34. Peringatan ke 2

9K 1.1K 125
                                    

Anyeong :)

Thanks for all...

Please vote and comment 🙋🙋🙋
Happy reading ☺

__________


Kepsek dan Koeun di seret ke gudang kosong kemudian Lee Minho berdiri angkuh di depannya. Dia melemparkan beberapa kertas di hadapan kepsek.

"Cih! Dasar manusia tidak berguna. "

Ayah dan anak itu saling berpelukan,  Lee Minho berdiri di hadapan mereka berdua, Lee Minho berjongkok kemudian menyentil keras jidat milik Koeun.

"Gadis yang tidak punya sopan santun, ingin mempermalukan putriku heh. " Lee Minho menyeringai kemudian dia menyuruh salah satu bodyguard untuk memegangi ayah dan anak itu.

"SIALAN LEPASKAN!!! " teriak Kepsek.

Lee Minho berdiri angkuh kemudian mengambil korek api.

"A-APA YANG AKAN KAU LAKUKAN SIALAN! "

Lee Minho terkekeh layaknya psikopat, dia mendekat dan menyalakan korek api itu di depan wajah kepsek. Kemudian dia menerima selembar kertas dari salah satu bodyguardnya.

"Ada kata-kata terakhir. " ucapannya membuat kepsek dan Koeun meronta-ronta.

"SIALAN! LEPASKAN! BEDEBAH DASAR DE ASTON BRENGSEK! "

Lee Minho membakar kertas  yang dia pegang. "Kau tahu.... kertas ini berisi seluruh harta kekayaan yang kau punya, ck! Tapi sayang sekarang kertas ini hanya tinggal abu, ucapkan selamat tinggal dengan kehidupan mu yang dulu dan selamat datang di neraka. "

Lee Minho beranjak pergi meninggalkan kedua orang itu yang terduduk lemas karena beberapa bodyguardnya telah menyuntikan obat untuk melumpuhkan mereka berdua.

Jika kalian berpikir bahwa Lee Minho akan membunuh mereka, tentu saja tidak karena keturunan De Aston tidak akan pernah menyingkirkan musuhnya dengan cara membunuh.

Bagi Lee Minho melihat musuhnya menderita dan tersiksa seumur hidup itu sudah cukup. Seperti keadaan Koeun sekarang ini.

Koeun dan keluarganya jatuh miskin sangat miskin bahkan Lee Minho pastikan bahwa mereka tidak akan mampu untuk memiliki uang sepeserpun.

_____

Malam ini Hirin memutuskan menginap di rumah sakit untuk menjaga Sunha. Hirin masuk ke dalam ruang rawat Sunha sambil membawakan buah kesukaan Sunha yaitu mangga dan tentu saja sudah di kupas. Hirin tersenyum kearah Sunha yang juga tersenyum kearahnya.

"Adek, anak mommy kenapa? Hm. " tanya Sunha yang melihat raut wajah sedih dari anak perempuan satu-satunya walaupun sebenarnya dia juga tahu alasan putrinya sedih.

"Hirin bawain mommy mangga, biar Hirin yang nyuapi mommy. Du-dulu mommy yang selalu nyuapi Hirin dan se-sekarang Hirin yang gantian nyuapi mommy. " Hirin berusaha tersenyum di depan Sunha.

Sunha memakan potongan mangga itu dengan lahap sambil mengusap lembut rambut Hirin dan sesekali air matanya akan menetes.

"Mangga piliha adek enak banget. " kata Sunha sambil tersenyum hangat, Hirin menunduk dan memegang sendok dengan kuat. Dia menggigit bibirnya agar isakan tidak keluar dari mulutnya.

Sunha masih tersenyum hangat, dia tahu betul bahwa Hirin sedang menangis dalam diam. Sunha membawa Hirin kedalam pelukan hangatnya dan mengucapkan kata-kata yang mampu membuat Hirin menangis dan sesekali tertawa pelan. 

Posesive Brothers [NCT]✔Where stories live. Discover now