Chapter 24

2.5K 328 35
                                    

Breathe Chapter 24

Warning !! Gs for uke/Shou

All Characther belongs to MXTX-sama and Meatbun-Sama








***

Chu Wanning terus memandang gadis yang tengah menarik lengannya itu dengan heran. Dia terus saja mengoceh tidak jelas dengan wajah yang memerah padam.

" Jie, kau mendengar ku ? "

" Hah, apa ? " Wei Wuxian menatap Chu Wanning tajam saat mendengar jawabannya. Jadi selama dia mengoceh tadi, Chu Wanning tidak mendengarkan nya ? Sialan!.

" Ck! Sudahlah, kau tidak mendengarkan ku ternyata. Ngomong-ngomong dimana Mo Ran ? " Wei Wuxian bertanya sambil memandang ke sekitar, mencari sosok pemuda tinggi berkulit kecoklatan yang menjadi keponakan kepala desa Mo itu.

" Aku mengikatnya. " Chu Wanning berucap datar.

" Apa ? Mengikatnya ? Dengan TianWen ? " Wei Wuxian memandang horor Chu Wanning di sebelahnya. Bagaimana bisa ShiJie nya ini berbuat hal seperti itu ? Apa Mo Ran itu melakukan sesuatu yang membuat Chu Wanning marah ?

" Mn, dia terus memberontak dan berteriak dengan gila tadi. Jadi aku mengikatnya untuk membuatnya tenang sesaat. Itu, " Chu Wanning menggunakan dagunya untuk menunjuk arah beberapa meter di depannya.

Wei Wuxian mengikuti arah yang Chu Wanning tunjukan padanya. Disana dia melihat seorang pemuda yang terikat di sebuah pohon, tengah terduduk sambil menundukkan kepalanya dalam.

Dua gadis itu kemudian berjalan maju dan mendekati Mo Ran yang terlihat masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Wei Wuxian yang melihatnya merasa cukup iba. Ini mengingatkan seperti dulu dia melihat kematian Jiang Yanli dan juga panah yang menggores leher sang ibu tepat di depan matanya.

" H-hey, kau tidak apa-apa ? " Wei Wuxian mencoba bertanya sambil menundukan badannya.

" XuanYu " pemuda itu tidak menjawab pertanyaan Wei Wuxian dan malah mengucapkan nama seseorang saat melihat wajah gadis itu.

" XuanYu ? Siapa dia ? "

" Itu nama adiknya, dia yang menjadi korban pertama untuk di tumbalkan kepada Monster Kupu-kupu. " Chu Wanning menjawab dengan datar, wajahnya menatap Mo Ran yang sedang tertunduk.

Wei Wuxian terkejut mendengar jawaban Chu Wanning.
" Aku berhasil mengintrogasi nya sedikit tadi. Itu terjadi Sebelum insiden penculikan dan pembakaran kuil. "

Sekitar lima belas tahun lalu, pemimpin Sekte Jin, Jin GuangShan datang ketempat ini untuk 'berburu wanita' seperti biasa. Penduduk desa yang sangat awam dengan dunia kultivasi pun menjadi sangat antusias dengan kedatangannya, mereka terutama para  gadis berduyun-duyun datang ke penginapan yang pemimpin Sekte Jin sewa untuk menari perhatiannya.

Bagi penduduk disini, seorang kultivator sudah layaknya dewa itu sendiri. Terlebih ini adalah pemimpin Sekte terbesar yang sangat terkenal. Pemimpin Sekte Jin tentu saja senang dengan wanita-wanita itu yang mendatanginya, hingga dia bertemu dengan ibu Mo Ran.

Ibu Mo Ran saat itu adalah seorang Janda beranak satu yang juga merupakan putri dari kepala desa. Jin GuangShan yang melihat jika kecantikan ibu Mo Ran sangat lah berbeda dengan yang setiap malam bergantian menghabiskan waktu dengan nya di ranjang.

Itu sangat alami dan memikat. Jin GuangShan tentu saja langsung mendatangi rumah kepala desa dan meminta izin untuk menjadikan putrinya sebagai salah satu selir di Menara Koi.

Kepala desa Mo yang mendengar ini sontak terkejut sekaligus bahagia, dia tidak menyangka jika salah satu putrinya akan berhasil memikat orang nomor satu di LanLing. Dengan bahagia pria tua itu pun menyetujui permintaan Jin GuangShan. Begitu juga dengan ibu Mo Ran, dia sangat bahagia. Pria paling di hormati di LanLing itu datang meminangnya dan bahkan tidak keberatan dengan status Janda beranak satu yang tersemat padanya.

BreatheWhere stories live. Discover now