Mulai terbiasa

519 49 0
                                    

Wanita bersurai coklat terang itu terlihat sedang mengetuk pintu rumah besar kediaman keluarga Han. Ditangan kanannya membawa keranjang buah untuk diberikannya pada pria paruh baya yang berstatus menjadi ayahnya.

"Nona Hyerin, silahkan masuk." Ucap maid ramah.

Hyerin, anak angkat hasil pertukaran yang dilakukan oleh Andita. Hyerin sangat menyayangi tuan Han, tapi karena tuan Han tau Hyerin bukan anak kandungnya ia enggan mengakui anak itu. Namun, gadis cantik itu tetap saja berusaha mengambil hati ayahnya. Bagaimanapun juga ibunya yang memintanya agar selalu mendekati ayahnya. Setiap hari kamis seperti ini ia akan rutin berkunjung ke rumah tuan Han, walaupun tuan Han tidak menerima kehadirannya baik. Karena gadis itu tak mau mengatakan dimana tempat tinggalnya dan dimana ibunya berada. Pernah suatu ketika gadis itu pulang, anak buah tuan Han membuntutinya hingga gadis itu berhenti di sebuah apartemen pribadinya.

"Appa dimana bi?" Tanya Hyerin sambil melangkahkan kaki ke ruang tengah.

"Tuan besar sedang berlibur bersama nona muda." Ucap maid itu.

"Nona muda?" Hyerin mengerutkan keningnya bingung.

"Tuan sudah bertemu kembali dengan nona muda Kanara."

Deg.

Mata Hyerin memanas mendengar ucapan maid tersebut. Ia menaruh keranjang buah itu dan memutuskan untuk menunggu ayahnya pulang untuk meminta penjelasan. Hyerin menangis sendirian disitu, apa kabar dengannya jika tuan Han akan semakin jauh darinya. Sebenarnya ia tak yakin kalau ia bukan anak tuan Han, sejak kecil ia sudah tinggal dengan ibunya tanpa kehadiran seorang ayah. Ia mulai pindah ke apartemen saat ia harus bersekolah agak jauh dari rumah ibunya. Ia tak pernah dapat kasih sayang dari sosok yang marganya juga dipakai oleh Hyerin. Bahkan tuan Han tidak mau menafkahinya.

Ceklek..

Pintu rumah besar keluarga Han terbuka. Sekitar satu jam Hyerin menunggu ayahnya pulang. Matanya semakin memanas melihat gadis yang lebih muda darinya berjalan disamping ayahnya. Gadis itu sangat cantik, bahkan wajahnya mirip dengan tuan Han.

"Appa," ucap Hyerin lirih. Kayla dan tuan Han sontak menatap perempuan itu.

"Dia siapa appa?" Tanya Kayla.

"Dia putrinya Andita." Ucap tuan Han.

"Aku ini putri appa, dia siapa appa? Dia bukan siapa siapa!" Hyerin mendatangi Kayla dan mendorongnya hingga gadis itu tersungkur di lantai.

"Hyerin, jaga sikapmu. Pergi dari rumah saya!" Usir tuan Han sambil membantu Kayla berdiri. Tuan Han amat membenci Hyerin, karena tingkah gadis itu yang selalu kurang ajar.

"Aku tidak mau, aku ini anak appa." Ucap Hyerin sambil menangis sesenggukan. Ia menjambak rambut Kayla dan tuan Han berusaha memisahkannya. Hyerin mendorong Kayla hingga pinggang kanan gadis itu membentur ujung meja.

Kayla meringis kesakitan sambil memegang bagian dimana organ dalamnya disitu terluka.

Plak..

Hyerin menatap tak percaya tuan Han, bahkan walaupun tuan Han tak pernah menganggapnya ada lelaki itu tak pernah berlaku kasar dan tidak pernah mengusirnya secara langsung. Dan kini demi gadis itu tuan Han memukulnya.

"Kamu keterlaluan Hyerin, jangan pernah menemui saya lagi. Pergi dari rumah saya, penjaga bawa gadis gila ini pergi." Kayla masih menangis sesenggukan di pelukan tuan Han. Sungguh ia tak pernah diperlakukan sekasar ini oleh siapapun.

"Appa aku tidak mau pergi... Appa..." Hyerin masih meronta-ronta meminta untuk dilepaskan.

"Sakit?" Tanya tuan Han khawatir, Kayla menggelengkan kepala sebagai jawaban. Bohong, bohong sekali Kayla. Jelas-jelas pinggangnya itu membentur ujung meja. Jika saja ginjal Kayla tak bermasalah mungkin benturan itu tak meninggalkan nyeri yang begitu menyakitkan.

My Idol Boss (KTH) Tamat!!Where stories live. Discover now