25. Evil

325 22 5
                                    

Jangan lupa vote dulu!

•••

"Ra, ada berita, Taehyung berkencan dengan Jisoo!"

Tanpa menyuruh Dita duduk atupun masuk, aku langsung pergi ke kamar, mengambil handphoneku dan menghubungi Taehyung. Aku harus meminta semua penjelasan darinya. Tidak tau kenapa aku tidak memastikan semua itu apakah benar. Tidak mungkin Dita berbohong kepadaku.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan,"

Arghh..
Berkali-kali kepencet tombol telepon untuk menghubunginya, tapi berkali-kali juga ada suara perempuan yang mengatakan seperti itu.

Air mataku jatuh, saat melihat website yang menunjukkan Taehyung menggandeng tangan Jisoo di acara SBS, dan sesekali mereka tertawa lepas, bercanda, dan juga saat Jisoo jatuh, Taehyung menangkapnya dan mereka bertatapan sangat lama.

Bagaimana bisa semua ini tertangkap kamera dengan mudah? Apa Taehyung membeberkan datingnya dengan Jisoo. Aku sangat kecewa.

Semuanya yang keluar dari mulutnya, semua yang dilakukannya, semuanya hanyalah palsu. Kenapa Taehyung tega sekali. Apakah karena aku hanyalah penggemarnya, jadi dengan mudah dia mempermainkanku? Jahat!

Aku menutup dan mengunci pintu kamar. Kakiku sangat lemas, aku tidak bisa untuk berdiri. Taehyung Jahat! Aku tidak menyangka dia seburuk itu. Seharusnya dia menjelaskan semuanya kepadaku, dan ini apa? Aku benar-benar kecewa. Aku benci.

"ZAHRA!! RA!! BUKA PINTUNYA!!" Teriak Dita dari luar. Darimana saja dia tadi. Ah, aku lupa aku menutup pintu depan rumah lagi tadi, jadi mungkin Dita pulang ke rumahnya. Tapi, ternyata dia kembali.

Bukannya aku tidak mempedulikan Dita. Tapi aku ingin sendiri. Aku mencoba menghubungi Taehyung lagi, siapa tau dia mengangkat panggilanku.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan,"

Prangg...
Aku membanting handphoneku, karena aku benar-benar emosi. Aku tidak peduli aku tidak bisa memakai iPhone ku lagi, AKU TIDAK PEDULI.

"ZAHRAA!!" Teriak Dita sambil menggedor-gedor pintu kamarku.

Entah kekuatan dari mana, aku berdiri, mengambil salah satu foto Taehyung denganku yang terpajang di figura. Dan membantingnya.

Aku belum bisa tenang, aku masih terisak. Aku mengacak rambutku, dan ternyata ini masih sangat sakit. Semua perkataannya terngiang-ngiang di kepalaku. Aku ingin amnesia sebentar saja, agar semuanya tidak ada dikepalaku.

Aku lelah dengan semuanya. Taehyung benar-benar jahat.

"Halo, Nurina, Zahra benar-benar kacau sepertinya, bagaimana ini?" Dita sepertinya menghubungi Nurina.

Aku tidak ingin mendengar selanjutnya. Kepalaku benar-benar sakit. Semua perkataannya masih terngiang-ngiang dikepalaku. Arghh.. TAEHYUNG JAHAT!

Aku duduk di tepi tempat tidurku. Sambil mengacak rambutku. Seharusnya aku tidak seperti ini. Aku harus keluar menemui Dita.

Akh, saat aku berjalan menuju pintu sepertinya ada beling yang menancap di kakiku.

Aku membuka pintu dan Dita langsung memelukku.

"Kau tidak apa?" Dita juga terisak sepertinya. Dita mudah sekali terbawa perasaan.

Aku tidak bisa menjawab pertannyaan Dita, karena tangisanku tidak bisa berhenti sepertinya.

"Kakimu berdarah, ayo turun, aku obati ya,"

Pelan-pelan aku menuruni tangga dengan satu kaki yang kuangkat, dan berjalan dibantu Dita.

Dengan telaten, Dita mendudukkan diriku diatas sofa, dan mengobati luka dikakiku, bukan dihatiku. Setelah memplester luka ku pun, aku belum bisa memberhentikan air mata yang turun dari mataku.

"Maaf," Dita mengatakan itu untuk apa? Aku benar-benar bingung.

"Untuk?"

"Seharusnya aku tidak memberi tahu soal ini, seharusnya kau tidak perlu tau sekarang," Dita sambil menyeka air matanya.

"Aku harus mengetahuinya Dita, cepat atau lambat aku pasti tau,"

"Mintalah penjelasan kepada Taehyung," Ucap Dita lembut.

"Tidak bisa dihubungi,"

"Ck, benar-benar," Umpat Dita. "Aku coba hubungi Yoongi oppa ya, siapa tau dia mengerti," Tanpa menunggu jawabanku, Dita langsung menghubungi Yoongi oppa.

"Taehyung bermain apa denganku?" Dita langsung mengatakan demikian saat sudah tersambung.

"Bermain? Apa maksudmu?" Yoongi oppa bingung sepertinya. Tapi lebih terlihat pura-pura bingung.

"Jangan pura-pura tidak tau,"

"Aku benar-benar tidak mengerti, Dita," Yoongi oppa.

Aku bisa mendengar semuanya, karena Dita mengaktifkan loudspeaker.

"Kau tidak mengerti berita yang beredar? Taehyung date dengan Jisoo kau tidak tau?" Dita mulai menggunakan nada tinggi.

"Tidak tau,"

Lalu, Dita menutup teleponnya dan meremas handphonenya.

"Sudahlah, aku memang tidak pantas untuknya, Jisoo jauh lebih sempurna daripada aku,"

"Zahra! Jangan seperti itu, aku tau kau sangat terluka dengan semua ini,"

"Aku mohon, jangan mengatakan apapun kepada Bunda dan Ayah, mereka pasti sangat kecewa kepada Taehyung kalau mereka tau,"

"Aku tidak akan memberitahu kepada mereka, tapi mereka akan tau sendiri nanti,"

"Aku lapar," ucapku mengalihkan perhatian.

"Um.. kalau kita memasak bagaimana?"

"Kau saja, kakiku sakit,"

"Yasudah, demi QUEEN ZAHRA TERHORMAT,"

Beberapa menit kemudian, Dita datang membawa dua mangkuk sup ayam, aku langsung meletakkan handphone Dita yang sedari tadi kumainkan. Dan beralih menyantap sup ayam buatan Dita.

"Senyum dong," Dita menarik sudut bibirku keatas. Dengan terpaksa aku mengangkat sudut bibirku.

"Yang tulus dong," Aku lebih menarik sudut bibirku lagi. Dan berakhir dengan Dita mencubit pipiku.

"Jangan sedih terus,"

•••

Spam comment jangan lupaa!!

•••

shaffiraazzhr

Endless Love || KTH  (END✅)Where stories live. Discover now