1. Seoul I'm Coming

1.3K 57 0
                                    

Aku membuka jendela kamarku saat baru beranjak dari ranjang. Lalu, aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku ini. Dan mengganti piyama BT21 Tata ku dengan outfit yang sopan.

Aku memiliki butik yang cukup terkenal. Di umurku yang ke 22 beranjak 23 tahun ini aku sudah bisa hidup sendiri sebenarnya. Tapi, aku masih tinggal bersama orangtuaku karena aku belum ada suami katanya. Aku belum berniat menikah, ataupun berpacaran. Jujur saja aku lebih suka pada aku saat ini yang single dan berkarier.

Langsung saja setelah sarapan aku pergi ke butik untuk sekedar mengecek. Setelah dari butik aku ada janji dengan Dita di cafe. Saat di cafe kami membicarakan tentang konser BTS yang akan diadakan di Korea. Kami membicarakan kapan kami akan berangkat ke Korea. Tinggal mengatur jadwalnya saja.

"Pesen apa, Ra?" Tanya Dita kepadaku.

"Matchalatte aja,"

"Okey, mbak, Matchalatte satu, Lemon tea satu," Setelah Dita mengatakan itu pelayan pergi. Disitulah obrolan kami dimulai.

"Jadi gimana? Kamu bisanya kapan, Ra?"

"Aku sih terserah, karena butik juga ada Sella yang ngurus, jadi aku santai aja sih, kapan aja bisa," Jawabku seadanya.

"Gimana kalau kita tanya Nurina juga, kapan Nurina bisanya," Ide yang cukup bagus. Aku langsung menghubungi Nurina lewat Videocall.

"Annyeong Zahra, Dita." Sapa Nurina dari jauh sana, sambil melambaikan tangan, kami juga begitu.

"Apa kau sibuk?," Tanya Zahra, Dita tahu apa yang diucapkan Zahra, tetapi Dita hanya tahu sedikit saja bahasa Korea, tidak banyak.

"Tidak, memangnya ada apa?" Balas Nurina, kalau sudah berbicara seperti itu Dita sudah tidak tahu, dan memilih untuk memainkan handphonenya.

"Apa kau lupa? BTS akan mengadakan konser disana," Lalu terdengar suara tertawa dari Nurina.

"Tentu saja tidak, ayo kita menonton bersama! Kapan kalian akan ke Korea?" Nurina dengan antusias.

"Iya, kami akan ke Korea, tapi tidak tahu kapan,"

"Ayolah cepat, beberapa hari lagi BTS akan mengadakan konser, Dita kapan kamu ke Korea?" Nurina sambil tersenyum "Bagaimana kalau lusa kalian ke Korea?" Saran Nurina. Bisa diterima tapi aku harus tanya Dita dulu.

"Dit, bagaimana kalau kita berangkat ke Korea lusa? Itu saran dari Nurina." Tanyaku kepada Dita.

"Ide yang bagus, kita akan berangkat lusa oke!"

"Kau bisa menginap bersamaku dirumah eommaku seperti biasanya." Lalu Dita mengangguk.

Aku kembali menatap layar handphoneku "Nurina, kami akan berangkat ke Korea lusa," Lalu Nurina mengacungkan jempolnya.

"Bagus, aku akan menjemput kalian di bandara, kabari aku kalau sudah sampai di korea, aku tutup dulu ya, sampai jumpa," Lalu kami bertiga saling melambaikan tangan. Dan Nurina memutuskan sambungan.

"Aku tidak sabar lusa!" Dita yang sangat antusias.

Kami menyeruput minuman yang sudah dipesan sambil sedikit mengobrol.

•••

Hari yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba. Aku sekarang sedang berada di bandara dan siap untuk masuk ke dalam pesawat. Aku lihat Dita yang sedari tadi tidak capek tersenyum. Senyuman Dita pasti berhasil menaklukan hati siapapun.

"Ra, aku benar-benar senang sekali," Ujar Dita sambil tersenyum.

"Iya, aku juga senang sekali!" Balasku

Endless Love || KTH  (END✅)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon