Chapter 26

2.6K 313 49
                                    

Breathe Chapter 26

Warning !! Gs for uke/Shou

All Characther belongs to MXTX-sama






***

Hua Cheng memandang tajam pada pria yang masih teguh berlutut di hadapannya. Luka yang menghiasi wajah dan beberapa anggota tubuhnya seakan bukan masalah.

Setelah melempar pria ini masuk kedalam portal tadi, Hua Cheng terus menyeretnya hingga sampai ke penjara bawah tanah Manor Surga untuk menginterogasi -menyiksa lebih tepatnya- Lan Wangji.

Jejeran Cahaya lilin temaram langsung menyala menerangi lorong gelap penjara itu saat mereka sampai. Lan Wangji sudah menduganya, jadi untuk apa memberontak. Toh dia memang bersalah disini.

Setiap jawaban yang Lan Wangji keluarkan, Hua Cheng menghadiahi nya dengan pukulan atau sayatan kecil pada wajah dan tubuh pemuda bermarga Lan itu. Sampai sekarang Lan Wangji masih berpikir, bagaimana pria ini bisa melakukannya ? Dia jelas
melihat jika sosok merah itu hanya berdiri angkuh sambil menyilangkan kedua tangannya dipintu penjara. Lalu bagaimana dia melakukannya ? Dengan pikiran ?

Di depannya Hua Cheng masih menatap Lan Wangji datar. Dia tidak terlalu mempermasalahkan tentang kegiatan yang tadi pria itu dan Wei Wuxian lakukan sebenarnya, itu kesalahan putrinya sendiri yang telah membangunkan monster dalam diri Lan Wangji dengan menggodanya. Namun, saat melihat Lan Wangji meniduri Wei Wuxian dengan kasar tadi, itu berbeda. Amarah seketika menyeruak masuk kedalam dirinya.

Pria itu bahkan tidak mendengar cicitan Wei Wuxian yang menderita tadi. Dengan seluruh pengendalian miliknya, bukan kah Lan Wangji seharusnya bisa mengatasi amarah yang tercipta atas ingatannya ?

" Hhe! Sepertinya aku salah menilai mu. Pengendalian dirimu tidak sebagus yang dirumorkan ternyata. " Hua Cheng mengucapkannya dengan santai.

Lan Wangji terdiam mendengar ucapan yang sarat akan ejekan di dalamnya itu. Tangannya mengepal. Itu benar, dengan pengendalian yang sejak lahir diajarkan. Seharusnya Lan Wangji bahkan bisa bertahan dengan seluruh godaan Wei Wuxian. Namun apa itu, pengendalian dirinya hancur hanya dengan satu serangan sensual yang Wei Wuxian layangkan. Dia bahkan malah semakin tenggelam saat luapan emosi dari ingatannya masuk kedalam pikiran.



Seberapa besar pengaruh gadis itu padanya sih ?




Lan Wangji menggigit pipi bagian dalamnya. Buku-buku jarinya memutih akibat gelombang amarah yang coba ia tekan. Dia tidak marah dengan pria yang ada didepannya, atau bahkan Wei Wuxian yang menggodanya. Dia marah pada dirinya sendiri karena telah gagal mengendalikan sisi rasionalnya dan malah kalah telak dengan nafsunya.

" Hhe! Pengecut ! " Hua Cheng menendang telak perut Lan Wangji saat mengetahui apa yang di pikirkan pria itu dihadapannya.

" Bermaksud menjauh dari putriku setelah apa yang kau lakukan. Dimana kepercayaan dirimu yang sejak tadi kau teguhkan. "

Lan Wangji sedikit tersentak. Dia memang sempat berpikir untuk menjauhi, tapi bukan untuk meninggalkan. Itu lebih seperti Lan Wangji yang takut jika Wei Wuxian akan tersakiti lagi nantinya jika bersama dia. Setelah ini Lan Wangji bahkan tidak mengetahui apakah gadis itu masih akan menghampiri nya dengan senyum atau tidak jika mereka bertemu.



Hhe! Bertemu, harapan mu terlalu tinggi! Aku bahkan tidak tahu kematian macam apa yang akan menghadapi ku nantinya. Sadarlah, kau sudah membuat seorang Ayah marah atas nama putrinya.



" Dengar, pada awalnya aku memang tidak begitu mempermasalahkan apa yang akan kau perbuat pada putriku karena aku percaya kau akan selalu berada di sisinya. Namun apa yang kulihat, kau ternyata lebih pengecut dari yang aku perkirakan." Hua Cheng melempar kepala Lan Wangji kasar setelah menarik rambut pria itu dengan sangat keras tadi. Hua Cheng kemudian bangkit dan berjalan menuju pintu keluar penjara.

BreatheWhere stories live. Discover now