15 : Rival?

15K 3K 444
                                    

Jangan benci jeno ya, benci perannya aja kasian bayi qq🙈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan benci jeno ya, benci perannya aja kasian bayi qq🙈


****

Ini adalah hari paling bersejarah bagi seorang Mark Lee.

Setelah meminta pada Jennie agar ia disekolahkan dan menunggu beberapa hari, Mark akhirnya resmi mengubah statusnya menjadi seorang pelajar.

Ya, Mark Lee bersekolah di tempat Taeyong dan juga Jaehyun. Dan ini adalah hari pertamanya.

Bocah itu sangat senang, karena dapat mengemban kehidupan pendidikan lagi walaupun Mark harus mengulangi pelajaran dan kembali duduk di kelas sebelas, jauh dari itu ia sudah sangat bersyukur.

Ia juga sangat berterima kasih pada keluarga Lee, terutama si penyihir kecil alias Taeyong, yang mau menampung gelandangan sepertinya, dan menganggap Mark seperti keluarga.

Ya, walaupun kadang Taeyong sedikit brutal padanya, jauh dari itu, Mark tau kalau Taeyong sebenarnya sangat menyayanginya.

"Mark, ayo turun."

Taeyong yang sudah tidak sabar, merasakan berangkat sekolah bersama Mark. Si mungil melambai pada Mark yang masih menyiapkan barang-barangnya di mobil.

Yang dipanggil segera menurut, Mark dengan seragam dan kacamata minus yang baru ia beli kemarin, turun dari mobil sambil meneteng tasnya sebelah.

Jujur saja, Mark merasa nervous.

"Ayo Mark, kau tidak masuk?" Si mungil merasa antusias, seolah ingin memamerkan pada murid lain kalau ia punya adik seme yang tampan.

"Ayo," Mark menelan saliva, "nanti tunggu aku kalau pulang."

Taeyong memicingkan mata, "apa kau takut?"

"Tidak, aku hanya tidak ingin kau diculik orang."

Si mungil mencebikkan bibir, "siapa yang akan menculikku? Pasti mereka akan lelah mendengar ocehanku dan menurunkanku di tengah jalan."

"Sudahlah, kalau dibilangi menurut saja. Aku sekolah disini karena-"

"Karena apa Mark?" Taeyong bertanya, saat Mark menghentikan ucapannya.

"... karena ingin pintar." Sambungnya.

Karena aku tidak ingin ada murid mesum yang memperkosamu.

Taeyong mengangguk paham, si mungil menarik dua tali tasnya kemudian, "ya sudah aku masuk ya Mark kalau begitu, double pai!"

Si mungil melambai dan berjalan menjauh dari Mark, bergegas untuk segera ke kelas, menemui suaminya.

Menyisahkan Mark yang mulai berjalan, menuju kelasnya.

Ia sedikit gugup, karena di sepanjang koridor ia berjalan, sorot mata tak lepas untuk memandang Mark.

Apart to come | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang