Chapter 23. Im Home

1.8K 154 9
                                    

Beberapa hari berlalu, suara Riku tak kunjung kembali. Ia melamun dalam duduknya di ranjang, menikmati kesendiriannya

Tak lama terdengar suara ketukan pintu, rambut Raven mulai menampakkan dirinya

Meski ia sudah duduk disampingnya atensi Riku sama sekali belum teralih padanya

Iori berdehem memecah keheningan, "Apa yang sedang kau pikirkan Nanase-san" ujar Iori menyadarkan Riku dari lamunanya

Riku terkejut dan menolehkan kepalanya. Mengatur segala emosinya dan ia tersenyum menyambut Iori

"Iori. . . Lama tidak bertemu" tulis Riku disertai wajah sumringahnya

Iori menyadari semuanya ia terbiasa mengamati Riku, memilih untuk diam dan membiarkan Riku menceritakannya sendiri

Selesai menyuapi Iori memberikan segala obat untuk diminum Riku pada waktu itu

Riku menerimanya dan menatap kosong obat di tangannya

"Minumlah Nanase-san, sebentar lagi aku yakin kau tidak memerlukannya lagi" ujar Iori lembut memberi harapan

Riku tersenyum lemah dan mengangguk lagipula ia sudah terbiasa sejak kecil

Untuk memecah keheningan, iori menyalakan televisi di ruangan itu

Tanpa sengaja menampilkan mengenai berita tentang menghilangnya Riku, Iori kelabakan dan segera mematikannya

"Kau tidak perlu melihatnya, maaf" ujar Iori merasa bersalah seketika ia merasa bodoh

Riku mencoba mengatakan sesuatu berkali kali, namun gagal. Iori menatapnya dalam diam, tangannya mengepal geram melihat Riku yang terus terusan mencoba

Ia tahu betul apa yang coba Riku katakan

Ia tahu betul apa yang coba Riku katakan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Direngkuhnya tubuh Riku dalam pelukannya, Riku tersentak dan tetap mencoba mengatakan sesuatu, hanya suara tercekat yang keluar dari tenggorokkannya

"Nanase-san, sampai kapan kau berteriak putus asa seperti itu hehn" ujarnya pelan. Setetes air bening mengalir dari mata Riku

"Aku mendengar semuanya, jeritanmu.  .. . Jangan sakiti dirimu lagi. Aku tahu apa yang ingin kau sampaikan" mendengar itu Riku sedikit tersentak dalam pelukannya

"Apa mau kugantikan? Aku bisa mengatakannya untukmu" tawar Iori, yang hanya dibalas isakan dari Riku

"Kau ingin meluapkan semuanya melalui nyanyianmu, sejak awal kau pernah mengatakan bukan kalau kau selalu menyampaikan emosimu melalui nyanyian"ujar Iori tersenyum mengingatnya

"Kau ingin marah, berteriak, kepadanya. Kau sama sekali tidak ada hubungannya, yang kau lakukan hanya menggapai impianmu. Tapi kenapa kau harus mengalami hal itu."

"Kau ingin segera kembali dan menyanyi bersama kami semua, menyebarkan senyuman pada lebih banyak orang"

"banyak orang yang menunggumu tapi bahkan kau tidak bisa mengatakan kalau kau ada disini." Iori terdiam sejenak dan tertawa kecil

ID7 Fanfic - The Way of Song [MAJOR EDITING] ✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora