Kuryu

699 122 2
                                    

Sebelum tidur, ia masih bertanya-tanya tentang naga hitam yang bersemayam di dalam pedang, apakah dia adalah kutukan yang disebutkan legenda? Ataukah seorang Dewa? Ryo mencoba untuk bermeditasi dan meletakan pedang di hadapannya. Ia mencoba merasakan kembali sensasi di saat ia terlempar ke dunia putih itu.

“Kuryu?” panggil Ryo dalam pikirannya.

“Ada apa?” Jawaban suara berat itu membuatnya tersentak kaget, menyadari bahwa yang ia alami bukanlah mimpi.

“Kau benar-benar ada di kepalaku?”

“Aku bersemayam di dalam pedangmu, tapi sepertinya kita sudah terhubung ketika sarung dan pedangnya bersatu."

“Hey, apa kau juga melihat seperti yang aku lihat? Dan juga merasakan emosiku?”

“Tentu, tapi aku tidak terlalu mengerti soal emosi manusia, sulit di mengerti dan sangat abstrak.”

“Bahkan, kau sendiri lebih abstrak dari seluruh hal yang aku ketahui,”
“....” Naga itu terdiam, mencoba memahami konsep yang di utarakan Ryo.

“Baiklah, jika kau sangat tua, bisakah kau terjemahkan buku ini untukku?”

“Tak masalah, tapi aku tak menyangka di jaman ini, buku kultivasi kuno seperti ini masih tetap ada,” sahut si naga dengan sedikit nada malas.

“kultivasi? Apa itu?”

“Tak heran, jika kau tidak tahu, Kultivasi adalah sebuah jalan yang kau ambil untuk memperkuat dirimu, ada banyak bentuknya. Seperti membaca buku untuk manusia biasa, berlatih bela diri dan sebagainya, itu bisa disebut Kultivasi, dalam konteks yang aku sebutkan, Kultivasi adalah cara manusia untuk mengumpulkan kekuatan alam di dalam tubuh mereka, menempa tubuh dan jiwanya, sehingga menjadi mahluk yang lebih kuat.”

“Ohh begitu rupanya, aku mengerti sekarang, tapi yang jelas coba kau lihat ini, apa kau mengerti bagian ini? Ini menunjukan seni berpedang menggunakan Katana, tapi bentuk gerakannya aneh,” tanya Ryo dengan menunjukan halaman demi halaman yang ia maksud.

“Ah, gerakan ini, salah satu gerakan dasar menggunakan Katana, posisi ini disebut Iai,”

“Iai?”

“Seni mencabut Katana dengan satu kali ayunan tangan, pada awalnya Katana adalah bentuk persembahan manusia kepada dewa, bukan untuk bertarung maka dari itu sebisa mungkin mengakhiri pertarungan dengan satu kali tebasan, lutut kanan di tekuk, badan di condongkan kedepan dengan tangan siap mencabut pedang.”

“Oh begitu, aku sedikit paham alasan dibalik kuda-kuda ini.”

“Jika kau mengusai tenaga dalam dan bisa menggunakan energi alam, aku jamin teknik ini sungguh mematikan, legenda mengatakan, ada yang bisa membelah gunung dan lautan dengan teknik ini,” jawab Kuryu meringkas potensi teknik itu.

“Di jaman serba gila seperti sekarang, aku tak bisa lebih terkejut.”

“Kau benar, tapi dengan kemampuan manusia, setiap pendekar hebat, memiliki tekniknya masing-masing, itu lah yang di sebut dengan Bushido,”
“Kuryu sepertinya kau tahu banyak, apa kau tahu beberapa teknik milik Ryuji?”

“Ryuji? Oh ... maksudmu si anak bandel itu Hahaha, ku akui dia memang hebat walaupun otaknya pas-pasan, tanpa dukungan Katya dia tidak mungkin bisa naik ke Langit Atas.”
“Eh? Dia masih hidup?”

“Tentu saja, dia memutuskan untuk meninggalkan bumi, untuk mengurus beberapa masalah di Langit Atas.”

“Kenapa kau tidak ikut?” tanya Ryo.

“Menurutmu kenapa?” Kuryu balik bertanya.

Ryo langsung menyadari maksud ucapannya, dia harus tinggal di bumi untuk melindungi dirinya, disaat paling berbahaya.

“Aku mengerti situasinya sekarang,” ujar Ryo lirih.

“Anak pintar."

“Hey bisakah kau bercerita tentang dirimu, aku penasaran, bagaimana sebilah pedang memiliki roh sendiri.”

“Keberadaanku ini, lahir karena keinginan manusia sendiri, kau pasti pernah mendengar sebuah ungkapan, ‘ketika kau menginginkan sesuatu, maka semesta akan bahu-membahu mewujudkannya.’”

“Ya, pernah.”

“Baik, dahulu kala, ada era dimana mahluk astral, dan manusia hidup bersebelahan, ada yang bermusuhan ada pula yang berteman, tapi sebuah bencana datang dan pecahlah perang antara mahluk astral dan manusia, lalu seorang petapa meminta kepada pandai besi untuk menempa pedang, yang hanya bisa membelah iblis, lalu lahirlah Pedang Surga Yang Terkutuk. Sebuah pedang tumpul yang hanya bisa membelah sesuatu yang jahat, pedang itu mengumpulkan energi ‘Yin’ dari kejahatan yang ia tumpas lambat laun orang mempercayai bahwa pedang itu memiliki jiwa sendiri, maka 'Aku' menjadi ada dan nyata, aku bisa saja keluar dari pedang ini, namun itu akan melanggar Perjanjian Surga.”

“Jadi intinya kau terlahir dari kepercayaan manusia itu sendiri lalu apa itu Perjanjian Surga?”

“Tidak usah dipikirkan. Itu urusanku, bukan urusanmu, yang lebih penting aku hanya di titipkan untuk membimbing dan melindungi, Cih ... dasar Ryuji, se-enaknya saja meminta mahluk Celestial sepertiku untuk menjadi pengurus anak ingusan.”

Ryo terkekeh geli mendengar keluhannya yang seperti pria paruh baya yang mengeluh soal hidup, “Lalu menurutmu dirimu sendiri, kau ini apa? Sebuah roh? Tuhan? Mahluk Astral atau apa?”

“Hmmm aku bingung harus menjelaskan bagaimana, jadi begini, Sang Maha Agung, tuhan semesta raya, terserah kau akan memanggilnya apa, menciptakan dua jenis kekuatan, Yin dan Yang, Hitam dan Putih, Baik dan Jahat, dan sebagainya, nah aku hanyalah serpihan kecil dari energi ‘Yin’ di alam semesta ini, soal mengapa aku bisa memiliki roh dan akal, mungkin itu karena manusia percaya akan keberadaanku dan memiliki serpihan ketuhanan di dalam diri mereka.”

“Begitu ya, pada akhirnya kau dan aku hanyalah sebagian kecil dari roda gerigi kehidupan di semesta ini,” ujar Ryo sembari membalik halaman-halaman buku itu.

“Ya, kau bisa bilang begitu.”

“Tapi bukan berarti aku akan mengikuti perputaran roda gerigi yang lain, aku akan memutar roda gerigi milikku sendiri.”

“Hahaha, menarik sekali aku tidak membenci seorang idealis, apa lagi anak muda sepertimu, aku akan menanti takdir seperti apa yang akan kau pilih.”

Obrolan mereka tak kunjung mencapai kata akhir, Ketertarikan Ryo akan filsafat dan seluk beluk kehidupan menemukan lawan bicara yang tepat, tak terasa waktu berjalan sangat cepat dan menunjukan jam 5 pagi, Ryo menyudahi obrolannya dengan menutup buku tebal itu.

THE RIFTER Jilid 1 (END)Where stories live. Discover now