Chapter 9

17.6K 1.8K 41
                                    

Alreyshad

Aku terbangun oleh suara notifikasi handphone-ku yang berbunyi cukup keras. Setelah ku lihat, ternyata hanya pemberitahuan email dari temanku di SG yang memberi tahu kalau barang-barangku disana sudah dikirim memakai jasa pengiriman.

Aku melihat jam di handphone-ku yang menunjukan pukul 20.00, yang mana sudah 4 jam aku beristirahat dan meninggalkan El sendirian. Aku menegakkan tubuhku dan tersadar ada handuk kecil terjatuh dari keningku. Aku menoleh dan melihat seorang wanita yang tertidur dengan posisi yang aku yakin sangat tidak nyaman. Duduk sambil menyandarkan kepalanyanya di kasurku.

El tertidur pulas. Tanpa ingin membangunkannya, aku bergerak perlahan. Namun, El ternyata terlalu peka dengan gerakanku dan ia pun tersadar.

"Al, udah enakan badannya? Masih pusing nggak?" Tanyanya dengan mata yang masih menyipit diikuti badannya yang tiba-tiba langsung duduk tegak.

"Udah nggak apa-apa kok, Le" kataku sambil menyuruhnya duduk di kasur. "Ini kamu yang ambil?" Kataku menunjukan handuk kecil dan wadah air hangat.

El mengangguk. "Maaf ya aku buka-buka laci kamu tadi nyari handuk. Panas kamu nggak turun-turun, kata ibu harus dikompres" jelasnya.

Aku tersenyum, "kamu nanya ibu?" Lanjutku dan ia balas dengan sebuah anggukan.

"Aku panik." lanjutnya sambil menempelkan tangannya di keningku. 

"Akhirnya turun juga suhunya" tambahnya pelan sambil menghela nafas.

"Makasih ya, Le" kataku sambil tersenyum.

"Sama sama Al. By the way udah malem, aku langsung balik ya. Tadi mau pamit mulanya, liat kamu masih tidur nggak tega banguninnya, eh malah ketiduran. Maaf ya Al lancang masuk kamar kamu" ucapnya.

"It's okay kok, Le. Yaudah mau balik? aku anter ya" jawabku.

"Eh nggak usah, aku bawa mobil kok. Lagian kamu juga kan baru enakan. Istirahat aja. Itu sop ayamnya tinggal dimasukin ke microwave, biar anget lagi. Trus jangan lupa diminum lagi obatnya!" katanya sambil meninggalkan kamarku dan menuju ke pintu keluar.

"Aku anter sampe parkiran deh ya?" timpalku sambil memakai sandal.

"Al, aku bisa kok ke parkiran sendiri. Nggak akan nyasar. Kamu istirahat aja, okay?" Katanya meyakinkanku.

Aku yang tak tahu harus bagaimana hanya diam mendengar perkataannya. "Kabarin aku ya kalo udah sampe Apartment" tambahku yang dibalas dengan senyum oleh El.

***

Elea

Tidak sampai 20 menit aku sudah sampai di unitku. Dan sekarang, selesai membersihkan badan aku duduk di ruang TV sambil memainkan handphone-ku dan membuka pesan masuk.

From : Alreyshad Darien
udah sampe belum? Kok nggak ada kabar?

Aku membacanya sambil menepuk jidatku, "oh iya, lupa ngabarin Ale" kataku sambil mengetik pesan dan mengirimkannya ke Ale.

Tak lama kemudian handphoneku berbunyi dan menampilkan sebuah nama.

Alreyshad Darien is calling..

"Hallo, maaf Al, aku lupa ngabarin tadi."

"Nggak apa-apa, Le. Kok belum tidur?" Tanyanya.

"Belum bisa tidur Al. Kamu tuh lagi sakit juga bukannya istirahat." Kataku sedikit ketus.

"Kan udah tidur 4 jam tadi" jawabnya "Le, kamu yakin nggak mau cerita?" Tanyanya pelan.

Aku diam beberapa saat sampai pada akhirnya..

EPOCH [COMPLETED]Where stories live. Discover now