Katyushka Family 2

1.1K 164 13
                                    

Ia menghela nafas, "Baik, akan ku lakukan."

"Hmm bagus, untuk itu ... kau harus menjadi mahasiswa di akademi ini. Ada serangkaian tes, latihan dan orientasi yang wajib kau lalui, Sebastian akan menjelaskan semuanya besok pagi," ucap Katya dengan melayangkan sebuah gelang berwarna biru kepada Ryo.

Salah satu kemampuan dasar seorang Rifter; Telekinesis, tanpa usaha berarti Katya dengan santainya melayangkan gelang itu di udara.

"WristNect? Aku sudah punya satu."

"Yang satu ini berbeda dari yang dibuat massal untuk kebutuhan masyarakat, bahkan lebih mutakhir dari versi yang di miliki militer, Tahan di segala cuaca ekstrim, terhubung langsung dengan satelit, dan ada ruang spatial untuk menyimpan berbagai barang di dalamnya," potong Elena.

Dengan santai Elena memperagakan cara kerja WristNect dan mengeluarkan perlengkapan tempurnya dari dalam gelang kebiruan itu. Cahaya hologram kebiruan mematerilisasi dan dematerilisasi benda fisik dengan hukum ruang.

"Woahhh! Aku sudah baca banyak tentang teori Ruang Spatial tapi baru kali ini melihatnya langsung. Materi fisik dari suatu benda dipecahkan, disusun ulang, dan diubah kedalam bentuk digital," terang Ryo dengan bersemangat.

"Kau bersemangat sekali, Akan aku jelaskan sedikit, gelang itu akan menjadi pemandu sekaligus pengamatmu, sistem A.I di dalamnya akan merancang semua jadwal pelajaranmu dan menilai semua aspek."

"Jadi ... dengan A.I yang menilai kau tidak perlu repot untuk berurusan dengan banyak guru, entah baik atau buruk semuanya tergantung padamu."

"Hebat sekali ... tapi tunggu, apa privasiku tetap terjaga?" tanya Ryo sembari mengutak-atik gelang itu dan menggeser ke kanan-kiri layar hologramnya.

"Hahaha! Tenang saja! Bahkan jika kau bercumbu dengan kuda sekalipun sistem tidak peduli, karena sistem hanya merekam kegiatan belajar dan menilai. Tapi ... jika ada sesuatu yang genting dan mengancam nyawamu, sistem akan otomatis memberikan sinyal darurat dan HQ akan segera mengirim bantuan."

"Jadi merekam kondisi fisik juga?" tanya Ryo.

"Yep, tepat! Sistem akan membaca pola kondisi fisikmu."

Ryo berpikir sejenak menimbang-nimbang situasi di hadapannya itu.

"Tapi, ada beberapa kondisi, yang ingin aku ajukan kepada anda," kata Ryo dengan wajah serius.

"Katakanlah," sahut Katya.

"Pertama, aku tidak ingin identitasku disebar luaskan. Kedua, kalau bisa aku ingin tinggal di kamar asrama saja, akan repot jika publik tahu aku punya hubungan dekat dengan anda. Ketiga, jangan memaksaku untuk mendapat nilai terbaik, walaupun aku bisa, tapi aku tak suka menjadi sorotan, sebagai gantinya, aku bisa mengerjakan tugas tambahan untuk memenuhi kualifikasi sebagai pewaris."

"Itu saja? Aku bisa mengabulkan semua kondisi yang kau ajukan jika kau mau, tapi ya sudah kalau itu saja mau mu, besok Sebastian akan mengantarmu berkeliling dan menunjukan kamar asramamu, Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru dilaksanakan seminggu lagi, pastikan kau mempersiapkan diri," Katya menyesap Wine, sembari melirik ke arah Sebastian, ia pun mengangguk paham yang tuannya maksud.

"Terima kasih," kata Ryo mengangguk puas.

Untuk beberapa saat mereka terdiam dan menikmati hidangan mereka, tapi sejurus kemudian Katya meletakan garpu dan pisau dagingnya, membunyikan piringnya untuk menarik perhatian.

"Ah iya! Aku baru ingat, Ryuji masih ada satu lagi wasiat Ryuji sebelum dia pergi," Katya menjeda makannya, melihat ke atas dan mengusap dagunya. "Dia bilang, 'Jika anakku, Ryo sudah dewasa, nikahkan dia dengan putrimu, tak apa jika mereka tak mau, aku tak memaksa' begitu katanya,"

THE RIFTER Jilid 1 (END)Where stories live. Discover now