Tak lama terdengar lenguhan Riku yang mulai terbangun, menyesuaikan cahaya dimatanya Riku terbangun dan segera mendudukkan dirinya
Riku mengeluh kesakitan karena bangun tiba-tiba,
"Apa kau bodoh kenapa kau bangun tiba-tiba hah" ujar Tenn disampingnya
"selalu saja ceroboh Nanase-san" balas Iori yang juga berada disampingnya
Riku menatap bingung keduanya, dan mengedipkan matanya beberapa kali memastikan bahwa ia tidak mimpi
Iori tersenyum lembut, dan mengusap kepala Riku,
" Ini bukan mimpi Nanase-san, maaf karena kami terlambat" ujarnya menyendu di akhir
"ijinkan kami menebusnya Riku" balas Tenn
Riku mengangguk dan mendapati semuanya berada didepannya.
Riku tersenyum lebar berurai air mata.
"Riku-kun apa ada yang sakit?" tanya Sogo khawatir dengan tisu di tangannya
"Akan kupanggilkan dokter" ujar Mitsuki yang ingin segera berlari keluar
Riku segera menggeleng keras mencegah teman-temannya bertindak berlebih,
"Rikkun jangan menangis lagi" ujar Tamaki mendekat
Riku tersenyum lembut dan bergumam maaf meski tak terucap
"Masih saja cengeng huh Nanase-san" ujar Iori berusaha mencairkan suasana, Riku langsung menatap kesal Iori
"Heeh apa itu, kau masih sering menangis Riku?' tanya Tenn menyindir, diikuti muka Riku yang memerah hebat dan menggeleng keras
"Ah mou Iorin Tenten kalian menggoda Rikkun lagi"
"Ahh lucunya" Ryu mengusap gemas kepala Riku yang diangguki setuju oleh Gaku
Riku makin memerah karena malu, "This is Japanese moe desu" ujar Nagi kegirangan dan langsung mendapat pukulan maut dari Mitsuki,
"Berisik Nagii"
Yamato menghela napas lelah, "Hentikan kalian semua, dasar kekanakan"
"ucapan dan sikapmu sama sekali tak cocok Yamato" protes Gaku melihat senyum lebar di wajah Yamato saat mengatakannya,
"Mau bagaimana lagi, center kami terlalu menggemaskan" balasnya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Tenn
"Ah Riku kau belum makan bukan, kami sudah memasakkanmu sesuatu" ujar Mitsuki mengeluarkan bento buatannya
"Dan aku membawakan pudding" Tamaki mengeluarkan pudingnya
"Yotsuba Tamaki jauhkan pudingmu dari adikku" ujar Tenn penuh peringatan, mendapat dengusan protes dari Tamaki
Riku tertawa melihat interaksi teman-temannya, membuatnya merasa nyaman dan lega.
Dengan senang hati Riku menerima bento di pangkuannya, saat ingin memakannya berkali kali sumpit yang pegang terjatuh.
Riku hanya menghela napasnya dan menatap kesal berbagai perban yang melilit dipergelangan tangannya.
Iori terdiam dan mengamati Riku, wajar mengingat luka di pergelangan tangannya jika ia tak dapat menggerakknya dengan baik.
Tenn menyadari itu dan segera mengambil alih,
"Berhentilah memelototi tanganmu sendiri, kau terlihat makin bodoh" membuat Riku mempoutkan bibirnya kesal
Tenn makin gemas dan mengusap kepala Riku, "Kali ini biar kubantu,"
Tenn menyuapi Riku, meski malu akhirnya Riku menerima suapan dari Tenn.Tenn tersenyum saat menyuapi Riku, Iori yang berada disampingnya memerah dan tidak tahan. Riku terkejut melihat suapan lain di depannya, dan menatap penuh tanya pada Iori
YOU ARE READING
ID7 Fanfic - The Way of Song [MAJOR EDITING] ✅
Fanfiction[Follow yuk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalian enjoy bacanya] -PROSES EDITING- "Aku ingin menjadi keberadaan yang menyebarkan senyuman ke semua orang" -Nanase Riku Hanya dengan menyan...