Chapter 13

17K 1.5K 24
                                    

Alreyshad

Pagi ini, aku dan team-ku sedang melakukan rapat redaksi. Rapat redaksi biasanya diadakan tiga kali sehari. Pada pagi, siang dan malam hari, setelah program berita selesai disiarkan.

Pada pertemuan pagi atau siang haru akan dibahas berbagai liputan yang telah diperoleh dan liputan lainnya yang masih harus dikejar, juga akan memberikan keputusan tentang acara yang akan diliput, liputan apa yang akan menjadi berita utama untuk hari itu, siapa yang akan meliputnya dan berbagai hal lainnya. Dalam rapat, Aku akan mengemukakan perkiraan susunan berita (rundown) yang akan dibuat berdasarkan berita-berita yang telah diperoleh atau yang harus dikejar. Susunan berita bersifat fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perkembangan berita yang terjadi hari itu.

"Ya, jadi itu perkiraan susunan berita hari ini ya. Untuk liputannya sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Ada tambahan?" Tanyaku

"Mas, gimana kalo liputan kulinernya di segmen terakhir aja? Kayaknya lebih menarik secara kan itu untuk nutup berita yang mana udah masuk jam makan siang juga" usul Ghea yang mendapat dukungan dari beberapa peserta rapat lainnya.

"Okay, kalo gitu kita tuker ya liputannya, ada lagi?" Tanyaku yang mendapat respon gelengan kepala dari seluruh peserta rapat. "kalo gitu, kita tutup rapatnya dan mulai ke tugas masing-masing" lanjutku sambil meninggalkan ruangan rapat.

Rapat redaksi adalah tempat pertemuan dari berbagai ide atau gagasan. Jadi, rapat ini adalah arena untuk pertarungan gagasan. Seluruh anggota rapat redaksi diharapkan dapat menyumbangkan ide untuk show yang akan disiapkan atau rencana liputan mendatang.

Setelah keluar dari ruangan rapat aku langsung menemui El yang sedang menatap layar komputernya.

"Le, mau sekarang nyiapin newscastnya?" Ucapku.

***

Elea

Aku sedang membaca beberapa script saat Ale keluar dari ruangan rapat dan menyambangiku di meja. Aku dan Ale akan selalu bekerja sama ketika aku mendapatkan jadwal di team-nya.

"Boleh, mau dimana?" Jawabku

"Ruang rapat kosong, atau mau di ruanganku?" Tanyanya santai.

"Di ruang rapat aja deh, wait aku siapin laptop dulu" jawabku sambil mengambil laptop di dalam laciku dan kami langsung berjalan menuju ruang rapat.

"Le, kamu udah nggak apa-apa?" Tanyanya pelan

Aku menjawabnya dengan senyuman, "nggak apa-apa pak Alreyshad. Jangan khawatir" kataku sambil menepuk pundaknya pelan. "Yuk, kita mulai."lanjutku.

Tak terasa, sudah hampir tiga tahun aku menjadi seorang newsanchor. Menjadi seorang newsanchor dituntut harus selalu mengembangkan profesionalitasnya. Bukan hanya harus selalu menjaga penampilan, dan ramah, namun juga harus mengikuti perkembangan isu, dan berwawasan luas. Awalnya aku sangat kesulitan, tetapi beberapa seniorku terdahulu yang sekarang sudah duduk di bangku petinggi redaksi tidak pelit ilmu. Mereka semua mengajariku dengan sabar, sampai pada akhirnya aku bisa bertahan di posisi ini.

Tugas seorang newsanchor bukan hanya menyampaikan berita saja. Namun juga membantu produser menyiapkan news bulletin/newscast atau program berita seperti yang sekarang sedang aku lakukan bersama Ale.

Kami juga dituntut untuk dapat menulis script berita, terutama yang bersumber dari wire, membaca dan mengedit script sebelum ditayangkan. Tentu dengan semua persetujuan dari Produser.

"Udah okay sih, Le." Ucap Ale sambil melihat news bulletin di laptopku.

Entah kenapa hari ini aku senang menatap Ale yang sedang serius bekerja. Hari ini, Ia memakai seragam kantor berlengan panjang, namun ia gulung sampai batas siku, di pergelangannya terdapat bulgari octo watch warna hitam. dipadukan dengan celana jeans hitam dan nike air zoom spiridon cage 2 stussy black menambah point dari style-nya hari ini. Aku tidak tau sebanyak apa koleksi sepatu dan jam tangannya, Karena aku benar-benar tak pernah melihatnya memakai jam maupun sepatu yang sama setiap harinya. Satu lagi yang membuatku senang melihatnya karena tatanan rambutnya berbeda.

EPOCH [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz