Keraguan

539 49 0
                                    


Kayla menatap pria yang mengaku sebagai ayahnya itu. Kini mereka sedang makan di meja makan. Ia masih ragu apakah pria itu benar ayahnya atau bukan. Kayla segera menghabiskan makanannya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu Kanara?" Tanya tuan Han.

"Em tidak papa." Jawab Kayla seadanya. Pria itu tetap memanggil Kayla dengan Kanara. Dan itu memunculkan pertanyaan besar dalam otak Kayla.

"Em kenapa kau memanggilku Kanara?" Tanya Kayla.

"Nama itu yang aku berikan dulu padamu waktu kau lahir. Andita yang memintaku untuk memberimu nama karena suaminya telah meninggal. Aku kira kau anak kandungnya dan ternyata kau anakku." Ucap tuan Han.

"Maafkan aku appa, aku masih ragu apakah aku ini benar anakmu atau bukan." Ucap Kayla ragu.

Tuan Han tersenyum menatap putrinya. "Aku sudah menduganya Kanara, kau akan ragu. Bagaimana kalau kita tes DNA, aku yakin kau adalah anak kandungku." Ucap tuan Han.

Kayla menganggukkan kepalanya, sepetinya itu ide yang bagus. "Baiklah appa nanti kita bisa ke rumah sakit?" Tanya Kayla.

"Ya nak, hari ini appa izin dari perusahaan hanya untuk anak appa. Kau mau pergi kepantai kan?" Tanya tuan Han.

Kayla tersenyum senang dan menganggukkan kepalanya antusias. "Aku mau appa." Tuan Han tersenyum.

"Oh iya, bagaimana pendidikanmu?" Tanya tuan Han setelah menghabiskan makanannya.

"Aku mengejar beasiswa ke Harvard appa. Tapi sepertinya aku akan berkuliah tahun depan saja. Karena aku ingin bekerja." Ucap Kayla.

"Kanara, kau tidak perlu bekerja. Appa akan memenuhi semua kebutuhanmu dan keinginanmu. Dan kau bisa kuliah di manapun yang kau inginkan, aku akan membiayainya. Itu sudah menjadi tugas appa nak." Ucap tuan Han.

"Appa sejak kecil aku hidup dengan sederhana. Aku tidak mau menghamburkan uang appa, aku ingin membuat appa bangga dengan hasil keringatku sendiri. Aku mohon padamu, biarkan aku bekerja." Ucap Kayla memohon.

Tuan Han menghela nafasnya sejenak, anak gadisnya itu sama sepertinya pekerja keras dan tidak suka hidup berfoya-foya. "Baiklah, tapi kau tak perlu bekerja yang berat-berat. Kau janji?"

"Aku janji." Kayla tersenyum senang akhirnya ayahnya mau menuruti keinginan pertamanya.

****

Taehyung tampak tak bersemangat saat latihan koreografi dance mereka. Ia sesekali menghela nafas dan berkali-kali salah gerakan dan itu membuat JHope frustasi.

"Fokus Tae, kau harus fokus." Ucap JHope. Member yang jarang sekali marah itu kini memarahi Taehyung.

"Kita istirahat sebentar saja, setelah itu lanjut lagi." Ucap JHope final.

Taehyung duduk dikursi panjang yang berada dipojokkan sambil meminum airnya. Beberapa hari lagi mereka akan melakukan konser di Seoul. Ia berharap Kayla datang bersama Siena untuk menonton konsernya.

"Kau lebih seperti mayat hidup Taehyung-ah." Ucap Suga yang duduk disampingnya.

"Aku sangat merindukannya."

Suga tersenyum sinis, dalam hati ia pun juga sangat merindukan Kayla. Apalagi mengingat gadis itu sedang sakit. Ia takut Kayla akan kenapa-napa.

"Semoga dia cepat ditemukan. Aku juga tak bisa terus-terusan melihatmu kehilangan semangat. Sambil menunggu gadismu ketemu, kau harus fokus pada pekerjaanmu. Ingatlah Army mereka merindukanmu sama sepertimu yang merindukan Kayla. Kau tak mau kan menyakiti mereka (Army)?"

My Idol Boss (KTH) Tamat!!Where stories live. Discover now