9. Tergoda

54.5K 3.2K 224
                                    

Hei Guys... Welcome Back to My Story..!!!!

Author balikkkk...!!! Nungguin gaakkk??

Hehehe... jadi kemarin Author lagi quality time jadi gak buka wp untuk sementara, dan baru buka lagi malam ini buat up lagi dehhh...

hope you enjoy it, let's check this out...

Enjoy and Happy Reading...

*

*

*

Malam ini Bella kembali menggunakan pakaian seksi miliknya dengan misi yang sama seperti beberapa minggu lalu. Bella masih tidak ingin menyerah dengan misinya meluruskan kembali kelainan Dexter. Setelah beberapa keanehan dan perubahan Dexter, Bella yakin sekali kalau suaminya masih bisa kembali seperti pria normal pada umumnya.

Dexter memasuki kamarnya setelah menyelesaikan permasalahan perusahaan yang diberitahukan oleh Logan sebelum ini. Ia melihat istrinya yang sedang duduk di atas ranjang mereka sambil sebelah kakinya menekuk menampilkan paha mulus nan putih yang sangat menggoda. Dexter termenung melihat pemandangan itu. Ia adalah seorang gay, tetapi ia tak bisa berkutik melihat Bella yang sedang menatapnya menggoda itu.

"kemarilah sayang... kau lelah bukan? biar aku pijit" ujar Bella lembut melambaikan tangannya gemulai.

Bagai kerbau yang dicucuk hidungnya, Dexter melangkah mendekati Bella. Ia duduk di sebelah Bella dengan kaku.

Bella segera menghadapnya dan menyentuh bahu Dexter. Ia memijit bahu Dexter dengan lembut.

"kenapa kaku sekali sih? kenapa hmm?" ujar Bella sambil memijat bahu Dexter yang kaku.

"untuk apa berdandan begitu?" tanya Dexter yang mulai merasakan gejolak aneh.

"maksudmu?" Bella tersenyum.

"terakhir kali kau berdandan kita malah berakhir dengan pertengkaran" ujar Dexter lagi mengingat malam itu.

Bella tersenyum. Rupanya Dexter masih mengingat malam petaka itu, malam yang membuat Bella sangat marah pada suaminya. Baiklah kalau itu membuat Dexter takut, Bella akan membuat mala mini berkesan pada mereka. Bella telah memiliki sebuah rencana. Rencana untuk membalas perkataan suaminya malam itu.

"kau ini kenapa sih hm? yang kemarin itu adalah hal yang menyebalkan, sebaiknya jangan diingat-ingat lagi" ucap Bella dengan entengnya.

"bagaimana bisa tidak diingat? kau mengabaikanku seharian penuh" kesal Dexter.

"hmm... kupikir itu seimpas dengan perkataanmu yang menyebalkan, kau harus tahu rasanya saat seseorang tidak menganggap keberadaanmu untuk menyadari kesalahanmu" ujar Bella terdengar realistis.

"malam ini aku akan melayani dan menyenangkanmu, kau mau kan?" lanjut Bella dengan senyuman menggoda.

"bersikaplah normal, aku tidak nyaman dengan perlakuanmu" ujar Dexter kemudian dengan wajah risih yang kentara.

"apakah sikapku tidak normal? aku istrimu sayang, sudah sewajarnya aku melayanimu kan?" ujar Bella dengan raut wajah sedihnya.

Dexter yang melihat itu merasa bersalah. Ia pun mengalihkan pandangannya agar tidak melihat wajah sedih Bella.

"maaf, aku belum terbiasa" ujar Dexter datar.

Bella tersenyum mendengarnya. "kalau begitu biasakanlah mulai sekarang" ujar Bella lembut.

Dexter kembali menoleh. "maksudmu?" tanyanya.

"kita sudah menikah, tidak ada alasan untuk berjauhan lagi, aku tahu kau pasti memiliki alasan kenapa orientasi seksualmu bisa menyimpang, tapi setelah aku melihatnya, sepertinya kau masih bisa kembali lagi" ujar Bella.

My Possessive Gay Husband (COMPLETE) Where stories live. Discover now