?"

"Angga, sahabatnya Vano"

"Oh ya,bilangin kabar bahagia ini biar mereka bisa bantu doa"

"Iya"

"Halo"

"Hallo kak."

"Ada apa?"

"Kakak yakin dan keluarga mencabut urusan pencarian Vano dan om serta tante?"

"Yakin Ngga"

"Kenapa kak?"

"Mereka sudah dinyatakan ketemu dan sekarang menjalani perawatan di Malaysia"

RayVano (End)Where stories live. Discover now