20. Next Week?

291 21 5
                                    

Aku sudah berada di bandara Seoul. Sebenarnya aku ingin naik taksi saja untuk ke rumah eomma. Tapi, Taehyung menjemputku. Tidak apalah, siapa sih yang menolak dijemput pacar sendiri?

Baru saja aku melangkah sekitar delapan langkah dari pesawat, langsung disambut pelukan hangat Taehyung. Aku tidak pernah mendapat perlakuan semanis ini.

"Bogo sipeo!" Taehyung masih tetao meletakkan dagunya di pundakku.

"Aku juga," balasku tanpa berbohong, karena memang aku merindukannya.

Setelah adegan berpelukan tadi, aku dan Taehyung menuju parkiran, dan segera kembali.

"Mau kemana? Mampir dorm?" Tanya Taehyung, sebenarnya aku sangat penasaran dengan dorm BTS, tapi aku merasa tidak enak kalau hadir sendirian diantara mereka bertujuh.

"Tidak usah, Tae,"

"Tidak-tidak, kau harus tau dorm BTS,"

Okelah, Taehyung seperti bisa membaca pikiranku.

"Makan dulu tapi," Taehyung memberhentikan mobil di salah satu restaurant Seoul. Aku hanya menarik sudut bibirku saja.

Aku duduk setelah Taehyung menarikkan kursi untukku. Manis sekali.

Taehyung tidak tanya kepadaku aku ingin makan apa, dia langsung menyebutkan makanan dan minuman kesukaanku.

Saat makanan sudah datang, aku memakannya dengan lahap. Ditengah-tengah aku makan, Taehyung menyelipkan rambutku kebelakang telinga. Aku hanya tersenyum saja, tidak tau harus bagaimana.

"Begitu lebih cantik," Taehyung tersenyum. "Bagaimana bisa aku menemukan wanita secantik dirimu?" Taehyung lagi-lagi membuat pipiku merah.

"Bisa," ucapku asal-asalan.

Senyum Taehyung semakin lebar saja. Aku jadi salah tingkah dibuatnya.

"Cie, blush!" Taehyung menggodaku.

"Apasih, Tae!" Aku memukul lengannya pelan.

"Udah, habiskan makanannya,"

Selesai makan, Taehyung membawaku ke dorm BTS. Baru saja aku memasuki pintu dorm. Di sofa ruang tamu ada Jin oppa dan Nurina.

"Zahra...!" Nurina berhambur memelukku.

"Oh, jadi sekarang mainnya disini," ucapku kepada Nurina.

"Eum.. bagaimana lagi?" Nurina menggaruk tengkuknya. "Dita nggak ikut?" Nurina mengalihkan pembicaraan.

Baru saja aku ingin menjawab pertanyaan Nurina, Yoongi oppa langsung menyaut. "Dita sibuk,"

"Cie, yang es nya udah dilelehin sama Dita," Taehyung menggoda Yoongi oppa.

"Gak jelas!" Yoongi oppa langsung kembali ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.

"Dorm kok sepi?" Tanyaku kepada Taehyung.

"Tidur semua mungkin, Jungkook aja itu mungkin yang main game," Taehyung sambil melepas jacketnya, dan menyisakan kaus oblong.

"Nuna, Tae-hyung selalu menangis setiap malam sambil melihat fotomu!" Jungkook yang mengambil ancang-ancang berlari untuk menghindari Taehyung.

"Jungkook!!" Taehyung mengejar Jungkook. Dasar maknae.

"Taehyung! Apa kau tidak malu dilihat oleh kekasihmu?" Jimin mulai ikut menyaut.

Taehyung langsung terdiam, dan menghampiriku. "Ayo, ke taman belakang," Ajaknya.

Aku hanya mengikutinya saja. Aku melewati beberapa ruangan disini. Dorm nya cukup luas. Ada ruang latihan, ruang dance, dan beberapa ruangan lainnya.

Endless Love || KTH  (END✅)Where stories live. Discover now