FP ✿✿Keluar rumah sakit✿✿

320 63 9
                                    

Satu minggu berlalu akhirnya David diizinkan pulang oleh dokter yang bertanggung jawab serta para perawat yang merawat David selama di rumah sakit. Sudah dipastikan David merasa begitu senang. Akhirnya ia bisa terbebaskan dari ruangan yang membuatnya sumpek.

David pulang di jemput oleh Herry serta Icha. Icha terus memegangi jari telunjuk David dengan erat. Beberapa kali pun David melihat Icha yang memimpin jalan. David ingin mengendong Icha namun kakinya masih belum kuat untuk menompang tubuh kecilnya. Bahkan untuk berjalanpun David kini harus menggunakan alat bantu.

Ketika dalam perjalanan pulang Herry menghentikan mobilnya terlebih dahulu di toko kue langganan David. Herry sangat mengetahui anaknya menyukai apa. Saat berhenti didepan toko, tampaknya toko begitu ramai.

Herry ingin mengantri namun tidak ingin membuat David menunggu lama. Herry bingung.

"Pa, pulang aja," pinta David melirik toko kue tersebut.

"Tapi Papa pengen beli kue,"

"Lain kali,"

"Pa ayok pulang," ucapnya lagi saat Herry hanya diam sambil terus melihat kearah toko kue.

"Oke.." setuju Herry dengan terpaksa, melanjutkan kembali sedan yang ia kendarai. Herry akan mendapatkan Cheesecake kesukaan David bagaimanapun caranya. Karena Herry sangat gembira ketika dia diperbolehkan pulang. Dan_ Cheesecake itu adalah hadiah untuk David.

Setibanya di rumah David langsung naik kelantai dua, ia sudah merindukan kamarnya. Terus tinggal di rumah sakit membuat David tidak bisa berpikir jernih, pikirannya suntuk. David membutuhkan refreshing.

Akan tetapi David akan pergi kemana? Dirinya masih belum di perbolehkan bergerak berlebih. David harus menunggu satu bulan lagi untuk penyembuhan total supaya ia bisa kembali bebas melakukan segala aktivitas. David harus bersabar.

Sekarang David masih menggunakan gips. Kakinya masih membutuhkan gips supaya proses penyembuhan bisa berlangsung baik.

Dalam kamar David hanya terdiam. Membaringkan tubuh diatas ranjang dalam posisi terlentang. Ketika terdiam seperti ini, David kembali mengingat kejadian tiga tahun lalu. Tepatnya saat David belum pindah ke Bandung. David benci, sangat membencinya! Kenapa dia setega ini terhadap David? Kenapa dia pergi meninggalkan David begitu saja?

Ketika David terlarut dalam lamunan, tiba-tiba pintu kamar di ketuk oleh seseorang dari luar. Dengan malas David bangkit dari tempat tidur, mengambil crutches untuk membantunya berjalan. Saat pintu itu terbuka, David melihat adiknya yang tengah membawa satu kotak kue.

David langsung mengambil kotak kue itu, lalu membungkukkan badan. Mengelus rambut Icha lembut. David sangat merindukannya.

"Dari siapa?" tanya David.

Karena tidak mungkin kalau kue ini dibeli oleh Herry. Karena jika Herry yang beli, mana mungkin Papa nya meminta Icha untuk memberikan kue tersebut. Lagi pula kapan Herry membelinya? Setahu David sejak dirinya pulang Papa nya belum keluar rumah lagi.

"Dari Kakak cantik," balas Icha mengemaskan.

David sedikit menaikkan alis. Siapa Kakak cantik yang Icha maksud? Perasaan David tidak memiliki teman cewek.

David tidak ingin ambil pusing dengan orang yang sudah memberikan Cheesecake ini. Yang terpenting sekarang David bisa menikmatinya bersama Icha.

"Icha mau makan Cheesecake ini sekarang?" tanya David.

"Iya Icha mau sekarang,"

"Yaudah kita turun kebawah yuk," ajak David mengandeng tangan Icha. Sedangkan tangan satunya membawa kantong plastik yang berisi Cheesecake.

Farmasi & Perawat Where stories live. Discover now