23. KEBEBASAN

41.8K 2.8K 554
                                    

Hei Guys...!! Welcome Back to my story...!!!!!

Author comeback...!!!!

Sebenernya Author lagi gak dalam mood untuk up, tapi demi kalian Author tetap up dong. dan kali ini chapter ini akan ada sesuatu yang spesial buat kalian. sesuatu yang bikin kalian ngerasa kayak oooh gitu, ih apaan sih mulai gaje. Oke deh... langsung saja

hope you enjoy it, let's check this out....

Enjoy and happy reading...

*

*

*

Bella kembali ke kondominiumnya yang sudah lama tak disinggahinya itu. Ia menghela nafasnya di sofa kecil kesukaannya. Dexter benar-benar membuatnya emosi dan marah. Laki-laki bodoh yang tak peka itu benar-benar tidak berguna. Menganalisa keadaan saja ia tak mampu. Bella jadi heran bagaimana bisa pria bodoh macam itu bisa memimpin sebuah perusahaan besar sekelas Orlando Corp.

Bella menghela nafasnya untuk yang ke sekian kalinya dan memejamkan matanya. Ia akan menginap di sini malam ini. Ia tidak ingin melihat Dexter dan mengambil resiko akan menyerang Dexter dengan segala keanarkisannya. Maka Bella memutuskan untuk menenangkan pikirannya untuk sementara di sini. Oh jangan lupakan ia akan melakukan shooting iklan pertamanya besok pagi di perusahaan suaminya. Apakah itu artinya ia akan bertemu Dexter besok? Sungguh memikirkannya membuat kepala Bella menjadi pusing saja.

*

Pagi ini datang dengan sangat cepat. Bahkan Bella yang sedang terlelap itu harus terusik dengan dering ponsel yang sangat mengganggunya itu. Bella mengutuk siapa saja yang mengganggu tidurnya pagi ini. Ini adalah pertama kalinya ia bisa bangun siang sesuka hati tanpa harus repot memikirkan sarapan suaminya setelah menikah. Oh mengingat suami ia kembali teringat dengan suami bodohnya yang membuat moodnya buruk saja hari ini.

"halo" ucap Bella dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"YAAAK BELLA!!!! ADA DI MANA KAU!!! SHOOTING DIMULAI SETENGAH JAM LAGI DAN KAU TIDAK ADA DIMANAPUN!! JANGAN BILANG KAU BARU BANGUN TIDURR..!!! IYA KANN..!! APA KAU TIDAK TAHU......" suara melengking Jessy yang pertama kali didengar oleh Bella membuatnya menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Bella menatap jam di ponselnya dan langsung melebarkan matanya begitu melihat waktu menunjukkan pukul 8.30 pagi, tersisa 30 menit lagi ia harus mulai proses shootingnya. Bella langsung bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap secepatnya. Ia hanya berdandan sekedarnya untuk menutupi wajah bengkaknya yang baru bangun tidur itu.

Mobil Bella membelah jalanan Manhattan dengan kecepatan tinggi dan sampai di lokasi perusahaan Dexter dalam waktu 10 menit saja. Begitu sampai di sana Bella langsung menyerahkan kunci mobilnya pada bodyguard yang berdiri di depan pintu masuk, lalu ia melenggang dengan cepat menuju lantai tempat ia melakukan pekerjaannya.

Bella mendapati asistennya yang sangat cerewet itu menyambutnya dengan berbagai macam omelan. Belum lagi melihatnya dengan polesan make up berantakan dan wajah bantal yang masih mendominasi membuat Jessy semakin mengoceh tidak karuan. Bella hanya diam saja menyumpal telinganya dengan earphone miliknya. Jessy dan tim make up profesionalnya menyulapnya menjadi seorang wanita anggun yang hendak tidur dengan penampilan yang menakjubkan seperti biasa.

Saat Bella sudah siap untuk memulai adegannya, sang CEO datang bersama sekretasinya. Ia akan melihat langsung jalannya proses pembuatan iklan ini. Bella hanya mengernyit heran 'untuk apa seorang CEO harus turun langsung melihat pembuatan iklan untuk promosi produknya? Bukankah tim pemasaran saja sudah cukup, dasar aneh' begitulah isi pikiran Bella saat ini.

My Possessive Gay Husband (COMPLETE) Where stories live. Discover now