FP ✿✿Terimakasih & Maaf✿✿

295 60 11
                                    

David terus menunggu seseorang di gerbang sekolah. Ada satu hal yang ingin David sampaikan.

Sudah sekitar dua puluh menit David menunggu kedatangan cewek itu, namun tak kunjung terlihat. David sudah mulai bosan menunggu, apalagi kakinya yang masih belum membaik, membuat David merasa sedikit sakit dibagian betis.

Saat David akan meninggalkan gerbang sekolah, dari arah berlawanan David melihat Mika yang berlari untuk kembali kedalam sekolah. Akhirnya David menemukannya. "Mika."

Benar! Orang yang di tunggu-tunggu David adalah Mika. Saat Mika melewati dirinya, dia hanya tersenyum sambil terus berlari menuju ruang kelas.

Mika kembali kesekolah karena novel serta beberapa buku pelajaran milik Adin dan dirinya tertinggal. Mika baru mengingat bahwa ia sudah melupakan membawa semua buku itu karena saat ingin pulang Mika disibukkan oleh Adin yang terus merengek meminta ke toko kue secepat mungkin.

Setelah tiba didalam kelas, perasaan Mika lega. Ternyata buku-buku itu masih tersimpan diatas meja dengan baik. Karena sekolah Mika tidak menggunakan tempat duduk yang mempunyai kolong meja. Jadi Mika tidak bisa membiarkan buku-bukunya tetap didalam kelas.

Setelah mengambil semua buku, Mika segera keluar dari sana. Melangkahkan kaki dengan santai. Napasnya masih terengah-engah karena terus berlari dari toko kue ke sekolah. Jarang antara toko kue LIMIRA dengan sekolah pun lumayan jauh.

Saat akan tiba di gerbang, Mika melihat David yang terus berdiri disana. Bukannya David masih tidak boleh terlalu lama berdiri? Kenapa sejak Mika masuk sampai kini dirinya keluar dia masih melihat David berdiri di tempat awal.

Apa dia lagi menunggu seseorang? Siapa orang yang ditunggu David?

Mika melewati David dengan sedikit senyuman terlukis di wajah. Walau sebenarnya jantung Mika kini sudah meluap-luap karena gugup, Mika berusaha keras menutupi perasaanya.

"Sore Kak," sapa Mika menundukkan kepala.

Mika melihat sekeliling, bahkan kedalam sekolah. Ternyata sekolah sudah sepi, karena semua murid serta guru-guru sudah pulang setengah jam lalu. Lantas David sedang apa?

"Mika," panggil David membuat Mika menolehkan wajah.

"Iya, ada apa Kak?"

David menghampiri Mika, berdiri tepat dihadapannya.

"Lo yang ngasih Cheesecake kemarin?" tanya David terus terang.

Mika sedikit terbelalak. Memang benar dirinya lah yang memberikan Cheesecake itu. Tapi ntah kenapa perasaan Mika bergejolak seperti ini. Apa karena sekarang David tengah berada di hadapannya?

"Makasih," ucap David dengan sedikit senyuman.

Mika yang melihat senyuman David walau terlihat terpaksa, namun mampu melelehkan hati siapa saja yang melihatnya. Mika sangat gerogi. Baru saja Mika mendapatkan senyuman dari seseorang yang selama ini hampir tidak pernah tersenyum ke siapapun. Tapi kepada Mika?

"I-iya Kak," balas Mika gugup.

Mereka berdua saling diam. Mika yang tidak tahu harus berkata apa lagi, tapi ia masih ingin melihat David dari jarak sedekat ini. Sedangkan David yang bingung ingin mengatakannya atau tidak.

"Gue pergi," pamit David.

"Aum_iya Kak," jawab Mika dengan suara pelan. Menundukkan kepala begitupun dengan David.

David langsung membalikan badan, menuju mobil yang terparkir di sebrang jalan.

Mika menunggu kepergian David hingga mobil nya tak terlihat dari jarak pandang cewek itu. Dirinya masih tidak percaya dengan kejadian barusan, walau David hanya berbicara singkat namun mampu membuat perasaan Mika berbunga-bunga.

Farmasi & Perawat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang