4. His Picture

699 41 0
                                    

"Silahkan tuan puteri," Omoo! Dia membukakan pintu mobil untukku. Aku memukul lengannya pelan karena dia telah membuat pipiku merah tidak karuan. Lalu, dia hanya memberikan gummy smile nya.

"Kita akan kemana?" Tanyaku, karena aku sangat penasaran.

"Hmm... nanti kau akan tahu," Sangat menyebalkan.

Aku hanya menatap jendela saja. Karena kalau aku menatap Taehyung, sangat tidak baik untuk kesehatan jantungku. Aku benar-benar tidak menyangka. Apa benar ini tidak mimpi? Bahkan bukan hanya fansign. Ini seperti kencan. Semoga saja ini benar-benar kencan. Karena kagumku sudah berubah menjadi cinta saat ini. Entahlah ini akan menyakitkan atau menyenangkan, biarlah itu menjadi urusanku.

🎶Heogongeul tteodoneum🎶
🎶Jageun meonjicheoreom🎶
🎶Jageun meonjicheoreom🎶
🎶Nallineun nuni naramyeon🎶
🎶Jogeum deo ppalli nege🎶
🎶Daheul su isseul tende🎶

Suara musik mobil mulai berdentum. Tanpa sadar, aku ikut bersenandung karena lagu itu termasuk lagu favorit ku.

"Kau menyukai lagu itu?" Tanya Taehyung kepadaku, karena aku ikut menyanyi lagu itu.

"Ya tentu saja!" Jawabku. Aku sangat merutuki diriku sendiri, karena suaraku yang sangat merusak dunia ini tidak sengaja didengar oleh penyanyi.

"Kau tahu? Suaramu sangat indah," Selalu saja, Taehyung membuat pipiku merah.

"Tidak, biasa saja," Aku tidak melihat reaksinya, karena aku menutupi wajahku dengan rambutku. Sungguh, aku sangat malu.

Taehyung menyematkan rambutku dibelakang telingaku. "Begitu, lebih cantik," Ucapnya.

Tidak! Tidak! Aku tidak boleh pingsan dan sesak nafas disini. Oke, itu mungkin keterlaluan. Jadi aku hanya tersenyum saja.

Lagi-lagi aku bersenandung saat Taehyung memutar lagu Mikrokosmos. Kenapa lagu yang diputar favoritku semua?

"Bahkan, kamu hafal bagian rapp namjoon-hyung," Ucapnya.

"Aku setiap hari mendengarnya, itu adalah lagu yang bisa membuatku tertidur,"

"Kenapa kau tidak mendengarkan lagu Winter Bear saja saat akan tidur?" Mungkin dia ingin mempromosikan lagu solo nya.

"Aku juga mendengarnya, tapi lagu itu tidak cukup untuk membuatku tertidur. Mungkin dengan melihat fotomu aku bisa tertidur, dan memimpikanmu," Astaga, apa yang barusan kukatakan? Mulutku ini tidak bisa menjaga rahasia.

"Kalau begitu, aku juga akan melihat fotomu saat akan tidur," Aku benar-benar kehabisan kata-kata. Bersyukurlah kami sudah sampai di 'Sungai Han?'

Hmm.. aku tidak suka. Pasti Taehyung akan mengenakan masker dan topinya lagi agar tidak di kenali orang lain.

Kami berdua berjalan melihat pemandangan Sungai Han yang sangat indah ini. Aku tidak bisa berhenti menarik sudut bibirku.

"Zahra..!" Ah, itu suara Bunda. Aku sudah menyangka kalau aku akan bertemu Bunda dan Ayah ditempat ini.

Aku menoleh dan mendapati Bunda dan Ayah bergandengan tangan. Untung saja aku tidak ikut mereka berdua tadi. Tapi aku bersama Taehyung saja lah.

"Jadi ini kekasihmu?" Taehyung membuka maskernya, dan tersenyum kepada Bunda. Dia tidak marah Bunda menyebutnya kekasihku?

"Bu--"

"Annyeong, Taehyung imnida," Ucapanku dipotong oleh Taehyung. Dasar!

"Zahra, bukankah ini Taehyung membernya BTS?" Ya ampun. Bundaku mengenalinya.

"Bunda, jangan keras-keras," Bunda langsung menutup mulutnya dan berbicara sedikit pelan.

"Tampan sekali kekasihmu," Ayah juga berkata seperti itu. Mulai dari Eomma, Bunda, dan sekarang? Ayah, semuanya menganggap Taehyung kekasihku.

Endless Love || KTH  (END✅)Where stories live. Discover now