Bagian 20 | Pesta Kejutan

1.5K 294 24
                                    

Jika hidup berjalan sesuai rencana, itu bukan hidup namanya

Seminggu kemudian Eva kembali ke kehidupan aslinya, menjadi Evaria Dona. Mungkin inilah mengapa seseorang perlu menepi, sejenak mengasingkan diri dari rutinitas yang menuntut dihadiri, sebagai pengingat bahwa kita selalu punya pilihan antara memaksa bertahan atau berhenti karena sudah tak nyaman.

"Mbak Ev nggak seperti orang habis dari Bali." Lala berujar sambil membantu Eva mencoba gaun malam di sebuah butik milik salah satu designer terkenal. "Ya memang Mbak Ev nggak ke pantai, tapi apa ya? Seperti nggak ada bau-bau Balinya."

"Tentu saja, parfumku mahal."

"Bukaaan itu maksudnya."

Eva mendecakkan lidah. "La, aku masih punya empat baju untuk dicoba. Jangan menghambat waktuku. Cepat tarik ritsletingnya."

Lala mengerucutkan bibir dan hanya bisa melakukan apa kata Eva. Semakin lama Eva semakin susah diajak bercanda.

Eva tidak jadi mencoba semua baju yang direkomendasikan karena ia sudah terlanjut terpikat oleh slit dress yang menonolkan pinggul serta kaki jenjangnya. Gaun warna merah itu memiliki potongan dada rendah berbentuk V sehingga memperlihatkan ceruk dada Eva. Eva juga menyukai aksen layer di bahu yang menambah kesan tangguh si pemakai.

"Hm, Mbak Ev, apa nggak terlalu seksi?"

"Menurutku itu sempurna."

Sontak kepala Lala berputar ke arah Mira yang sedang membolak balik katalog butik seolah-olah mengerti fashion. "Tahu apa kamu? Menurutku gaun ini terlalu berlebihan untuk acara ulang tahun perusahaan."

"Justru karena untuk ulang tahun perusahaan. Semua orang tahu Evaria talent unggulan Fame Entertainment, menurutku Eva nggak boleh tampil biasa saja."

"Setelah jadi tukang bohong, kamu juga merangkap jadi pakar fashion gadungan, ya? Sok tahu sekali."

Mira mengangkat bahu tak acuh, berbicara dengan Lala tidak akan ketemu titik tengah.

"Mira benar." Perkataan Eva sukses membuat Lala terbelalak tak percaya. Eva memindai penampilannya lagi. Ia menyukai gaun ini. "Menurutku juga gaun ini sempurna."

Eva akan menunjukkan pada mereka siapa Evaria Dona yang hendak mereka depak tanpa aba-aba ini. Mereka harus melihat bahwa meski tanpa Fame Entertainment, Prita sebagai manajernya, dan Lala sebagai asistennya, Eva cukup tangguh untuk melakukan segala sesuatu sendiri.

Eva akan mengakhiri ceritanya dengan indah. Eva hanya perlu melakukan adegan-adegan terakhir, sebelum semuanya benar-benar berakhir. Kemudian memulai cerita baru lagi, meski bukan dengan Evaria Dona sebagai bintang utamanya.

Lala membantu Eva melepaskan gaun pilihannya, setelah ini mereka akan langsung ke hotel tempat acara. Eva membuat janji dengan MUA kenamaan untuk meriasnya.

"Mbak, tahu nggak Mira melakukan apa saja selama Mbak Ev pergi?" ujar Lala dengan suara rendah, agar tak sampai terdengar oleh Mira di luar ruang ganti.

"Kamu mau memberitahuku atau sedang bertanya?"

"Mbak Ev dengar ya, aku pernah pergoki dia berdiri di depan pintu kamar Mbak Ev, katanya dia ingin lihat dekorasi kamar Evaria Dona seperti apa. Untung Mbak Ev kunci kamar sebelum pergi, kalau tidak, entah apa yang dia cari di kamar Mbak Ev."

[COMPLETE] EVARIA - Memihak Diri SendiriWhere stories live. Discover now