CHAPTER 46

116K 6.8K 543
                                    

WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.

Terhitung sudah puluhan kali Vera memencet bel apartemen Audrey, tapi tak ada sahutan atau pun respons. Mereka yakin kalau tidak ada siapa-siapa di dalam sana.

"Gue rasa Audrey bener-bener hilang," gumam Vera, tampak putus asa.

Felicia tampak berpikir sesaat. "Kita harus kasih tahu Pak Alvaro tentang kejadian ini."

"Gimana caranya? Di antara kita nggak ada yang punya nomor Pak Alvaro, kan," ungkap Bella.

Vera mendengkus, kemudian mengutarakan usulan sebagai jalan terakhir dari permasalahan ini. "Gue telepon Kak Surya, biar dia kasih tau Pak Alvaro kalo Audrey hilang."

Gadis itu lantas kembali mengeluarkan ponsel, kemudian menghubungi Surya. Tak butuh waktu yang lama untuk laki-laki itu mengangkat panggilannya.

"Halo?"

"Kak, tolong kasih tahu Pak Alvaro kalau Audrey sekarang hilang. Kita nggak tahu Audrey di mana," kata Vera.

"Oke."

Setelahnya, Surya memutuskan sambungan telepon secara sepihak dan membuat Vera menggerutu kesal.

Bella yang mendengar balasan Surya, menggeleng-gelengkan kepala, tak habis pikir. "Singkat, padat, dan jelas," komentarnya.

***

Alvaro duduk di kursi kebesarannya dengan berkas-berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya. Dia harus menandatangani banyak dokumen dan berbagai laporan penting. Sejujurnya dia lelah, tapi mau bagaimana lagi? Ia harus bekerja untuk menafkahi istri dan anak-anaknya kelak.

Aktivitas Alvaro terinterupsi ketika suara derap langkah memenuhi indra pendengarannya. Laki-laki itu langsung mendongak dan mendapati Surya yang masuk tanpa mengetuk pintu.

"Audrey hilang," ucap Surya, datar.
Alvaro menatap Surya sekilas lalu fokus kembali pada berkas yang ada di tangannya, "Jangan bercanda."

"Gue dikasih tahu Vera," ungkap Surya, tetap dalam mode tanpa ekspresinya.

Alvaro kembali mendongak dan menatap Surya. Dari matanya, dia tahu bahwa laki-laki itu sedang tidak bercanda.

"Telepon Vera sekarang!" perintah Alvaro, mulai panik.

Surya mengikuti perintah Alvaro untuk menelepon Vera. Dia kemudian memberikan ponselnya pada Alvaro. Dengan khawatir, Alvaro menunggu Vera mengangkat teleponnya.

"Hallo."

"Gimana ceritanya Audrey bisa hilang?"

"Tadi pas pulang sekolah Audrey izin ke toilet. Setengah jam kita nunggu di parkiran, dia nggak balik-balik. Kita cek ke toilet pun nggak ada siapa-siapa, bahkan kita juga udah cek ke apartemen. Audrey juga nggak ke rumah bundanya."

"Kalian sekarang ada di mana?"

"Kita lagi di perjalanan menuju sekolah, coba cari Audrey lagi di sana."

"Saya akan ke sana."

"Iya, Pak."

Alvaro mematikan sambungan telepon, kemudian memberikannya pada Surya seraya berkata, "Ikut gue cari Audrey, ajak Raka sama Bima juga.

Surya mengangguk, lalu menelepon Raka dan Bima untuk ikut mencari Audrey. Mereka terkejut mendengar Audrey hilang.

***

"Ini kita mau cari di mana?" Raka bertanya saat Alvaro dan Surya menghampiri dia dan Bima di parkiran kantor.

"Sekolah," jawab Surya.

Mereka kemudian mulai memasuki mobil Alvaro. Alvaro yang saat itu memang sedang panik dan kacau, melajukan mobil bak orang kesetanan. Banyak kendaraan yang dia salip lantaran mengemudi kendaraan kecepatan di atas rata-rata saat melewati tikungan. Bahkan berulang kali Bima meneriakinya.

"Gila ya lo, Al, bawa mobilnya nggak santai! Gue nggak mau mati muda, jodoh aja belom dapet!" seru Bima dengan dramatis.

Alvaro hanya diam, tidak menggubris perkataan Bima. Saat ini, yang ada di pikirannya hanya Audrey. Dia takut ada orang yang menyakiti sang istri.

Setelah selama lima belas menit menempuh perjalanan yang menegangkan, akhirnya mereka sampai di SMA Nusantara. Alvaro bahkan membuka pintu mobil dengan kasar dan segera berlari saat mendapati sahabat-sahabat Audrey.

"Kalian udah cari Audrey di penjuru sekolah?" Pertanyaan Alvaro dijawab gelengan lesu oleh ketiga sahabat Audrey.

Melihat hal itu, Alvaro mengacak rambutnya dengan frustrasi. Merasa kalut, putus asa, serta cemas.
"Semuanya cari Audrey di seluruh penjuru sekolah, sekarang!" titah Alvaro dengan kalut.

Alvaro menduga bahwa Audrey memang benar-benar diculik, tapi siapa pelakunya?

"Di mana kamu, Sayang ..., " lirih Alvaro.

***

TBC

jangan lupa untuk vote dan komen. follow juga Instagram @aniintnputri_ dan @wattpadaniintnptr_

MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang