Love Ties. Hinata Shoyo

2.9K 365 84
                                    

#Musim gugur
#Di rumah Hinata
#Di dapur

"Nii-chan kau gugup?" Natsu

Hinata menoleh ke arah adiknya yang tengah sibuk menyiapkan berbagai bahan masakan. Ia hanya diam.

"Tenanglah Shoyo... kau pasti bisa" sahut Ayah Hinata yang baru saja memasuki dapur.

"Ehm..." Hinata

"Sou da yo... Onee-san pasti tidak akan menolakmu. Jangan over-thinking" Natsu.

"Ah... putra ibu sudah dewasa saja ya? Ibu jadi penasaran dengan gadis yang dicintai putra ibu. Dia pasti cantik." sahut Ibu Hinata yang tengah mengambil buah-buahan dari kulkas.

"Dulu, aku pernah tak sengaja bertemu (name)-nee san di supermarket. Itu saat nii-chan masih kelas 2 SMA. Nee-san terlihat sangat menawan saat memakai jaket tim Karasuno. Aku langsung kagum padanya, karena dia adalah manajer yang selama ini membantu nii-chan." Natsu

"Sou ka..." Ibu Hinata

"Sou desu ! Lalu, tak kusangka.... nii-chan ternyata diam-diam menaruh hati padanya selama ini. Hi hi hi" goda Natsu. Hinata langsung salting dan nge-blush.

"Y... ya... begitulah... kau tau sendiri kalau (name) sangat mempesona kan? Mana mungkin aku tak suka padanya. Lagipula... Dia juga.., sudah sangat membantuku selama ini" sahut Hinata dengan wajah memerah.

"Pfft... nii-chan jadi aneh sekali kalau lagi malu-malu begitu. Ha ha ha" Natsu

"U... urusai!! Natsu! jangan menggodaku terus!! Aku itu beneran gugup tauu!!" Hinata. marah salting.

"Aku... aku takut jika (name) menolakku." Hinata. Semakin hard blush. Natsu langsung melayangkan ekspresi jengah.

"Nii-chan, berhentilah mengatakan hal yang tidak jelas begitu. Kemana sifatmu yang selalu ceria itu? Kau itu selalu berkomunikasi dengannya saat di Brazil kan?" Natsu

"Tentu saja. Sejak kami lulus aku selalu berusaha dekat dengannya" Hinata.

"Apa onee-san pernah cerita padamu kalau dia sudah memiliki kekasih di Perancis? atau Tobio-san bilang jika dia punya kekasih? " Natsu.

"Tidak. Tobio juga bilang tidak. (name) selalu mengatakan pada Tobio, jika dia akan fokus pada studinya. Jadi kurasa tidak mungkin. Aku juga tau persis bagaimana sifat (name). Dia tak pernah menggoyahkan apapun yang jadi keputusannya." Hinata

"Wah... kau menjelaskan sampai ke detail yang tak kutanyakan loh... ha ha ha... Nii-chan kau lucu sekali" Natsu. Hinata langsung terdiam saat menyadari kalimatnya.

"Sudahlah... tak perlu khawatir lagi. Kau ingat kan, apa yang dikatakan Tobio-san kemarin?" Natsu. senyum.

"..."

Hinata tak menjawab pertanyaan Natsu. Wajahnya semakin memerah. Natsu langsung tertawa puas melihat ekspresi kakaknya itu. Sementara, kedua orang tua mereka pun, hanya ikut tersenyum. Mereka bahagia menantikan 'sang calon mantu'
---

#Di rumah Hinata
#Di ruang tamu

Hinata hanya terdiam. Di benaknya terbayang wajah (name). Hinata memang sudah menyukai (name) sejak mereka pertama kali bertemu.  Hinata pun menjadi sangat dekat dengan (name) sejak itu. Keduanya bersahabat, namun banyak yang mengira jika keduanya itu sepasang kekasih. Padahal semua anggota tim Karasuno tau jika (name) tidak berniat pacaran dulu saat masih sekolah.

Hinata pun hanya bisa menahan rasa suka itu, seraya terus berusaha menarik hati (name) secara perlahan. Bagi Hinata, (name) adalah seorang yang penting di hidupnya, selain keluarganya. (name) sudah banyak membantu Hinata dalam berbagai hal, mulai dari voli, mata pelajaran hingga beberapa hal kecil. Biasanya, menjelang ujian sekolah, Hinata akan belajar bersama (name) dan Tobio.

Mirror ( Haikyuu fanfiction) Where stories live. Discover now