Bagian 32 | Benteng Runtuh, Pertahanan Lumpuh

1.6K 325 42
                                    

Jika aku hancur, aku harus hancur sendiri

Tentu saja Mira datang ke rumah Eva bukan tanpa alasan. Alasannya lebih dari sekadar tidak memiliki tempat tujuan lain, Mira masih punya dua teman yang mau ia repoti. Dan alasannya adalah Erina.

Mira menghabiskan cukup banyak waktu untuk mencari-cari kesalahan Eva, salah satu yang getol Mira ingin ungkap adalah rumor hubungan gelap antara Eva dengan Rizal Chandra. Setiap kali Mira membicarakan itu, Erina akan mengiringnya ke pembicaraan lain. Seolah tak ingin tahu dan percaya bahwa itu sepenuhnya rumor palsu.

Namun, saat terakhir kali Erina tiba-tiba mengajaknya bertemu, Erina mengaku memiliki bukti kebenaran rumor itu dan mengajak Mira untuk mengungkapnya. Tentu saja Mira bingung, setan jahat dari lembah mana yang telah merasuki jiwa suci Erina.

"Bukti yang kamu cari-cari itu dipegang Eva dan Rizal Chandra. Aku bisa mendapatkannya untukmu, bagaimana? Bukankah kamu mau balas dendam?"

"Kamu tahu dari mana?" tanya Mira tak lantas menyetujui begitu saja. Ia memang tidak menyukai arogansi dan cara Eva memulai karirnya, tetapi penilaiannya sedikit berubah selama menjalani proses persidangan.

"Salah satu orang terdekatnya memberitahuku, katanya dia juga sudah muak dengan kelakuan Eva."

"Siapa?"

"Ada pokoknya. Kalau kamu mau, kita bisa atur bagaimana caranya."

"Kenapa tiba-tiba kamu ingin membalas Eva?"

"Karena Eva yang sudah membuat persahabatan kita hancur. Setelah membuatku bersaksi untuk dia, bukannya berterima kasih, dia malah menuduhku yang bukan-bukan."

Ah, Mira mengerti sekarang.

Bisa menghancurkan karir dan nama besar seorang Evaria Dona sepertinya keren, tapi Mira memutuskan mengatakan 'tidak' untuk ajakan keren itu. Sebagai orang yang pernah ditusuk dari belakang oleh orang terdekat-Erina, Mira tidak mau memposisikan diri sebagai pelaku.

Kasusnya dengan Eva memberinya banyak pelajaran berharga, ia juga menyadari betapa naif alasannya. Mira mempertaruhkan semua yang dimilikinya hanya untuk membalas rasa sakit hatinya. Alih-alih melakukannya dengan cara benar, Mira malah menggali lubangnya sendiri lewat serangkaian kebohongan.

Maka Mira mengembalikan kesempatan kedua yang ditawarkan Eva, padahal sesungguhnya jauh sebelum itu, barangkali tanpa Eva sadari, Eva sudah memberi kesempatan kedua itu lewat membantu Pak Syarif, kurir yang Mira peralat.

Mira mencari Pak Syarif yang kabarnya mengalami kesulitan ekonomi, dan menemukan Pak Syarif sudah hidup dengan berkecukupan setelah mengelola warung yang dimodali Eva. Eva mungkin melakukan itu atas kehendaknya sendiri tanpa ada sangkut pautnya dengan Mira, tetapi itu sangat melegakan batin Mira yang dihantui rasa bersalah terhadap Pak Syarif.

Berhubung ia tahu Eva tidak memiliki banyak orang dekat, jadi Mira simpulkan orang yang dimaksud Erina, kalau bukan manager ya asisten pribadi Eva. Untuk bisa tahu itu, Mira tentu harus masuk ke rumah Eva.

Mira mengamati tingkah Lala dan Prita setiap ada kesempatan. Sewaktu Eva liburan selama seminggu, Lala keluar masuk kamar pribadi Eva. Suatu hari Lala juga pernah mengajak Erina masuk ke rumah Eva. Erina terkejut melihat Mira ada di sana. Mira memperhatikan dari jauh, Lala memperlakukan Erina sangat baik dan tiap Lala bicara, Erina selalu memperhatikan penuh perhatian. Semua makin terang ketika Erina diumumkan menjalin tanda tangan kontrak dengan agensi yang sama dengan Eva.

Mira sudah mencoba memberitahu agar Erina jangan mau dipengaruhi siapapun. Kapaupun mau membalas dendam, lakukan sendiri dengan cara sendiri.

"Apa yang Eva janjikan ke kamu sampai kamu menjilat kakinya seperti sekarang? Nggak ingat dulu kamu setengah mati membencinya? Disaat ada orang lain yang mau membongkar kebusukan dia, seharusnya kamu mendukung."

[COMPLETE] EVARIA - Memihak Diri SendiriWhere stories live. Discover now