Putus asa

538 50 0
                                    


Kayla menatap dirinya dicermin, matanya sedikit bengkak. Dia harus kesekolah hari ini tapi badannya terasa lemas sekali, ia juga lupa meminum obatnya kemarin. Ia menangis semalaman berakhir dengan tertidur di lantai yang dingin, mungkin itulah yang jadi penyebab badannya terasa sakit semua. Kayla mengoles bedak tipis pada wajahnya yang pucat. Ia memperhatikan badannya dicermin besar, terlihat semakin hari semakin kurus karena penyakitnya.

"Ibu, kalau saja ibu masih ada pasti Kay gak akan kek gini." Ucap Kayla sambil tersenyum kecut.

Ia melangkahkan kakinya keluar kamarnya, dan berjalan kearah dapur. Ia ingin membuat bubur untuknya sendiri. Tanpa ia sadari air matanya mengalir indah di pipinya, jika saja ia punya keluarga pasti ia akan dirawat waktu sakit seperti ini.

"Arghhh sakitt!!" Kayla meringis kesakitan memegangi perutnya, rasanya seperti di tusuk-tusuk.

"Kau kenapa?" Suara yang familiar ditelinga Kayla, ia sangat senang karena Taehyung sepertinya mengkhawatirkannya. Tapi ia simpan dulu perasaannya itu karena perutnya memang benar-benar sangat sakit.

"Perutku sakit." Kayla masih duduk dilantai, tanpa basa-basi Taehyung mengangkat tubuh Kayla dan mengantarnya ke kamar. Ia terkejut saat merasakan tubuh Kayla yang panas, wajah gadis itu pucat apa dia sakit?

"Kau sudah makan?" Kayla menggelengkan kepalanya sambil meringkuk di ranjangnya.

"Aku sedang kedatangan tamu." Ucap Kayla, Taehyung menganggukkan kepalanya mengerti maksud gadis itu.

"Tulis disini, apa saja yang kau butuhkan." Ucap Taehyung datar, ia menyodorkan hpnya ke Kayla.

Kayla menuliskan kebutuhannya sebagai perempuan yang sedang haid. Tanpa mengucap satu patah katapun, Taehyung melenggang pergi meninggalkan Kayla sendirian.

Setelah kurang lebih 15 menitan, Taehyung kembali dengan membawa pesanan Kayla tadi. Dan masih sama, ia tidak mengatakan apapun dan langsung melenggang pergi. Taehyung keluar dari kamar Kayla bertepatan dengan Jin yang akan memasak.

"Hyung, Kayla sakit buatkan dia bubur." Ucap Taehyung pada Seokjin.

"Dia sakit? Baiklah aku akan membuatkannya bubur." Taehyung menganggukkan kepalanya lalu pergi ke kamarnya. Seokjin yang merasakan perubahan seorang Kim Taehyung merasa janggal.

"Dia sudah seperti Suga 2, dingin." Gumam Seokjin.

Tak beberapa lama kemudian Kayla keluar dari kamarnya. Ia melirik kearah dapur dimana Seokjin sedang memasak. "Jin-oppa, aku lapar." Ucap Kayla dengan suara sedikit melirih. Ia berjalan sembari bertumpu pada dinding, badannya sangat lemas tapi menyadari ia disini kerja bukan untuk menumpang ia harus melakukan apapun sendiri tak mungkin melibatkan majikannya untuk merawatnya.

"Kau kan sedang sakit, dikamar saja." Ucap Jin, Kayla hampir menggapai Jin tapi tubuhnya oleh membuat Jin harus bergerak cepat menangkapnya agar tidak jatuh.

Prank..

Sendok sayur yang di pegang Jin jatuh begitu saja saat Jin menangkap tubuh kecil Kayla. "Ayo aku antar ke kamarmu, kau jangan kemana-mana." Ucap Jin.

"Tidak papa oppa, aku hanya bosan dikamar." Ucap Kayla, ia mencoba untuk meyakinkan Jin.

"Yasudah kau duduk di sofa sana saja," Jin membantu Kayla berjalan dan mendudukkan gadis itu di sofa. Ia melanjutkan aksi masaknya tadi.

Disisi lain kini Taehyung sedang bergulat dengan pemikirannya, ia sangat khawatir melihat wajah pucat gadis itu. "Kenapa aku jadi seperti ini? Aku lelaki yang kejam." Ucap Taehyung.

Ia mencoba tak peduli dengan gadis yang mengambil hatinya itu, tapi yang namanya seseorang sudah mencintai berpura-pura tak peduli justru akan menyiksa hatinya. "Apa ini sudah yang terbaik? Tapi gadisku terluka karena ini," Taehyung menjambak rambutnya sendiri hingga beberapa helainya rontok.

"Aku tak bisa berbuat apa-apa!" Teriak Taehyung yang melirih. Air matanya lagi-lagi turun, ia benci dikeadaan ia tak bisa melakukan apapun.

"Aku merindukanmu Kayla-ya, tapi ini yang terbaik untuk kita." Lirih Taehyung.

****

Kayla menghabiskan makanannya, dan tubuhnya sedikit berenergi kini. Ia segera meminum obatnya saat Jin tidak ada, ia tak mau dimarahi Suga karena tidak meminum obatnya. Jika Suga tahu kemarin ia tak meminum obatnya pasti Kayla akan di marahi habis-habisan. Padahal Suga itu terlihat cukup cuek dan tak peduli sekitar.

"Taehyung belum makan, apa kau mau mengantarkan makanan ke kamarnya?" Tanya Seokjin yang baru saja datang. Entah sifat bobroknya hilang begitu saja saat berhadapan dengan gadis itu, gadis kecil yang berbeda umur 10 tahun dengannya.

"Baiklah, aku akan mengantarkannya oppa," ucap Kayla sambil mengambil alih nampan yang berisi makanan untuk Taehyung.

Tok... Tok... Tok...

Karena tak mendengar sahutan dari dalam, Kayla segera masuk ke dalam. Ia melihat Taehyung yang meringkuk diranjangnya. Ia terpaksa membangunkan Taehyung karena sedari pagi ia belum makan apapun.

"Oppa, aku membawakanmu makanan. Kau harus makan," Kayla menggoyangkan tubuh Taehyung, lelaki itu membuka matanya. Cukup lama ia memandangi wajah gadis yang sangat ia rindukan itu.

"Pergi!" Desis Taehyung, menatap dingin Kayla. Sungguh bukan itu yang ingin Taehyung katakan. Ia ingin menarik gadis itu kepelukannya. Kayla masih mencoba untuk tersenyum, tapi tidak dengan hatinya yang semakin hancur.

"Kau belum makan oppa, kau nanti ak_

"KAU MENGGANGGU WAKTUKU!" Kayla terkejut dengan wajah Taehyung yang sangat dingin dan menatapnya tajam, jangan lupakan bentakan tadi.

Taehyung mengalihkan pandangannya, hatinya nyeri melihat mata gadis itu berkaca-kaca. Ia menahan mati-matian untuk tidak memeluk Kayla. "Maafkan aku," Kayla meninggalkan kamar Taehyung dengan hati yang sangat hancur.

Sebegitu bencikah Taehyung padanya. Apa salahnya. Kayla sudah sangat mencintai Taehyung, tapi lelaki itu tidak demikian. Seakan ucapan Taehyung beberapa bulan yang lalu hanyalah angin lalu. "Kayla-ya, maafkan aku." Taehyung menatap lirih nampan yang dibawa Kayla tadi.

****

Kayla duduk termenung di pinggir kolam, air matanya mengering sejak tadi. Ia tak peduli jika ada orang yang tahu dia menangis, ia hanya ingin menangis saat ia tak bisa mengeluarkan kata-kata kasar untuk Taehyung.

"Kayla-ya, kau ada disini? Aku mencarimu. Maaf aku terlalu sibuk, hari ini jadwalku padat di studio." Ucap Suga yang baru saja duduk disebelah Kayla. Ia melihat wajah Kayla yang pucat, ditambah kantung mata yang terlihat jelas dengan tatapan kosongnya. Bisa dikatakan mungkin sekarang ia lebih tepat seperti mayat hidup.

"Kenapa? Kau kenapa?" Tanya Suga. Kayla menatap Suga, matanya berkaca-kaca lagi. Ia menyambar Suga, dan memeluk lelaki itu memangis tergugu dipelukan Suga.

"Kenapa menangis?" Tanya Suga sambil mengelus surai hitam milik Kayla.

"Aku-aku mencintainya oppa." Suga terdiam mendengar ucapan Kayla, ia sudah tahu jika Kayla mungkin menyukai Taehyung.

"Lalu kenapa kau menangis? Apa Taehyung menyakitimu?" Tanya Suga.

"Iya, dia menyakitiku. Aku membencinya oppa hiks, aku membenci Taehyung." Suga menghela nafasnya, ia tidak tahu bagaimana cara menenangkan perempuan yang sedang menangis.

Yang ia lakukan hanya diam mendengarkan ucapan dan umpatan kasar Kayla untuk Taehyung. Suga tahu gadis itu tak sejahat itu mengumpati kasar seseorang jika memang hatinya tidak sesakit ini.

Tak dirasa sudah setengah jam Kayla berada dipelukan Suga. Mereka masih duduk dipinggir kolam, ia menatap gadis itu yang kini sudah tertidur sesekali terisak. Suga mengecup puncak kepala Kayla dan menatap lekat wajah Kayla.

"Kau gadis yang kuat, yang tidak pantas disakiti orang lain." Suga mengecup kembali puncak kepala Kayla lalu menggendongnya dan mengantarkan gadis itu kekamarnya.





TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak:v

Aurora Dewi.

My Idol Boss (KTH) Tamat!!Where stories live. Discover now