12. Dotonbori

380 26 0
                                    

Mungkin hari ini aku akan berdiam saja dikamar. Ayah dan Bunda tadi mengajakku untuk ke Tsutenkaku dan Shinsekai. Tapi aku menolaknya karena kupikir biarlah mereka berdua, menikmati masa muda lagi.

"Ra, aku ingin ramyeon dengan tteokbokki," Dita sambil berguling-guling di atas tempat tidur.

"Ayo, kita membuatnya, aku sudah lama tidak memakan itu,"

"Yasudah, ayo belanja,"

Dita langsung menarikku, dan menuju lobby hotel, karena di lobby sudah ada mini market. Jadi tidak perlu keluar dari hotel.

"Nurina, kau tidak titip sesuatu?"

"Mochi cokelat dengan es krim cokelat saja,"

Aku dan Dita langsung berjalan menuju mini market.

Kami memilih beberapa barang dengan membawa keranjang dan memasukkan tepung, saus, snack, titipan Nurina dan masih banyak lainnya yang diambil oleh Dita.

"Aku kesana dulu ya, mau mengambil waffle matcha," Dita hanya mengangguk, dan aku menuju ke lorong sebelah.

Entah karena lantai yang terlalu licin, atau sepatuku yang licin, atau aku yang tidak seimbang, aku terjatuh saat itu. Dan ada seseorang yang menangkapku dari belakang. Mataku dengannya bertatapan cukup lama. Dan aku langsung berdiri.

"Terima kasih," ucapku singkat, dan meninggalkan tempat itu, tetapi tanganku dicekal oleh orang itu.

Dia membuka maskernya, dan ternyata Taehyung. Dasar alien.

Aku memukul lengannya pelan, "Menyebalkan!" Gumamku yang didengar oleh Taehyung.

"Kenapa sayang?" Taehyung tersenyum menampakkan giginya.

Benar-benar! Aku tidak bisa marah hanya karena ucapannya itu.

Aku menarik ujung topinya kebawah, sehingga kepalanya ikut kebawah.

Sialnya, dia tetap tersenyum, dan membuatku tertawa. Aku gagal marah kepadanya.

Tangannya berada di pipiku dan mencubit kedua pipiku, yang kubalas dengan mencubit hidungnya. Dan aku berlari, aku dikejar oleh Taehyung.

"Zahra.. di mini market juga kau akan bermesraan dengan kekasihmu itu?!" Aku mendengar teriakan Dita yang sangat memalukan itu, dan kembali ke Dita. Membayar semuanya, dan keluar dari minimarket.

Saat berada di lift, aku bertiga dengan Taehyung. Taehyung menjambak rambutku pelan, dan langsung kupukul lengannya.

"Apa sih?" Tanyaku. Bukannya menjawab, Taehyung malah memelukku dari samping. Aku membalas pelukannya, ya siapa yang akan meninggalkan pria setampan Taehyung?

"Ish dasar!" Gumam Dita di pojok lift.

Kami sudah berpisah di lantai dua belas. Karena kamarku memang berada di lantai dua belas. Sedangkan penthouse bighit berada di lantai paling atas.

"Gila memang, aku hanya menjadi nyamuk diantara kalian berdua," omel Dita setelah sampai di kamar.

Aku hanya cengengesan saja. "Ayo, buat ramyeon dan tteokbokki nya,"

"Nurina, kau ikutan tidak?" Dita sambil membuka kantong belanjaan.

"Tentu saja," Nurina melangkah ke dapur.

Hotel ini, isinya tidak hanya tempat tidur. Jadi, kesannya ini bukan kamar. Tapi seperti apartemen. Tapi bukan apartemen.

"Waffle matcha ku, mana?" Tanyaku sambil mencari-cari waffle matcha.

"Kau tidak memasukkan satu pun waffle matcha didalam keranjang tadi," Dita dengan santai.

Oh, aku lupa mengambil waffle matcha, karena bertemu Taehyung tadi. Dasar Alien.

Aku mengambil handphoneku, karena mendapat notice pesan. Tapi di saku celana sebelah kiriku sepertinya penuh sekali, aku mengambil isinya dan ternyata waffle matcha. Pasti Taehyung menyelipkannya tadi.

'Bagaimana? Waffle nya sudah kau terima? Aku lupa mengatakan, aku ingin nanti malam kita ke Dotonbori, bagaimana?'

Itu pesan dari Taehyung. Aku diajak ke Dotonbori? Oh aku tidak pernah menyangkanya.

'Ya, aku bisa, jam 6 saja ya,' -send

Aku langsung menutup handphone, dan pergi ke dapur sambil memakan waffle matcha.

Setelah memasak dengan chef Dita, barulah aku memakan makanan favoritku yang telah lama tidak kumakan.

•••

Tepat pukul enam malam, bel berbunyi. Pasti Taehyung. Langsung saja aku buka, dan aku pergi bersamanya.

Sesampainya di Dotonbori. Aku dan Taehyung menaiki sebuah kendaraan air. Seperti kapal atau perahu, tapi aku tidak bisa menyimpulkannya sebagai kapal atau perahu.

Tangan Taehyung tidak pernah lepas menggenggam tanganku. Aku ingin waktu berhenti, biarkan aku dengannya seperti ini terus.

Setelah menaiki kendaraan air dan menikmati pemandangan billboard yang ada di Dotonbori, Taehyung membelikanku es krim matcha kesukaanku. Dan aku baru tahu, Taehyung menyukai es krim cokelat. Seleranya hampir sama dengan Nurina, yaitu cokelat. Aku lumayan menyukai cokelat. Tapi aku lebih suka matcha.

"Nurina?" Aku melihat Nurina bersama seorang pria. Jin oppa mungkin, tapi sepertinya memang Jin oppa.

"Ya, Jin hyung memang bilang kepadaku akan berkencan dengan Nurina, dia memintaku untuk memilihkan outfitnya. Tapi dia tidak mengatakan kalau akan ke Dotonbori juga," Taehyung menjelaskan. Aku hanya mengangguk saja. Semoga hubungan Jin oppa dan Nurina baik-baik saja. Tapi, sepertinya mereka berdua memang serasi.

shaffiraazzhr

Endless Love || KTH  (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang