22. Engagement

296 21 1
                                    

Vote dulu yaa! Comment juga jangan lupa!

•••

Hari yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba. Bunda memakaikan Tiara di atas kepalaku. Sebentar lagi acara pertunangan akan dimulai.

Pembukaan sudah selesai, sebentar lagi acara inti akan dimulai. Jantungku benar-benar berdetak sangat cepat. Padahal ini baru pertunangan, bagaimana kalau pernikahan?

"Kim Zahra Areum, maukah kau menjadi pendamping hidupku?" Taehyung sambil menekuk lututnya, dan membuka kotak cincin.

"Aku, mau," Aku tersenyum, begitu juga dengan Taehyung. Kurasa semua yang hadir juga tidak melunturkan senyumnya.

Taehyung menyematkan cincin di jari manisku. Dan setelah itu mengecup punggung tanganku. Semua yang hadir bersorak bahagia. Sepertinya mereka merasakan kebahagiaanku. Aku melihat Bunda yang menyeka air matanya, apa Bunda habis melihat drama korea?

Acara ini hanya dihadiri oleh semua member BTS, Nurina, Dita, Saudara Taehyung, rekan kerja Ayah, dan teman arisan Bunda mungkin.

"Ganteng banget, calon menantunya jeng," Teman Bunda sambil menyolek pundak Bunda. Memang, mereka membela datang ke pulau jeju, hanya untuk ingin melihat calon suamiku katanya. Padahal Bunda memaklumi kalau memang tidak bisa datang.

"Orang Korea lagi," Ucap satunya. Hey! Apa dia tidak melihat? Aku dan Bunda juga orang Korea!

"Ah, jeng, bisa aja," Bunda sambil terkekeh dan menyedot ingusnya.

"Sayang, nggak lapar?" Tanya Taehyung. Tunggu, Taehyung memanggilku 'sayang'? Aku tidak salah dengar?

"Iya, lapar, hehe,"

"Yaudah, ayo turun,"

Aku dan Taehyung berkeliling mencari makanan. Dan setelah mengambil makanan, kami bergabung di meja BTS, Dita, dan Nurina.

"Cepet banget, aku diduluin," Jin oppa menepuk punggung Taehyung.

"Makanya, cepet serius sama Nurina," Taehyung membalas. Sedangkan Nurina pipinya memerah.

"Taehyung bisa romantis ternyata," Hoseok juga ikut menyaut.

"Udah punya, masa nggak bisa hyung," Jungkook membalas perkataan Hoseok.

"Kapan Yoongi hyung?" Tanya Taehyung.

"Besok boleh," Yoongi oppa asal-asalan sepertinya. Dan langsung dihadiahi pukulan kecil oleh Dita. Yoongi oppa malah tersenyum manis sekali kepada Dita. Aku yakin, kalau tidak banyak orang, Dita sudah berteriak. Melihat fotonya yang tersenyum saja sudah kejang-kejang. Apalagi langsung.

"Yoongi bercanda terus," Namjoon oppa menonyor pelan Yoongi oppa. Dan kami semua tertawa.

"Oppa, aku ingin es krim," Nurina manja kepada Jin oppa. Nurina itu dasarnya memang manja. Tapi tidak kepada semua orang. Manja nya keterlaluan, Jin saja sampai luluh dan tidak bisa menolak permintaannya.

Jin oppa berdiri dan melingkarkan tangannya di pinggang Nurina. Dan mereka berdua pergi.

"Mabok cinta," Hoseok memajukan bibir bawahnya.

"Biasa aja kenapa bibirnya," Taehyung menarik bibir Hoseok. Maknae laknat.

"Sakit, Tae!" Hoseok meringis. "Dita, sakit!" Hoseok malah mengadu kepada Dita.

"Apasih! Cari perempuan lain sana." Yoongi oppa menatap Hoseok tajam. Tidak tau bagaimana perasaan Dita, diperlakukan seperti itu oleh Yoongi oppa.

"Zahra.. sakit,"

"Diam hyung! Ini punyaku!" Taehyung menatap tajam Hoseok. Aku hanya tertawa saja. "Itu temen arisan Bunda banyak hyung," Semuanya tertawa, dan yang paling keras adalah Jungkook.

"Ayo, Tae, nyapa temennya Ayah, Bunda, Eomma, Appa," Ajakku kepada Taehyung.

"Ayo sayang," Aku melingkarkan tanganku dilengan Taehyung. Sedangkan Taehyung melingkarkan tangannya di pinggangku.

"Baru aja tunangan, sombong!" Hoseok memukul pantat Taehyung.

"Udahlah hyung, nyari, biar nggak sendiri terus," Jimin memegang pundak Hoseok.

Aku dan Taehyung menghampiri teman Bunda. Ternyata Bunda bersama Kirana, sepupuku.

"Kak Zahra.." Kirana berhambur memelukku. Dia masih sekolah menengah pertama.

"Ana, kenapa nggak pernah main ke rumah?"

"Ana banyak tugas, kak," Kirana tersenyum. Kirana adalah anak dari adik Ayahku.

Sepertinya Kirana beralih memandang Taehyung. Jangan lupakan, Kirana juga Army, karena virus dariku. Pasti dia akan meminta untuk bertemu dengan Jungkook.

"Iya, nanti, Kakak ajak ke Jungkook," Aku seolah mengerti.

"Benarkah?" Kirana tersenyum lebar.

"Wah, Zahra.. cantik banget deh," Sepertinya itu teman Bunda.

"Pasangannya juga ganteng, cocok banget pokoknya," Saut yang lainnya. Aku hanya tersenyum saja. Taehyung juga sepertinya tersenyum, sebenarnya Taehyung tidak tahu apa yang dibicarakan.

Beralih ke Eomma Taehyung. Disana sepertinya banyak saudara Taehyung.

"Ini Zahra? Cantik sekali," Ucap salah satu saudara Taehyung.

"Gomawoyo," Balasku.

"Ahjumma, aku juga tampan kan?" Taehyung tersenyum.

"Bosan, Ahjumma sering melihat wajahmu," Oh, Astaga, ternyata ada yang bosan melihat wajah Taehyung. Siapa diantara kalian yang bosan kalau melihat wajah Taehyung terus?

"Putra eomma sudah besar," Eomma mengelus rambut Taehyung, dengan berjinjit.

"Ya memangnya aku terus menjadi kecil gitu?" Taehyung mengerucutkan bibirnya.

"Ah, sudahlah, selalu bahagia kalian ya!" Eomma tersenyum.

•••

Aku mengajak Kirana menuju meja BTS.

"Kak Dita!" Yang pertama kali disapa Kirana adalah Dita. Tidak salah, Kirana sudah lama tidak bertemu Dita memang. Mereka saling mengenal, kami juga sering bermain.

"Ana!" Dita memeluk Kirana. Yoongi oppa mengangkat alisnya. "Ini sepupu Zahra," Dita melepaskan pelukan dan mengusap rambut Kirana.

"Jung--kook, oppa?" Kirana sepertinya tidak percaya bisa bertemu dengan idolanya. Beruntung, Jungkook tidak membawa kekasihnya.

Dan Jungkook yang sepertinya tidak tau apa-apa malah tersenyum. Senyuman kelincinya. 'Ah gak kuat aku,' sepertinya Kirana mengatakan seperti itu.

Kirana malah meneteskan air matanya. Jungkook menghampiri Kirana dan memeluknya. "JUNGKOOK OPPA!!!!" Kirana keras.

"Ana, jangan keras-keras," ucapku, agar tidak membuat malu.

"Maaf, Ana seneng banget!" Kirana menyeka air matanya. "Ana nggak nyangka, kalau bisa bertemu Jungkook oppa akan seperti ini rasanya. Semua ini gara-gara Kak Zahra, yang bikin Ana tergila-gila sama Jungkook oppa,"

Beruntung yang tau perkataan Kirana hanya aku, Nurina dan Dita. Lainnya tidak tau, karena Kirana berbicara Bahasa Indonesia.

shaffiraazzhr

Endless Love || KTH  (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang