CHAPTER 18

145K 9.2K 351
                                    

WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.

Kala teman-temannya sudah pulang, Audrey melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Alvaro. Dia mengetok pintu membuat Alvaro dan teman-temannya yang sedang mengobrol mengalihkan pandangannya ke arah Audrey.

"Maaf ganggu, kalian mau minum apa?" tawar Audrey kepada Alvaro dan teman-temannya.

"Abang, apa aja deh asal dibuat pake cinta," jawab Bima menggoda Audrey dibalas tatapan tajam Alvaro.

"Bercanda," kekeh Bima menatap takut pada Alvaro.

Kini giliran Raka menoyor kepala Bima. "Udah tau ada suaminya, malah ngegoda Audrey."

"Saya dan Surya es lemon tea," ucap Alvaro seraya memandangi wajah istrinya dengan intens.

Audrey yang ditatap seintens itu oleh Alvaro pun menundukkan kepalanya karena malu.

"Udah, semuanya lemon tea aja," timpal Raka.

Audrey mengangguk. Dia pamit pergi ke dapur untuk membuat minuman.

"Ehh ... " Saat tengah membuat es lemon tea, Audrey dikagetkan oleh Alvaro yang melepaskan ikatan rambutnya sehingga rambut panjangnya tergerai.

"Jangan pernah memperlihatkan leher jenjang kamu kepada lelaki lain," ucap Alvaro dingin.

"Eh i-iya, Kak," jawab Audrey merasa terintimidasi dengan tatapan Alvaro.

Alvaro berlalu menghampiri teman-temannya. Kini, jantung Audrey berdegup kencang atas perlakuan Alvaro tadi. Sekarang Audrey tau, Alvaro tipe orang yang sangat posesif.

Sesudah selesai membuat minuman, Audrey berjalan memasuki ruang kerja Alvaro.

"Ini minuman sama cemilannya, dimakan, ya," ucap Audrey menaruh nampan berisikan minuman dan cemilan di atas meja.

"Makasih, ya, maaf ngerepotin," ucap Raka seraya mengambil segelas lemon tea, lalu meminum.

Audrey menggelengkan kepalanya. "Nggak ngerepotin, kok."

Audrey berpamitan pergi ke kamar. Dia tidak ingin mengganggu Alvaro dan teman-temannya yang asik mengobrol.

"Mm ... bosen," gumam Audrey. "Mendingan gue baca novel aja kali, ya?"

Audrey mengambil sebuah novel yang tadi dibelinya pada saat di mal. Novel ini menceritakan seorang gadis SMA yang dijodohkan oleh orangtuanya, sama seperti dirinya. Dengan semangat Audrey membaca novel tersebut hingga tanpa sadar Audrey mulai mengantuk, lalu tertidur.

Ketika teman-temannya sudah pulang, Alvaro berjalan menuju kamarnya. Dia tersenyum tipis saat mendapati Audrey yang tertidur di atas ranjang dengan novel yang berada di tangannya.

Perlahan Alvaro naik ke atas ranjang, lalu melepaskan novel yang berada di tangan Audrey. Dia mengamati setiap inci wajah Audrey. Betapa beruntungnya Alvaro memiliki istri seperti Audrey. Begitu baik dan penurut.

"Cantik," gumam Alvaro setelah mengecup bibir Audrey singkat.

Tidak terasa kantuk mulai menyerangnya. Alvaro merebahkan tubuhnya di samping Audrey, posisi memeluk Audrey dari belakang dan mulai memejamkan matanya.

***

Pukul delapan malam, Audrey membuka matanya. Dia melirik ke samping, menyadari bahwa Alvaro tengah tidur sembari memeluknya dari belakang.

Audrey menyingkirkan tangan Alvaro yang berada di perutnya dengan mudah. Mungkin Alvaro sedang kelelahan, pikirnya. Sebelum memasak untuk makan malam, Audrey memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang