50. RayVano

23.7K 714 32
                                    

"Sejatinya cinta sejati akan kembali pada pasangan nya, walaupun sudah di pisahkan berapa lama"

...

"Vano sudah sadar Ray!"

Suara itu membuat Raya bangun dari pingsan nya. Apalagi syukur bahagia dari keluarga besar saat Vano sadar dari koma hampir satu bulan.

"Udah bangun sayang?" Tanya lembut sang papa.

Papa nya dan Vero rela pulang ke Indonesia karena perjodohan nya dengan Dhimas. Sayangnya,sang bunda tak ikut karena ada pekerjaan penting.

"Pusing dek?" Timpal Vero.

"Ini minum" Hani mendekat dan memberikan sebotol air pada Raya.

Raya sudah kembali sadar dari pingsan nya. Dia mengedarkan pandangan hanya ada sahabatnya, keluarga Vano,dan orang tuanya.

"Dhimas kemana pa?" Tanya Raya bingung

"Dhimas udah balik ke Indonesia nak"

Raya tiba-tiba bangun dari tidurnya. Walaupun dia enggan dengan perjodohan ini tapi setengah hatinya sudah pasrah.

"Kenapa?"

"Dia sadar kalian saling mencintai,maka dari itu daripada Dhimas melukai hatimu dia mundur. Dhimas pengen kamu bahagia,dan beruntung dia belum terjun sedalamnya sama kamu"

Penjelasan Vero membuat hati Raya menghangat. Ternyata, peluang untuk nya dan Vano bersama semakin besar.

"Makasih ya Dhim,semoga kamu mendapatkan jodoh terbaik. Selalu bahagia ya!" Harapan Raya dalam hati.

"Sana Ray masuk ke dalam,kami udah bergantian masuk, sekarang giliran kamu" Pinta ibunda Vano.

"Bukannya Vano harus istirahat ya tan?" Bimbang Raya.

"Dia udah istirahat lama,kamu aja pingsan tiga jam"

Wah,gue pingsan tiga jam.

"Iya tante,aku masuk dulu ya" Pamit Raya.

Dan disini dia sekarang,di depan pintu kamar inap Vano. Dari kaca terlihat dia sedang memainkan ponsel nya.

Ceklek!

Vano mengalihkan pandangannya dan mata mereka bertemu,saling pandang menyiratkan rasa rindu yang tertahan enam tahun ini.

Enam tahun mereka saling menjauh,saling melupakan yang nyatanya rasa ini tetap sama, saling mencintai satu sama lain. Ujian demi ujian kisah cinta mereka, termasuk tak bertemu sama sekali dan kandasnya hubungan di tengah jalan.

"Raya"

Deg.

Itu panggilan yang selama di rindukan Raya, menjadi bayang-bayang di kepalanya.
Panggilan yang menyiratkan rindu selama ini.

"Kamu apa kabar?" Tanya Vano.

Lanjut lagi,air matanya menetes sempurna. Raya menangis,dia tak menyangka pertemuannya seperti ini.

RayVano (End)Where stories live. Discover now