16 : Khawatir

14.1K 2.8K 725
                                    

Deskripsikan watak Taeyong menurut kalian?

***

"DOR!"

Jaehyun terjingkat lantas menjatuhkan bukunya, setelah Taeyong tiba-tiba saja datang dan mengagetkan dirinya yang tengah bersandar di rak perpustakaan, membaca buku biologi untuk keperluan rangkuman besok.

"Lee.. diam, ini perpustakaan." Jaehyun berdecak, menunduk lantas memungut buku tebal itu.

Si pelaku tersenyum unjuk gigi, "hehe... Jaehyun sedang apa?"

"Menangkap ubur-ubur."

Mata Taeyong berbinar, "benarkah? Wah, aku ikut!"

"Lee, bisakah kau diam?" Tegur Jaehyun lagi.

Makhluk kelebihan hormon untuk bergerak itu lantas menjatuhkan bahu lesu, "apa Jaehyun butuh bantuanku?"

"Tidak usah, kau tidur saja." Jaehyun beralih memunggungi si mungil untuk melanjutkan membaca buku.

Bukan Taeyong namanya kalau ia menurut begitu saja.

Si mungil kemudian berjalan, berdiri di depan Jaehyun dan membawa kepalanya supaya menyembul di bawah buku.

"Jaehyun, nanti kita keluar yuk?"

"Tidak." Jaehyun memunggungi Taeyong lagi, kali ini ia berjalan menjauh dari si mungil.

Dan ya, Taeyong mengekor. Ia berjalan mengikuti lelaki yang lebih tinggi darinya itu menuju ke himpitan rak buku.

"Ayolah Jaehyun, aku ingin ke pusat perbelanjaan."

"Tidak."

Taeyong mengerucutkan bibir, ia tak akan menyerah!

Sementara Jaehyun, ia tadi sudah pergi secara diam-diam saat Taeyong tidur, karena Jaehyun tau, jika ia pergi dengan sepengetahuan Taeyong, penyihir berkepala pink itu akan ikut.

Siapa yang memberi tau kepala pink ini kalau aku di sini!

"Jaehyun, tadi Winwin bercerita padaku, katanya dia diberi boneka hadiah dari mesin arcade di pusat perbelanjaan oleh pacarnya," jari telunjuk Taeyong menoel pundak Jaehyun, "Jaehyun paham kan apa maksudku?"

"Hm."

Si mungil menggelinjang senang, "benarkah? Apa itu?"

"Kau dendam karena pacarnya Winwin bisa bermain arcade itu sementara kau tidak, dan kau berencana akan membeli selusin mesin arcade untuk kau bawa pulang."

"IH! JAEHYUN!"

"Harap tenang, ini perpustakaan."

Jaehyun menatap Taeyong yang berdiri di sampingnya sambil memberi tukikan galak. Penyihir pink itu tak peduli kalau ia baru saja diberi peringatan oleh penjaga perpustakaan karena sudah berteriak.

"Lee, kenapa kau berteriak?"

"Karena. Aku. Tidak. Suka. Jaehyun!" Si mungil bersilang dada sambil membuang muka angkuh, berbicara sambil menekan di setiap kata.

Merasa kalau Taeyong ngambek padanya, Jaehyun memijat pangkal hidung lantsa mendesah pasrah.

"Aku tidak suka bertele-tele Lee, katakan apa yang kau mau, setelah itu kembali tidur di kelas dan jangan ganggu kesibukanku."

"Jaehyun tidak peka! Cari saja di google!"

Demi Tuhan!

Aku ingin mencubit giginya.

Apart to come | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang