Ordo Masonry

838 138 15
                                    

Di Asrama Putra Akademi White Raven.

Ryo masih bertanya-tanya tentang simbol dan perkataan yang ia temukan di pojokan rak perpustakaan setelah pertemuannya dengan Lucas Sherwood. Di rak itu tertulis; “Space is The Lord and Time is The King, Only thee who know their self shall walk on the road of enlightment.”

Ukurannya kecil dan hanya bisa dibaca jika mengambil satu buku setebal 15 cm bersimbol piramida dan bersampul kulit. Di sampulnya tertulis, “Ordo Masonry”

Sebuah buku filsafat yang memuat pengetahuan berbagai macam agama di bumi dan berisi penuh perkataan teka-teki yang membingungkan. Tapi setelah membaca beberapa bab, Ryo sedikit mengerti apa yang di maksud buku ini, bahwa ada suatu organisasi religius di jaman abad pertengahan, yang menjaga rahasia-rahasia dunia, ilmu pengetahuan mistis kuno, dan pemahaman luar biasa tentang ketuhanan.

Ryo semakin takzim membaca bab demi bab buku tebal itu.

“Semua mahluk hidup, hidup di dimensi fana, bahkan mahluk yang dikatakan abadi, tidak sebenarnya abadi, raganya masih terikat oleh ruang dan waktu, terikat erat dengan dunia fana, berdampingan namun tak menyatu. Meleburlah dengan jiwamu, maka kau akan tercerahkan.”

Begitu penggalan kalimat yang tertulis di buku yang tak tertera siapa penulisnya itu.

“Meleburlah? Mereka yang tahu dirinya sendiri, akan berjalan menuju pencerahan? Berhubungan tapi ada sesuatu yang hilang tapi aku tak tau!” Merasa kesal dengan teka-teki yang tak bisa ia pecahkan, Ryo memutuskan untuk menutup buku dan mencoba untuk merenung dan akhirnya pun dia tertidur dalam renungannya.

Besoknya Ryo kembali ke perpustakaan untuk menggali informasi lebih dalam tentang buku ini dan segala misterinya, ia merasa terpanggil oleh tulisan di pojokan rak buku itu.

Menggunakan komputer perpustakaan, ia mencoba mencari informasi tentang Ordo Masonry di internet, tapi tak ada informasi apa pun, seperti terhapus dari dunia. Ia pun bertanya kepada penjaga perpustakaan di meja resepsionis.

Penjaga perpustakaan itu berwajah murung, rambutnya putih tipis dan mengenakan kaca mata, setiap harinya hanya membaca buku, atau mengerjakan tugas administratif. Pria paruh baya itu bisa sangat tegas dan tak segan melempar keluar siapapun yang gaduh di dalam.

Ryo sedikit ragu untuk bertanya, tapi akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya.

“Permisi pak, saya ingin tahu informasi tentang buku ini.” ujar Ryo dengan sedikit gugup dan meletakan buku itu di meja.

“Hmm?” Pria itu hanya melirik ke arah buku, “buku itu tidak terdaftar di data base perpustakaan. Sejauh yang ku tahu, buku itu sudah sangat tua dan menjadi teka-teki legendaris di perpustakaan White Raven.”

“Lalu siapa yang membawa buku ini?” tanya Ryo kebingungan.

“Tidak ada yang tahu, tapi rumor mengatakan Nyonya Katya sendiri yang meletakan bukunya dan membuat teka-teki ini, siapapun yang berhasil memecahkannya akan di beri hadiah besar.” jawabnya.

Ryo berpikir sejenak, buku dengan sampul mencolok di letakan di sudut rak begitu saja, siapapun pasti tergelitik dan penasaran seakan sengaja mengundang orang-orang untuk memecahkannya.

“Apa ada yang pernah memecahkan teka-teki itu?” tanya Ryo.

“Belum ada, dan kebanyakan orang berpikir itu adalah perbuatan iseng Nyonya Katya, beliau suka bermain-main ketika sedang bosan.” jelas pria itu dengan mengangkat bahunya.

“Misteri Ordo Masonry, selama 100 tahun akademi ini berdiri, belum ada yang bisa memecahkannya.” tambah pria itu.

Ryo semakin kehilangan arah, baru kali ini dia berhadapan dengan teka-teki yang begitu menyulitkan. “Sialan, sekarang aku terjebak di tengah misteri ini.” gumam Ryo dengan menggaruk rambutnya.

THE RIFTER Jilid 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang