30. DISASTER

32.9K 1.8K 388
                                    

Hei guys...!!!! Welcome back to my storyy...!!!!!

Author comeback...!!! Ada yang kangenn????

Nah buat kalian semua yang udah penasaran pengen hujat Dexter dari kemaren..., sekarang Author balik lagi untuk bawa kelanjutan cerita kesayangan kalian semua niihh... dan langsung saja...

hope you enjoy it, let's check this out..

Enjoy and happy reading...

*

*

*

Dexter bagai tertusuk belati mendengarnya. Apa barusan nenek Bella mengatakan kalau Bella keguguran? keguguran? Itu artinya, anaknya telah tiada? Seketika hatinya mencelos.

Dexter telah kehilangan anaknya.

Dexter kemudian menjatuhkan tatapannya pada sosok Bella yang tertidur di ranjang rumah sakit. Dexter melangkah mendekati sosok Bella dengan pandangan tak lepas dari istrinya itu. Sampai akhirnya ia sampai di samping Bella. Dexter menatap Bella dengan tatapan kacau. Tak disadarinya air matanya yang telah menggenang di pelupuk matanya.

Gabriella yang melihat pemandangan itu hanya menundukkan pandangannya. Ia mengusap sudut matanya yang tengah berair dan segera meninggalkan kamar itu.

Dexter masih menatapi Bella yang tampak tertidur di ranjangnya. Tangannya menggenggam tangan Bella dengan erat. Ia juga menciumi tangan Bella dengan mata terpejam erat, bersamaan dengan jatuhnya air mata yang sedari tadi ditahannya.

Tak ada perkataan yang keluar dari mulut Dexter sama sekali. Ia hanya menatap Bella dengan sedih. Tatapannya jatuh pada perut Bella yang rata, tempat yang tadinya menjadi rumah tinggal bagi makhluk miliknya yang seharusnya bisa tinggal lebih lama dan bisa hadir di tengah-tengah mereka.

Tangannya mengusap perut itu pelan, seakan takut menyakiti makhluk di dalamnya. Sampai kenyataan yang diingatnya menamparnya dengan keras. Kenyataan bahwa makhluk itu telah tiada. Ya, janin itu tak lagi ada di perut Bella, anaknya telah tiada.

Seketika tangis Dexter pecah. Ia terisak di sana. Ia tidak mengerti dengan perasaan yang sekarang menyerangnya. Yang pasti ia sangat sedih dengan kenyataan anaknya telah tiada. Anak yang selalu membuatnya merasa sangat nyaman sebelumnya kini telah tiada lagi. Pantas saja ia tidak merasa mual pagi ini, digantikan dengan perasaan kosong yang sangat mengerikan.

"Sorry... hiks, I'm so sorry...," isak Dexter dengan kepala tertunduk di perut Bella. Ia menciumi perut itu, berharap anaknya bisa hidup kembali di dalam sana. Sungguh dia sangat kehilangan.

[Sebagian Part dihapus,  jika ingin membaca lengkapnya silahkan baca di playstore/playbook dengan link di bio profil author]

TBC

Gimana part ini guyss...???

Puas atau kurang...?????

Author berharap kalian bakalan suka sama part ini dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian melalui komenan yang seru dan unik-unik ya sayangkuuu....Author akan tampilin komenan paling lucu dan menarik di story instagram Author nantii.

Jangan lupa follow di @blackstarofin yaah...

Then, if you like this story, please vote, comment and share di semua akun sosmed kalian. Author tunggu kalian di kolom komentar..

Oke, see you in the next chapter...

My Possessive Gay Husband (COMPLETE) Where stories live. Discover now