Chapter 1 New Project [EDITED]

3K 184 70
                                    

Matahari sudah makin tinggi setelah beberapa jam berlalu sejak ia terbit memunculkan dirinya, para penghuni dorm Idolish7 mulai menunjukkan kesibukannya disertai teriakan-teriakan maut bagi orang-orang tertentu sebagai suara latar belakang yang sudah menjadi rutinitas keseharian mereka, hingga ceramah panjang penuh petuah hidup yang ditujukan untuk seseorang. Mereka harus segera bersiap untuk menghadiri meeting bersama Otoharu sachou dan manajernya, namun apa daya beberapa makhluk masih tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"OSSAANNN cepatlah bersiap! astaga, kenapa kau sangat malas sebagai ketua hah, kau ini yang tertua biasakah kau menunjukkan contoh yang baik." teriakan Mitsuki terdengar menggelegar seusai menyiapkan sarapan. Disisi lain Nagi tengah minum terpaksa menyemburkannya karena terkejut mendengar teriakan Mitsuki tanpa aba-aba, sedangkan Iori yang sukses memprediksi situasinya telah menutup telinganya rapat-rapat dan Sougo dengan tenang melarikan diri untuk membangunkan Tamaki. Member ketujuh Riku memiliki peruntungan yang baik karena tidak terjebak di situasi kacau ini, Ia kesiangan dan belum bangun hingga sekarang.

Sementara orang yang dituju hanya menguap malas sambil mengusap kepalanya, "Ahh kepalaku sakit. Kenapa orang ini berisik sekali," gerutu Yamato mengorek telinganya yang terasa berdenging, "Mitsu kau bisa membuatku mengalami tuli sejak dini. Itu tidak baik untuk kesehatan," imbuhnya lagi masih mengeluh.

"Jika kesehatanmu buruk salahkan pada minuman berkaleng yang memabukkan kesayanganmu itu!" sentak Mitsuki jengkel, "Cuci mukamu setidaknya hingga berpenampilan layak untuk makan, atau tidak ada sarapan sama sekali untukmu Ossan."

"Ha'i ha'i, apa ibu-ibu selalu memiliki kecenderungan untuk mengomel, bahkan jika hanya berjiwa keibuan," gumam Yamato sambil melangkah gontai, sesekali jari kelingkingnya menumbuk beberapa sudut benda mati namun seolah mati rasa ia hanya mengacuhkannya dan menggaruk perutnya malas sambil menatap datar tersangka yang menghalangi jalannya.

"Berhentilah minum-minum Ossan atau akan ku buang semua selingkuhan beermu itu," ancam Mitsuki bersedekap di depan dada lengkap dengan centong kayu yang sudah digenggam erat.

Yamato yang melihat sinyal bahayanya aktif tersadar seketika dari hangovernya, "Gomen gomen Mitsu ku mohon jangan lakukan itu," bujuknya memelas sebelum akhirnya melesat pergi dengan kesadaran yang telah pulih sepenuhnya.

Menjauh dari drama pertengkaran rumah tangga yang hampir karam berkali-kali, Iori memilih untuk membangunkan Riku dan menyiapkan ceramah pagi untuknya, dalam perjalanannya ia melihat Sougo yang sudah berada di dalam kamar Tamaki dengan berbagai cara untuk masuk hingga terdengar suara rintihan aneh dan puncaknya teriakan ketakukan Tamaki.

Memilih jalur damai, Iori hanya melanjutkan perjalanannya dengan tenang, "Ya aku tidak mendengar apa pun, aku tidak melihat apa pun."

"Ini yang terbaik." Iori puas dengan keputusannya yang satu ini. Yah ia terkenal bijak bukan tanpa alasan.

—The Way of Song by tetsurii—

"Nanase-san, bangunlah ini sudah siang," Iori memanggilnya cukup keras agar terdengar ke dalam kamar sambil mengetuk pintu.

Dari balik pintu kamar, Riku hanya menggeliat kecil mengeratkan selimutnya dengan mata yang masih terpejam erat. Sekali ... dua kali ... hingga tiga kali panggilan masih tak kunjung ada jawaban Iori mengehela napasnya sebelum memutuskan untuk langsung masuk dan membangunkan Sang Center. Sesuai prediksi dan analisisnya, Ia mendapati Riku yang masih tertidur pulas tanpa terganggu sedikit pun, hingga secara spontan batinnya memekik *Kawaii serasi dengan semburat merah dipipi Iori.

'Tidak! Tidak! Waktunya fokus,' ujar Iori dalam hati.

Menggelengkan kepalanya beberapa kali, Iori berusaha menyadarkan dirinya sebelum ia mengguncang pelan tubuh Riku, "Nanase-san sampai kapan kau akan tidur, cepatlah bangun."

ID7 Fanfic - The Way of Song [MAJOR EDITING] ✅Where stories live. Discover now