Chapter 19. Fight

2K 157 16
                                    

Keempat grub idol kini terbagi menjadi beberapa kelompok untuk menyisisir berbagai list tempat yang telah mereka dapatkan, Iori, Tamaki, Nagi, dan Yuki mereka menjadi setim untuk menyisir list tempat di bagian barat. Tenn, Ryuu, Gaku, dan Momo mereka menyisir wilayah Timur. Toma, Tora, Minami, Haruka, dan Momo menyisir ke arah selatan. Yamato, Sogo, Mitsuki, dan Banri ke arah utara.

.

.

.

.

Riku membuka matanya merasakan sakit disekujur tubuhnya, ia tetap terbaring dan tidak bisa bergerak.

Ia mengeratkan selimutnya, menyadari rantai di kakinya sudah tidak ada. Saat ini ia makin bertekad untuk melarikan diri dan mencari celah.

*back to rescue ranger*

Mereka menyisir ke berbagai tempat dan mencoret satu persatu list tempat yang telah mereka selidiki, namun hasilnya masih nihil.

“Oy bocah, beristirhatlah dulu kau makin pucat” ujar Gaku melihat Tenn

Tenn mendengus, “Heh apa ini, kau bersikap baik padaku” Gaku hanya menahan kesal

“Aku tak apa, Riku lebih kesakitan saat ini” ujar Tenn menatap lurus ke jalanan memperhatikan sekitar

.
.
.
.

“Kau sudah bangun?’ tanya Yuto menghampiri Riku.

Riku hanya terdiam dan berusaha bangun dari tidurnya,

“Tak apa istirahatlah dulu” Yuto berusaha mencegah namun ditepis oleh Riku

Melihat itu membuatnya merasa sedih dan bersalah, “Maafkan aku karena tak bisa membantu” ujar Yuto pelan

“Kenapa kau yang kemari? Dimana dia?” tanya Riku pelan

“Tsukumo sedang ada urusan, hingga siang nanti dia pergi keluar” ujarnya, membuat Riku melebarkan matanya
Yuto menyadari itu dan membiarkannya,

“Makanlah, kau perlu banyak energi untuk bergerak” ujarnya berlalu pergi

Riku mengangguk terimakasih, ia segera memakan makanannya dan mengawasi sekitar. Dilihatnya penjagaan depan yang sedikit sepi, dan pintu kamarnya yang tidak dikunci.

Selesai makan, ia menggerakkan tubuhnya semaksimal mungkin dan mengendap keluar tanpa memperdulikan borgol ditangannya.

Riku membuka pintu kamarnya perlahan dan memegang sebuah guci untuk berjaga-jaga.

Dilihatnya ruang tengah tak ada seorang pun disana. Ia mengendap keluar hingga mencapai pintu depan, namun ada salah seorang penjaga yang memergokinya

Dengan sigap Riku memukulnya dengan guji kecil ditangannya,

“Maafkan aku tapi aku harus pergi” membungkuk sebentar dan segera pergi

Riku berlari keluar menyadari hamparan hutan didepannya, tanpa ragu ia berlari ke dalam hutan memakasakan dirinya untuk terus bergerak meski seluruh badannya berteriak kesakitan.

Riku berlari tanpa memperhatikan jalan, tak sadar ia terpersok ke bawah. Berguling beberapa kali membuat berbagai luka goresan baru bahkan lukanya semalam kembali terbuka, kakinya tak dapat ia gerakkan, ia hanya menatap ke langit mengatur nafasnya

“Aku ingin pulang, Ten-nii.. Iori.. Yamato-san… Mitsuki.. Tamaki.. Sogo-san.. Nagi.. tolong aku” ujarnya mulai putus asa.

Terdengar suara langkah kaki berat mendekatinya, sosok itu hanya menatapnya datar tak lama kemudian ia menyeringai

ID7 Fanfic - The Way of Song [MAJOR EDITING] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang