FP ✿✿Jaket siapa?✿✿

802 188 40
                                    

Mobil David saat ini sudah meninggalkan parkiran sekolah. Sebelum David tiba di rumah, ia mampir ke toko kue terlebih dahulu untuk membeli donat yang sudah di pesan oleh adiknya sejak David akan berangkat sekolah.

David memiliki seorang adik perempuan. Selisih umurnya cukup jauh, yaitu sebelas tahun. Setelah David mendapatkan donat itu, ia langsung bergegas keluar dari toko tersebut.

Tidak butuh waktu lama, kini David sudah tiba di rumahnya. Cowok itu segera memasukkan mobil nya kedalam bagasi, lalu mengambil totebag yang berisi donat cheese me up.

David merasa rumah nya begitu kosong. Ia sangat merindukan sosok seorang Ibu. Kini David hanya tinggal bersama Ayah serta Adik nya.

Ibunda David meninggal enam tahun lalu—tepatnya saat dia melahirkan Icha. Penyebab kematian Lela adalah karena pendarahan yang tidak henti-henti sampai akhirnya ia menghembuskan napas terakhir. David tidak membenci adiknya, mungkin ini semua sudah takdir untuk Ibu-nya. Namun, kadang rasa sedih itu kembali datang ketika ia mengingat kejadian itu.

David sangat menyayangi Icha, bagaimana pun Icha belum pernah merasakan kasih sayang seorang Ibu sejak dia dilahirkan ke dunia. Saat kecil Icha hanya di rawat oleh nenek nya yang baru saja meninggal tahun lalu.

Saat David masuk kedalam rumah, ia sudah di sambut oleh adiknya yang berdiri diambang pintu ruang keluarga. Icha tersenyum senang ketika melihat Kakaknya membawa satu kotak donat yang sudah di tunggu-tunggunya sejak tadi.

Icha berlari untuk memeluk tubuh David, ia sangat senang. David berjongkok untuk menyamakan tinggi badannya, kemudian balik memeluk Icha dengan pelukan hangat.

"Pulang jam berapa tadi sekolah?" Tanya David sambil mengelus rambut coklat milik adiknya.

"Jam dua belas,"

"Ohh...terus sekarang udah makan?" David melepas pelukannya, membawa rambut panjang Icha ke belakang telinga.

Icha baru masuk sekolah dasar tahun ini. Terlihat Icha sangat senang bisa keluar rumah dan menemui teman-teman baru. Sebab, waktu Icha TK, David dan Ayah nya memilih untuk home schooling.

Icha menggeleng. "Udah tadi siang, dan sekarang belum makan malam karena nungguin Bang, David," jawabnya.

"Ya udah, sekarang makan yuk," David mengendong tubuh kecil adiknya. "Cium Bang David dulu,"

"Muah..."

"Lagi,"

"Muah..."

Kecupan manis di berikan oleh Icha, David tersenyum ketika Icha mencium kedua pipinya. Adiknya begitu menggemaskan, David sangat senang bisa memiliki adik secantik dan sepintar Icha.

David meletakkan kotak donat diatas meja makan, lalu menurunkan Icha di kursi. Kemudian David memanggil Papa nya untuk ikut makan malam.

"Tunggu di sini ya, Bang David mau panggil Papa dulu,"

"Iya, Bang,"

David berjalan ke kamar utama yang berada di rumah tersebut, sudah di pastikan Herry tengah sibuk dengan berkas-berkas kantor.

David membuka pintu kamar, ternyata benar saja, Herry tengah berada di meja kerjanya. Satu tarikan napas di lakukan oleh David. Ia tahu Ayah nya akhir-akhir ini sibuk oleh pekerjaan kantornya. Tapi bisa kan? Meluangkan waktunya hanya sekedar untuk makan?

"Pa, makan dulu." Ujar David masih diambang pintu.

"Eh, kamu udah pulang," balas Herry tanpa melihat anaknya.

"Ayo dong Pa, Icha udah nungguin."

"Sebentar lagi. Kamu sama Icha makan duluan aja,"

David hanya bergeming, ia masih berdiri kokoh didepan pintu.

Farmasi & Perawat Where stories live. Discover now