Fire Bear

608 116 1
                                    

Lewat tengah malam Anna terbangun dan melihat Ryo sedang duduk bersila, ia terkejut ketika melihat energi elemen sangat besar berkumpul di sekitar tubuh Ryo.

Perlahan ia menghampirinya dan menepuk pundak kanannya, “Giliranku, kau tidurlah,” ucap Anna.

“Sebentar lagi,” balas Ryo.

“Membuka tiga gerbang di otakmu dalam waktu semalam itu mustahil, tidurlah,” pinta Anna dengan memalingkan wajah Ryo ke pandangannya.

“Baiklah, baik, tapi aku punya pertanyaan,” sahut Ryo.

“Hmm?”

“Bagaimana caramu naik ke Sky Realm?”

“Oh? Kau sudah sadar rupanya, tidak mudah tentunya, aku harus menjalani latihan keras selama tiga tahun untuk mencapai di titik ini, kau sendiri sangat cepat, gerbang kelima dalam waktu kurang dari sebulan, aku yakin kau akan menemukan caramu sendiri.”

“Ada benarnya, Hmm bagaimana dengan Emma? Kau tahu sesuatu?”

“Tidak banyak, Dark Elf berbeda dengan manusia, mereka menggunakan Black Mana sebagai sumber kekuatan, sisanya aku tak tahu, tanyakan saja sendiri.”

“Kalian saling kenal?”

“Tidak juga, aku dan dia berbeda divisi, aku divisi Rifter Elit dan dia Battle Maid, pelayan dengan pelatihan khusus untuk melayani langsung Keluarga Katyushka.”

“Oh.”

Jawaban singkat Ryo membuat Anna kehabisan kata, dalam lubuk hatinya ia ingin mengobrol dengannya lebih lama dan mencari topik pembicaraan.

“Aku senang, Nona Elena akhirnya menemukan calon pendamping,"

Ryo langsung tersipu mendengar celotehan Anna, "Tunggu! Kau sudah tahu soal perjodohan itu?”

“Topik paling panas bagi semua Rifter Elit White Raven, aku tidak bisa membayangkan wajah Nona Elena yang selalu dingin di depan publik saat menikah nanti.”

“Dingin? Dia lebih terlihat seperti remaja perempuannya lainnya saat bersamaku."

“Eh??? Tunggu, jangan bilang kau sudah pernah masuk ke wilayah pribadi Nona Elena?”

“Ups, Lupakan saja, aku salah bicara."

“Ceritakan!”

“Ahh, baiklah, aku dan Elena sudah melakukan ciuman, ini dan itu."

“Tapi kalian belum menikah!”

“Sudah ya, aku tidur dulu,” balas Ryo enteng, dalam benaknya ia berpikir apa salahnya seks sebelum menikah?

Wajah Anna langsung merah padam mendengar pengakuannya, rasa marah dan iri bercampur aduk, ingin rasanya dia memukul Ryo sekuat tenaga.

Figur Elena yang selalu sempurna di dalam pikirannya langsung buyar begitu saja, Elena sangat jarang memperlihatkan ekspresinya di depan umum.

Fajar menyingsing di ufuk timur, membangunkan penghuni hutan, suara burung bersahutan, menggema di antara pepohonan yang diselimuti kabut pagi.

Anna tertidur pulas sambil duduk di depan perapian, Ryo membangunkan Anna dan Emma untuk segera berkemas dan melanjutkan perjalanan. Mereka mempercepat tempo untuk mengejar ketertinggalan.

Dengan menggunakan energi elemen mereka bisa melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, Anna yang lebih berpengalaman memimpin di depan, Ryo dan Emma menjaga jarak di belakang, sesekali mereka menjumpai regu lainnya yang sedang berjalan di tanah.

THE RIFTER Jilid 1 (END)Where stories live. Discover now