Part 14

12.2K 894 20
                                    

8.40 AM.

Seorang pemuda terlihat berbaring di ranjang rumah sakit dengan tangan kiri yang tertusuk jarum infus. Pemuda itu adalah Devon, sejak semalam Devon masih belum sadarkan diri. Dan sejak semalam pula, Davin setia menunggu Devon sadar sejak semalam. Bahkan Davin tidak pulang ke rumah dan tidak mengangkat telfon Orang tua dan Devan yang terus menghubunginya karena Davin tidak memberi kabar kepada orang tuanya. Sedangkan Arka, dia sudah pulang ke apartemennya jam enam tadi pagi. 

Soal penyakit Devon, Davin dan Arka sudah mengetahuinya dari Dokter Bram. Sebenarnya Dokter Bram tidak ingin memberi tahu tentang penyakit Devon pada Davin dan Arka, namun karena Davin terus memaksa dan mengancam maka Dokter Bram terpaksa memberi tahukan nya pada Davin dan Arka.

Sedangkan Davin yang mengetahui penyakit Devon terkejut sekaligus merasa sedih. Davin tak habis fikir, kenapa Devon tidak memberi tahu pada keluarga nya tentang penyakit mematikan yang di deritanya ini.

Sedangkan Arka, dia merasa jika dia bukanlah teman yang baik untuk Devon. Karena saat Devon menyembunyikan penyakit mematikan ini pun Arka sama sekali tak mengetahuinya padahal jika dia mengingat kejadian akhir-akhir ini, dia sangat sering melihat Devon yang mencengkran dada kanannya. Namun, kenapa dia tidak curiga dengan Devon.

Mengingat tentang penyakit Devon, seketika Davin berpikir. Apa karena Devon tidak pernah di perhatikan oleh keluarganya, maka Devon lebih memilih untuk menyembunyikan penyakitnya. Jika itu benar, maka Davin sangatlah merasa bersalah. Andai saja Davin dan keluarganya memberikan perhatian yang sama pada Devon seperti perhatian yang mereka berikan pada Devan. Mungkin sifat Devon tidak akan menjadi tertutup seperti saat ini. Jujur saja, Davin sangatlah menyesal. Namun, menyesal pun saat ini sudah tidak ada gunanya, karena itu sudah terjadi.

Memikirkan itu, tanpa sadar membuat Davin terlarut ke dalam lamunannya. Dan saat itu pula,  jari-jari tangan Devon terlihat bergerak, namun Davin masih belum mengetahuinya.

Perlahan, mata Devon terbuka walaupun rasanya sangat berat. Setelah mata Devon terbuka sepenuhnya, dia mengedarkan pandangan nya menyusuri ruangan ini yang terasa asing baginya. Setelah beberapa detik matanya menelisik ruangan ini Devon yakin, jika ini adalah rumah sakit karena bau obat-obatan sangatlah menyengat. Dan benar saja, terbukti saat Devon menggerakkan tangan kirinya dia merasakan kebas di punggung tangan kirinya yang disebabkan oleh jarum infus yang menusuk tangan kirinya.

Keadaan Devon saat ini masih sangatlah lemah.
"Ssshhh." Devon meringis sembari memegang dada kirinya yang masih terasa nyeri. Namun tidak hanya dada nya yang nyeri, namun kepalanya pula saat ini sangat terasa berat dan sakit.

Davin yang mendengar ringisan Devon seketika membuat nya sadar dari lamunan. Davin pun segera bangkit dari sofa yang ada disudut ruang rawat inap Devon lalu melangkahkan kakinya menuju Devon yang masih memegang dada kirinya. 

"Ngapain Lo disini?" tanya Devon dingin.
"Kakak udah tau semuanya Dev." ucap Davin mengabaikan pertanyaan Devon.

Devon merasa dadanya semakin nyeri dan sesak.
"Arghh." erang Devon mencengkeram dada kanannya. 
"Kakak panggil dokter dulu." ucap Davin panik lalu keluar dari ruang rawat Devon untuk memanggil Dokter Bram agar memeriksa keadaan Devon.

Selang beberapa menit, Davin datang bersama dengan Dokter Bram dan seorang suster dengan terburu-buru.

Setelah berada di samping ranjang Devon, Dokter Bram pun langsung memeriksa keadaan Devon yang dibantu oleh suster.

"Gimana Dok?" tanya Davin penasaran.
"Keadaan paru-paru Devon semakin hari semakin mengkhawatirkan, maka dari itu Saya sarankan, Devon menjalani kemoterapi." jelas Dokter Bram.
"Apakah kemoterapi bisa membuat Devon sembuh Dok?" tanya Davin meminta penjelasan lebih.
"Sebenarnya, kemoterapi tidak sepenuhnya bisa menyembuhkan. Tapi, kemoterapi bisa mencegah penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya." jelas Dokter Bram, sedangkan Davin manggut-manggut tanda mengerti.

Devon [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang