FP ✿✿Bertemu kembali✿✿

203 35 0
                                    

Jangan bosan-bosan menunggu cerita ku update, maaf kalau buat kalian menunggu lama

(: HAPPY READING :)

✿✿✿✿✿

Tepat pukul lima sore David bersama Icha sudah berada didepan rumah Mika. Terlihat Icha begitu senang, dia sudah tak sabar ingin bermain bersama cewek itu.

Tidak lama setelah David menunggu didalam mobil, Mika keluar dengan dress selutut berwarna putih polos serta tali pita di pinggang. Mika terlihat cantik.

"Kita langsung berangkat aja, Kak," ujar Mika saat masuk kedalam mobil.

"Lo udah izin?" tanya David menaikkan sebelah alis.

"Ayah sama Ibu nggak ada di rumah, jadi aku izin lewat pesan,"

David hanya mengangguk. Kembali menyalakan mesin mobil, berjalan perlahan hingga keluar komplek perumahan lalu membawa mereka bertiga ketempat tujuan dimana ketiga orang itu akan bermain.

Dalam perjalanan Mika tidak banyak berbicara, hanya sesekali ia mengajukan pertanyaan itupun bukan untuk David melainkan untuk Icha yang duduk di kursi belakang.

Mika yang basic nya menyukai anak kecil, lalu di pertemukan dengan Icha merasa seperti Tuhan telah menjawab doa-doa nya. Mika memang selalu menginginkan anak kecil, apalagi saat Kakak nya sudah menikah. Ia selalu meminta Naura untuk segera hamil. Namun Kakak nya malah menunda untuk memiliki momongan. Mereka bilang akan mengundur 1 sampai 2 tahun terlebih dahulu. Alhasil ketika Mika mengetahui David memiliki Adik, ia merasa sangat senang. Mika akan menyayangi Icha seperti Adik nya sendiri. Mungkin jika tidak dapat memiliki Kakak nya, maka Mika akan mendapatkan Icha sebagai gantinya.

Perjalanan kali ini terasa begitu cepat. Mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit untuk tiba di Trans Studio Bandung.

Sudah lama sekali Icha tidak datang kesana, terakhir kali dia ke Trans Studio Bandung adalah saat liburan tahun baru. Semenjak Icha masuk sekolah dan David yang selalu sibuk karena terlalu banyak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler—membuat David tidak bisa mengajak Icha untuk pergi bermain. Ditambah lagi dengan insiden saat berolahraga.

Kini mereka bertiga sudah masuk kedalam Trans studio Bandung. Langsung mencoba semua wahana yang menurut Icha mengasikkan. David tidak bisa menyembunyikan senyuman ketika melihat Mika serta Adiknya bermain wahana tembak-tembakkan, mereka berdua terlihat sangat menikmati permainan itu.

Mika seperti sudah kenal lama dengan Icha begitu pun dengan sebaliknya. Icha sudah menganggap Mika seperti Kakak nya sendiri, tidak biasanya Icha langsung akrab dengan orang baru.

Cowok itu tidak ikut serta mencoba semua wahana untuk anak seumuran Icha, melainkan hanya memantau Adiknya ketika bermain. Melihat Icha terus tertawa gembira saja sudah cukup membuat David ikut senang.

David hanya duduk di kursi sambil bersandar melihat Mika dan Icha yang terus berlari kesana kemari. Hampir berdebat karena Mika tidak mau mengalah, dan hampir membuat Icha menangis karena Mika selalu menang.

David benar-benar dibuat tersenyum dengan tingkah mereka. Ia merasa hari ini begitu membahagiakan. David belum pernah mengalami momen seperti ini lagi setelah hampir dua tahun lamanya.

"Teteh Mika jangan menang terus, Icha juga pengen menang." rengek Icha ketika kalah dalam permainan memasukkan bola kedalam ring. Sudah lima kali Icha terus kalah, tapi Icha tidak akan menyerah sebelum menang.

"Nggak bisa, Icha harus bisa ngalahin Teh Mika," balas Mika dengan senyuman lebar.

"Teh Mika mending pura-pura kalah aja," ucap Icha yang membuat Mika tertawa renyah.

Farmasi & Perawat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang