22. Selingkuh

43.3K 2.8K 311
                                    

Hei Guys...!!! Welcome Back to my story...!!!!

Author comeback!!!! sukakk?????

Rencananya tadi sore skitar jam 8, tapi ada kegiatan mendadak jadi ya ditunda deh... siapa yang udah penasaran??? tunjuk komen dulu donggg....

Sebenernya Author mau up nya kalo udah 500 up, tapi kalian gak pernah mau diajak ngevote sampe 500 vote. susah banget apa tekan tombol doang di bawah. Author tu jadi gak semangat mau up kalo kalian juga gak semangat vote nya.

Tapi karena gak tega sama kalian yang udah nungguin jadi Author up aja deh....

oke deh, hope you enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*

*

*

Dexter masuk ke dalam rumahnya dengan wajah lelahnya. Setelah ditinggal oleh istrinya tadi di kantor, pikirannya menjadi tidak fokus dan pekerjaannya terbengkalai. Ia hanya diam memikirkan apa yang salah dengan dirinya sendiri dan berakhir hanya termenung tidak jelas di ruangannya.

Dexter menatap suasana rumahnya yang sepi. Ia memasuki kamarnya, ia tidak melihat keberadaan Bella sejak tadi. Ia menghela nafas dan duduk di ranjangnya. Dexter pun mulai membuka dasinya dan pakaiannya untuk kemudian membersihkan diri.

Dexter turun dari lantai 2 dan menuju dapur, tidak ada apa-apa di sana, Dexter melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga, kosong. Dexter melanjutkan langkahnya menjelajahi seluruh ruangan dalam rumahnya dan tidak menemukan keberadaan istrinya. Dexter pun kembali ke ruang keluarga dan mendudukkan dirinya di sofa. Ia menghela nafasnya.

Sepertinya Bella marah lagi padanya. Ia memejamkan matanya lelah. Sikap Logan yang tiba-tiba tertutup padanya membuatnya tidak nyaman, belum lagi Bella yang marah padanya karena terlalu ingin tahu urusan Logan. Dexter merasa bingung dengan dirinya sendiri. Apakah dirinya salah? lalu dimana kesalahannya? Memikirkan itu membuat Dexter lelah. Tak lama ia pun tertidur di sofa itu.

Kruyuukk...

Dexter terbangun dari tidurnya ketika merasakan perutnya berbunyi. Ia menyentuh perutnya, lalu melihat jam di tangannya. Pukul 8 malam. Dexter lapar. Rupanya sudah 3 jam Dexter tertidur. Pantas saja perutnya meronta meminta diisi. Ia segera bangun dan berjalan menuju dapur.

Dexter tidak menemukan apapun di dapur, lalu ia menyadari rumahnya masih gelap, yang berarti Bella belum pulang. Dexter pun mulai menyalakan lampu-lampu di rumahnya. Ia merasa sangat lapar saat ini tapi tidak menemukan makanan siap saji di dapurnya.

Tak lama ia mendengar deru mesin mobil memasuki halaman rumahnya. Dexter berjalan ke depan dan menemukan mobil istrinya ada di sana. Dexter memicingkan matanya melihat Bella yang keluar dari sana membawa sebuah paperbag.

"darimana? kenapa baru pulang?" tanya Dexter saat Bella memasuki rumahnya.

Bella tidak menjawabnya dan hanya melenggang menuju dapur. Dexter pun mengikuti langkah Bella dan melihat Bella mengeluarkan makanan di atas meja makan. Bella menyiapkan makan malam di sana, tapi hanya satu piring saja.

"Bella aku bertanya padamu" ujar Dexter lagi.

Bella kini menatap Dexter. Lalu mengambil gelas dan menuangkan air ke dalamnya.

"bukan urusanmu" ujar Bella.

Mendengarnya Dexter langsung melebarkan matanya.

"bukan urusanku kau bilang? aku ini suamimu, aku berhak tahu kemana kau pergi" ujar Dexter yang tidak terima.

My Possessive Gay Husband (COMPLETE) Where stories live. Discover now