14. RayVano

15.6K 596 12
                                    

*

Ucapan dua hari yang lalu dimana Vano mengakui jika berhubungan dengan Raya masih gempar sampai sekarang. Tak hanya para siswa,para guru pun juga kaget dan mencari tau sendiri. Apalagi reportasi Vano sebagai ketua osis,dan Raya sebagai kapten basket putri.

Vano memang tampan,tak jarang pula ada yang menghujat Raya atas hubungannya dengan Vano. Mereka beranggapan jika Raya itu tomboy,dan kenapa Vano malah mau dengan Raya. Tak hanya itu,Nendo yang sudah naksir kepada Raya sejak lama juga patah hati.

Beruntung Vano berbuat sesuai janjinya pada Raya. Vano selalu menjaga Raya,dan selalu ada buat Raya. Seperti sekarang Vano dan Raya sedang makan berdua di kantin. Sahabat Raya dan sahabat Vano pun di anggurkan sebentar.

"Hehe,gini ya jadinya trending topik" Canda Raya kepada Vano.
Vano hanya tersenyum dan mengangguk sebentar.

"Setiap hari ada aja yang ngehujat aku,tapi beruntung nya followers aku nambah" Canda Raya lagi

"Gapapa sayang,pasti ada positif sama negatifnya. Aku janji sama kamu bakal buat kamu bahagia,nggak kaya dulu lagi"

"Iya Vano,lanjut makan gih"

Mereka sedang makan nasi goreng buatan Bu Har,salah satu penjual kantin yang masakannya tak usah diragukan lagi. Bahkan kadang guru-guru juga pesan dan makan masakan Bu Har.

"Ray,kita ada rapat sama Pak Cahya" Ucap Nendo yang tiba-tiba muncul

"Ha! Kok bisa? Pak Cahya gak ada bilang sama gue" tanya Raya bingung

"Iya Ray,soalnya dadakan. Ayo, ditunggu di ruang olahraga" Ajak Nendo lagi

"Raya nanti berangkat nya,dia masih makan" Sahut Vano dingin

"Apaan sih! Gak ada urusan sama lo yaa"

"Udah-udah,kalian gak usah ribut. Lo duluan aja Nen,gue pasti nyusul kok" ucap Raya melerai Nendo dan kekasihnya

"Yaudah,cepet yaa" Setelahnya Nendo pergi meninggalkan Raya dan Vano

"Makan lagi Ray"

Raya menurut dan melanjutkan makan siangnya yang tertunda. Di dalam hati Raya bingung karena tak ada pesan dari Pak Cahya,karena biasanya beliau selalu mengirimkan pesan saat akan mengadakan rapat atau pertemuan.

"Aku udah habis,aku pergi dulu ya" pamit Raya seraya berdiri dan mengambil piring yang dia pakai dan akan ia kembalikan ke Bu Har.

"Iya,aku aja yang ngembaliin ini. Kamu hati-hati ya,pulang sekolah aku tunggu di depan kelas kamu" Ucap Vano lembut

"Iya,bye Vano!"

"Bye"

Vano pun mengembalikan piring nya dan berlalu dari kantin. Sebenarnya dia juga heran,ada apa gerangan tiba-tiba kapten team basket mengadakan rapat. Andai dia bukan ketua osis,dia pasti sudah bergabung dengan team basket. Akhirnya,dia hanya memilih mengikuti kegiatan osis dan ekskul musik di sekolahnya.

"Hay,Vano" Sapa Salsa ceria yang tiba-tiba muncul di belakangnya

"Hay,apa?" Tanya Vano malas

Jujur saja sejak pengakuannya pada Raya,saat itu juga Vano sudah berniat menjauh dari Salsa. Tapi apa daya Salsa lah yang selalu datang dan mengejar Vano dengan alasan-alasan yang bodohnya masih Vano percayai.

"Aku ada pr tapi belum ngerjain" Jawab Salsa berbelit-belit

"Jadi?"

"Bantu ya ngerjain pr nya,lagian kelas kamu jam selanjutnya kan kosong"

RayVano (End)Where stories live. Discover now