3. Again

759 44 0
                                    

"Ra, aku harus kembali ke Indonesia, besok," Dita dengan raut tidak rela meninggalkan negeri ginseng ini.

"Kenapa? Bukankah kita belum ke Pulau Jeju?" Ucapku karena memang benar, kami belum pergi ke Pulau Jeju bersama.

"Kuusahakan kita akan ke Pulau Jeju lain kali,"

"Lalu mengapa kamu kembali ke Indonesia?"

"Restaurant ku di Denpasar sedang bermasalah, aku harus pergi kesana untuk menyelesaikan masalahnya." Dita sambil menunduk.

"Baiklah, akan kuantar besok ke bandara, aku tidak bisa menemanimu kembali, karena orang tuaku akan kesini besok," Dita mengangguk,

Aku mendengar suara nada dering panggilan handphone. Ternyata itu handphone Dita yang berbunyi. Dita keluar dari kamar untuk mengangkat telepon. Dan aku berkutat dengan handphoneku sendiri.

Saat sedang menscroll bagian dari aplikasi instagram, ada seseorang meneleponku. Aku tidak tahu siapa karena aku tidak mengenali nomornya. Aku angkat saja. Hmm.. aku bingung kenapa saat sedang di korea yang menelpon ku selalu orang yang tidak kukenal.

"Halo," Sapa orang itu dari seberang sana.

"Siapa?" Tanyaku karena aku memang tidak tahu siapa orang itu.

"Aku Devan, apa kau masih ingat padaku?" Devan, dia adalah mantan kekasihku saat SMA. Aku tidak pernah lagi berpacaran setelah putus dengannya. Alasannya dia memutuskanku adalah setelah lulus SMA, dia tinggal di Korea bersama orang tuanya. Padahal kita bisa LDR. Tapi dia tidak bisa. Aku tidak tahu alasan tepatnya apa, tapi dia memutuskanku bukan karena hal itu pasti. Kami putus dengan baik-baik. Tapi aku kehilangan nomor teleponnya karena handphoneku baru saat itu.

"Tentu saja aku masih mengigatmu,"

"Kamu sedang berada dimana? Aku ingin bertemu denganmu," Ini sangat kebetulan.

"Aku berada di Seoul," Balasku singkat tanpa basa-basi. Aku sekarang tidak pernah mengharapkannya lagi. Mungkin dulu aku masih mengharapkan dia kembali. Tapi sekarang tidak. Aku terlanjur mengagumi Taehyung dan mungkin kagum itu bisa berubah sedikit-sedikit.

"Apakah kita bisa bertemu?" Sebenarnya bisa. Tapi aku malas bertemu dengannya. Hmm.. tapi tidak apalah.

"Bisa,"

"Nanti akan aku share lokasinya."

Aku menutup sambungan secara sepihak. Dan bersiap-siap untuk menemui Devan. Aku harus tampil sempurna, karena aku harus menunjukkan padanya kalau aku tidak merasa kehilangan dirinya lagi.

Aku telah sampai ditempat yang Devan tuju. Aku melihatnya dan menghampirinya. Dia terlihat tampan, oh tidak, Taehyung jauh lebih tampan darinya.

"Hai," Devan menyapaku sambil tersenyum, akupun membalas senyumnya tipis. "Bagaimana kabarmu?" Lanjutnya.

"Baik-baik saja," Lalu, Devan mengangguk sambil mengangkat satu alisnya.

"Apa kamu masih menyukai boyband korea itu?"

"Ya, tentu saja, bahkan aku tidak hanya menyukainya,"

"Mencintainya maksudmu?" Devan yang sedikit bingung.

"Hmm... bisa jadi,"

"Apa kamu ingin menyakiti dirimu sendiri? Mencintai salah satu dari mereka, maka cintamu bertepuk sebelah tangan, Ra,"

"Ya, aku tahu itu, tapi ini urusanku, bukan urusanmu, kamu tidak ada hak untuk mencampuri urusanku,"

"Baiklah, itu urusanmu, jadi apa pekerjaanmu sekarang?" Devan mengalihkan pembicaraan.

Endless Love || KTH  (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang